tag:blogger.com,1999:blog-51952991985491935562024-03-09T01:57:10.116+07:00Majelis Sama', Ijazah & Biografi UlamaAbu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-73369104897300576282014-12-02T07:32:00.001+07:002014-12-02T07:32:05.839+07:00Al-Allamah al-Muhadits Jamaluddin al-Qasimi<p><a href="http://lh3.ggpht.com/-R4vDLJHh35w/VH0IeIL5E2I/AAAAAAAAAgE/du26sWGzaLk/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525285%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (5)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 15px 5px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (5)" src="http://lh6.ggpht.com/-rmxE_4--7xk/VH0IfCJsM9I/AAAAAAAAAgM/64ZOaTgxlxo/New%252520Picture%252520%2525285%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="176" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Muhadits Syam di zamannya, Penulis yang faqih, Ahli tafsir yang handal dan Penyeru kepa da sunnah: Beliau adalah Muhammad Jamal luddin Abu Faraj bin Muham mad Sa’id bin Qasim bin Shalih bin Abu Bakar yang dikenal dengan al-Qasimi. Nisbah kepada salah satu leluhur beliau yang bernama Qasim, yang juga merupakan ulama besar Syam di masanya. Syaikh Jamaluddin wafat tahun 1332 H/1914 M, dan karya-karya beliau telah banyak beredar dan dicetak, manusia banyak mengambil manfaat darinya. <p align="justify">Kepada al-Qasimi bersandar perkataan Imam al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Kifayah hal. 86, “Mereka dan orang-orang seumpamanya tidak perlu ditanya tentang keadilannya. Yang perlu dipertanyakan adalah keadilan orang majhul dan samar keadilannya bagi para peneliti”. <p align="justify">Syaikh al-Muhadits Ahmad Syakir dari Mesir adalah salah satu murid Syaikh Jamaluddin, beliau pernah berkata tentang gurunya itu, “Pada saat kami menginjak dewasa, kami yang sangat ingin berhias dengan ilmu yang benar, yaitu ilmu Al-Qur’an dan as-Sunnah. Kami sangat antusias dengan kitab-kitab para salafus shalih serta kitab-kitab yang sesuai dengan manhaj mereka dan orang-orang yang datang setelah mereka yang berpegang teguh dengan petunjuk kenabian. Dan mereka mengikuti dalil yang shahih tanpa disertai ta’ashub terhadap suatu pendapat dan hawa nafsu. Serta tidak pula hanya taqlid buta. Guru kami al-Qasimi rahimahullah adalah orang yang pertama yang berjalan dengan manhaj yang lurus ini…..” (Lihat pengantar kitab Al-Mashu’ala Al-Jaurabain karya al-Qasimi). <p align="justify"><b>Guru Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Ahli hadits, imam sunnah dan pengikut salaf seperti beliau, tidak pelak lagi pasti memiliki riwayah dalam ilmunya, sebagaimana kata Syaikh al-Muhadits al-Allamah Abu Bakr bin Muhammad ‘Arif Khuwaqir al-Hanbali rahimahullahu, <p align="right"><font size="4">فإن الإسناد سنة سلكها السلف وتبعهم الخلف</font> <p align="justify">“Sesungguhnya isnad itu sunnah yang dikerjakan salaf dan diikuti oleh khalaf”. <a href="#_ftn1_5689" name="_ftnref1_5689">[1]</a> <p align="justify">Dalam hal ini Syaikh Jamaluddin rahimahullahu meriwayatkan dari banyak ulama, dan beliau memiliki kitab tsabat yang berjudul “at-Thali’ussa’id fi Muhamatil asanid” sebagai mana disebutkan dalam sebagian biografi dan ijazah-ijazahnya. Bolehlah disini kita sebut beberapa diantaranya: <p align="justify">1. Bapaknya, Syaikh Muhammad Sa’id bin Qasim, yang meriwayatkan dari Bapaknya dari Abdurrahman al-Kuzbari, pemilik Tsabat yang telah dicetak dan terkenal, yang meriwayatkan dari Sayyid Murtadha