Selasa, 02 Desember 2014

Al-Allamah al-Muhadits Jamaluddin al-Qasimi

0 komentar

New Picture (5)

Muhadits Syam di zamannya, Penulis yang faqih, Ahli tafsir yang handal dan Penyeru kepa da sunnah: Beliau adalah Muhammad Jamal luddin Abu Faraj bin Muham mad Sa’id bin Qasim bin Shalih bin Abu Bakar yang dikenal dengan al-Qasimi. Nisbah kepada salah satu leluhur beliau yang bernama Qasim, yang  juga  merupakan ulama besar Syam di masanya. Syaikh Jamaluddin wafat tahun 1332 H/1914 M, dan karya-karya beliau telah banyak beredar dan dicetak, manusia banyak mengambil manfaat  darinya. 

Kepada al-Qasimi bersandar perkataan Imam al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Kifayah hal. 86, “Mereka dan orang-orang seumpamanya tidak perlu ditanya tentang keadilannya. Yang perlu dipertanyakan adalah keadilan orang majhul dan samar keadilannya bagi para peneliti”.

Syaikh al-Muhadits Ahmad Syakir dari Mesir adalah salah satu murid Syaikh Jamaluddin, beliau pernah berkata tentang gurunya itu, “Pada saat kami menginjak dewasa, kami yang sangat ingin berhias dengan ilmu yang benar, yaitu ilmu Al-Qur’an dan as-Sunnah. Kami sangat antusias dengan kitab-kitab para salafus shalih serta kitab-kitab yang sesuai dengan manhaj mereka dan orang-orang yang datang setelah mereka yang berpegang teguh dengan petunjuk kenabian. Dan mereka mengikuti dalil yang shahih tanpa disertai ta’ashub terhadap suatu pendapat dan hawa nafsu. Serta tidak pula hanya taqlid buta. Guru kami al-Qasimi rahimahullah adalah orang yang pertama yang berjalan dengan manhaj yang lurus ini…..” (Lihat pengantar kitab Al-Mashu’ala Al-Jaurabain karya al-Qasimi). 

Guru Beliau Dalam Riwayah

Ahli hadits, imam sunnah dan pengikut salaf seperti beliau, tidak pelak lagi pasti memiliki riwayah dalam ilmunya, sebagaimana kata  Syaikh al-Muhadits al-Allamah Abu Bakr bin Muhammad ‘Arif Khuwaqir al-Hanbali  rahimahullahu, 

فإن الإسناد سنة سلكها السلف وتبعهم الخلف

“Sesungguhnya isnad itu sunnah yang dikerjakan salaf dan diikuti oleh khalaf”. [1]

Dalam hal ini Syaikh Jamaluddin rahimahullahu meriwayatkan dari banyak ulama, dan beliau memiliki kitab tsabat yang berjudul “at-Thali’ussa’id fi Muhamatil asanid” sebagai mana disebutkan dalam sebagian biografi dan ijazah-ijazahnya. Bolehlah disini kita sebut beberapa diantaranya:

1. Bapaknya, Syaikh Muhammad Sa’id bin Qasim, yang meriwayatkan dari Bapaknya dari Abdurrahman al-Kuzbari, pemilik Tsabat yang telah dicetak dan terkenal, yang meriwayatkan dari Sayyid Murtadha al-Zabidi, juga pemilik tsabat dan mu’jam terkenal.

2. Syaikh Mahmud al-Hamzawi

3. Syaikh Salim al-Athar, no 2 dan 3 ini meriwayatkan dari Syaikh Abdurrahman al-Kuzbari.

4. Syaikh Muhammad ath-Thanthawi, yang meriwayatkan dari gurunya Ibrahim al-Bajuri yang meriwayatkan dari al-Amir al-Kabir, tsabatnya Sadd al-Arab min ‘Ulum al-Isnad wal Adab telah dicetak dan dikenal.

5. Syaikh Abdulqadir al-Hasani al-Jazairi, yang meriwayatkan dari Bapaknya dari Murtadha al-Zabidi.

6. Syaikh Abdurrazaq bin Hasan al-Baithar, dari Bapaknya dari Syaikh Abdurrahman al-Kuzbari.

7. Syaikh Nu’man bin Mahmud al-Alusi, meriwayatkan dari Bapaknya yaitu as-Sayyid Syihabuddin al-Mufassir Mufti Iraq, Ibnu Sayyid Abdullah Afandi Shalihuddin, beliau meriwayatkan dari Syaikh Ali As-Suwaidi bin Syaikh Muhammad Sa’id, yang meriwayatkan dari Bapaknya dan dari Murthada az-Zabidi. Syaikh Muhammad Sa’id meriwayatkan juga dari Muhammad bin ‘Aqilah al-Makki dari Abdullah Salim al-Bashri, pemilik tsabat terkenal Al-Imdad bi Ma’rifati ‘Uluwi al-Isnad. Syaikh Nu’man meriwayatkan juga secara ‘aliy dari Syaikh Abdurrahman al-Kuzbari sebagaimana disebut-sebut dalam Tsabat Syaikhuna Shubhi As-Samara’i.

8. Syaikh Abu Mahasin Muhammad al-Qawuqji, yang meriwayatkan dari Muhammad al-Bahi dari Murthada az-Zabidi.

New Picture (6)

Murid Beliau Dalam Riwayah

Diantara yang meriwayatkan dari beliau:

1. Syaikh Hamid bin Adib Ruslan at-Taqi, khalifah Syaikh Jamaluddin dan termasuk kalangan keluarganya juga.

2. Syaikh Abdul Hafidz al-Fihry al-Fasy, ulama musnid dari Fas Maroko, guru Syaikh kami al-Allamah Muhammad Amin Bu Khubzah.

3. Syaikh Abdul Hayy al-Kattani, ijazah kepadanya berbentuk nadzom sebagaimana telah dicetak bersama kitab Syaikh Jamaluddin yang berjudul “Rihlati ila al-Madinah al-Munawarah”.

4. Syaikh Muhammad Bahjat al-Baithar,

5. Syaikh Ahmad bin Muhammad Syakir,

6. Dan lainnya. Lihat sebagian muridnya yang lain di kitab : “Imam asy-Syam fi Ashrihi Jamaluddin al-Qasimi Siratuhu ad-Dattiyyatu bi Qalamihi” karya Syaikh Muhammad Nashr al-Ajmi.

Untuk menyambungkan kepada Syaikh al-Qasimi maka kita boleh mencari murid-murid dari murid-murid al-Qasimi yang sebagiannya masih hidup sampai ditulisnya buku ini. Seperti : Syaikhuna al-Mu’ammar Muhammad al-Amin Bu Khubzah dan Syaikhuna al-Mu’ammar Abdurrahman bin Abdul Hayy al-Kattani keduanya tinggal di Maroko. Mereka berdua meriwayatkan dari Bapak yang kedua yaitu Syaikh Abdul Hayy yang meriwayatkan dari Syaikh Jamaludin. Adapun Syaikh Muhammad Bu Khubzah meriwayatkan pula dari Syaikh Abdul Hafizh al-Fihry dari al-Allamah al-Qasimi. [as-Surianji]


[1] Dinukil dari Tsabat Syaikh Abu Bakr bin Muhammad ‘Arif Khuwaqir al-Maki al-Hanbali, “Tsabat al-Atsbat Asy-Syahirah” hal. 11.

Leave a Reply

Mohon berkomentar dengan santun

Labels