al-Zabidi, juga pemilik tsabat dan mu’jam terkenal. <p align="justify">2. Syaikh Mahmud al-Hamzawi <p align="justify">3. Syaikh Salim al-Athar, no 2 dan 3 ini meriwayatkan dari Syaikh Abdurrahman al-Kuzbari. <p align="justify">4. Syaikh Muhammad ath-Thanthawi, yang meriwayatkan dari gurunya Ibrahim al-Bajuri yang meriwayatkan dari al-Amir al-Kabir, tsabatnya Sadd al-Arab min ‘Ulum al-Isnad wal Adab telah dicetak dan dikenal. <p align="justify">5. Syaikh Abdulqadir al-Hasani al-Jazairi, yang meriwayatkan dari Bapaknya dari Murtadha al-Zabidi. <p align="justify">6. Syaikh Abdurrazaq bin Hasan al-Baithar, dari Bapaknya dari Syaikh Abdurrahman al-Kuzbari. <p align="justify">7. Syaikh Nu’man bin Mahmud al-Alusi, meriwayatkan dari Bapaknya yaitu as-Sayyid Syihabuddin al-Mufassir Mufti Iraq, Ibnu Sayyid Abdullah Afandi Shalihuddin, beliau meriwayatkan dari Syaikh Ali As-Suwaidi bin Syaikh Muhammad Sa’id, yang meriwayatkan dari Bapaknya dan dari Murthada az-Zabidi. Syaikh Muhammad Sa’id meriwayatkan juga dari Muhammad bin ‘Aqilah al-Makki dari Abdullah Salim al-Bashri, pemilik tsabat terkenal Al-Imdad bi Ma’rifati ‘Uluwi al-Isnad. Syaikh Nu’man meriwayatkan juga secara ‘aliy dari Syaikh Abdurrahman al-Kuzbari sebagaimana disebut-sebut dalam Tsabat Syaikhuna Shubhi As-Samara’i. <p align="justify">8. Syaikh Abu Mahasin Muhammad al-Qawuqji, yang meriwayatkan dari Muhammad al-Bahi dari Murthada az-Zabidi.</p><b> <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-Vnb8Rz1gvKQ/VH0IgOOPeOI/AAAAAAAAAgU/SPi-7HQJYsU/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525286%252529%25255B5%25255D.png"><img title="New Picture (6)" style="display: block; float: none; margin-left: auto; margin-right: auto" height="408" alt="New Picture (6)" src="http://lh5.ggpht.com/-I8AKBYejz5s/VH0Igy4UDgI/AAAAAAAAAgc/cNlPwO-EEi8/New%252520Picture%252520%2525286%252529_thumb%25255B3%25255D.png?imgmax=800" width="462"></a> <br></p></b> <p align="justify"><b>Murid Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Diantara yang meriwayatkan dari beliau: <p align="justify">1. Syaikh Hamid bin Adib Ruslan at-Taqi, khalifah Syaikh Jamaluddin dan termasuk kalangan keluarganya juga. <p align="justify">2. Syaikh Abdul Hafidz al-Fihry al-Fasy, ulama musnid dari Fas Maroko, guru Syaikh kami al-Allamah Muhammad Amin Bu Khubzah. <p align="justify">3. Syaikh Abdul Hayy al-Kattani, ijazah kepadanya berbentuk nadzom sebagaimana telah dicetak bersama kitab Syaikh Jamaluddin yang berjudul “Rihlati ila al-Madinah al-Munawarah”. <p align="justify">4. Syaikh Muhammad Bahjat al-Baithar, <p align="justify">5. Syaikh Ahmad bin Muhammad Syakir, <p align="justify">6. Dan lainnya. Lihat sebagian muridnya yang lain di kitab : “Imam asy-Syam fi Ashrihi Jamaluddin al-Qasimi Siratuhu ad-Dattiyyatu bi Qalamihi” karya Syaikh Muhammad Nashr al-Ajmi. <p align="justify">Untuk menyambungkan kepada Syaikh al-Qasimi maka kita boleh mencari murid-murid dari murid-murid al-Qasimi yang sebagiannya masih hidup sampai ditulisnya buku ini. Seperti : Syaikhuna al-Mu’ammar Muhammad al-Amin Bu Khubzah dan Syaikhuna al-Mu’ammar Abdurrahman bin Abdul Hayy al-Kattani keduanya tinggal di Maroko. Mereka berdua meriwayatkan dari Bapak yang kedua yaitu Syaikh Abdul Hayy yang meriwayatkan dari Syaikh Jamaludin. Adapun Syaikh Muhammad Bu Khubzah meriwayatkan pula dari Syaikh Abdul Hafizh al-Fihry dari al-Allamah al-Qasimi. [<b>as-Surianji</b>] <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_5689" name="_ftn1_5689">[1]</a> Dinukil dari Tsabat Syaikh Abu Bakr bin Muhammad ‘Arif Khuwaqir al-Maki al-Hanbali, “Tsabat al-Atsbat Asy-Syahirah” hal. 11. Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-87304778241135438172014-12-02T07:27:00.001+07:002014-12-02T07:27:16.803+07:00Syaikh al-Allamah Muhammad Sulthan al-Ma’shumi al-Khujandi (w. 1381 H)<p><a href="http://lh6.ggpht.com/-4WYq1PiH5q8/VH0HVkm-u6I/AAAAAAAAAfk/l4f_Y_z-z4c/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525283%252529%25255B4%25255D.png"><img title="New Picture (3)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 10px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="312" alt="New Picture (3)" src="http://lh4.ggpht.com/-iemB6I04VN4/VH0HW9WDVFI/AAAAAAAAAfs/P2FKB6wlgjI/New%252520Picture%252520%2525283%252529_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="202" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Nama beliau Abu Abdulkarim Muhammad Sulthan bin Abi Abdullah Muhammad Aurun bin Muhammad Sair Sayyid bin Abdurrahim bin Abdullah bin Abdul Latif bin Muhammad Ma’shum. Lahir tahun 1297 H ditengah keluarga terhormat, kaya, ‘alim dan penuh dengan adab-adab sunnah. Gelar “al-Ma’shumi” nisbat kepada leluhurnya yang paling atas, sedangkan “al-Khujandi” adalah nisbat kepada tempat kelahirannya sebuah negeri didekat Rusia bernama Khujandah, dalam bahasa Persia disebut Mazandah. <a href="#_ftn1_1797" name="_ftnref1_1797">[1]</a> <p align="justify">Syaikh rahimahullahu memiliki banyak tulisan bermanfaat, diantaranya yang masyhur dalam hal kecaman bagi fanatisme mazhab, berjudul <i>Hadiyatus Sulthan ila Muslimi Biladil Yaban.</i> Kitab ini dicetak dengan judul berbeda disebagian negara, dan diterjemahkan pula ke dalam berbagai bahasa sehingga manfaatnya dirasakan meluas. Pujian kepada beliau pun mengalir dari berbagai negeri diantaranya apa yang dikatakan ahli hadits Mesir dimasanya Syaikh al-Allamah al-Kabir Ahmad bin Muhammad Syakir al-Mishri rahimahullahu dalam salah satu risalahnya, kata beliau: “’Alim Fadhil dari saudara kami ulama Hijaz salafiyyin, beliau adalah Syaikh Muhammad Shulthan al-Ma’shumi al-Khujandi”.<a href="#_ftn2_1797" name="_ftnref2_1797">[2]</a> <p align="justify">Petualangan beliau menuju manhaj salaf yang bersih dan selamat sudah terkenal, setelah sebelumnya beliau jatuh dalam lumpur kegelapan seperti kebanyakan orang dimasa itu dari fanatisme mazhab, mewajibkan membai’at salah satu syaikh tarekat sufi, dan anggapan bahwa ahlus sunnah adalah maturidiyah dan asya’irah adapun selainnya adalah ahlu bid’ah. Juga perlawanannya kepada para penjahat komunis di negerinya sehingga beliau dipenjara berkali-kali dan sempat dijatuhi hukuman tembak mati, sampai kemudian Allah Ta’ala menyelamatkannya. Beliau juga menjelajahi berbagai negeri Islam untuk mencari ilmu dan pengalaman, bertemu dengan banyak Syaikh hebat dimasanya, sampai kemudian tinggal di Mekkah dan didaulat mengajar di Darul Hadits Khairiyah dan di Masjidil Harom sampai meninggalnya, rahimahullahu. <p align="justify"><b>Guru Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Ulama besar menggabungkan dua keutamaan, ‘alim dalam dirayah dan ‘alim dalam riwayah. Sebagaimana kata Al-Zamakhsyari, <p align="right"><font size="4">العلم مدينة أحد بابيها الدراية والثاني الرواية</font> <p align="justify">“Ilmu itu seperti sebuah kota, salah satu pintu gerbangnya dirayah dan pintu yang kedua riwayah”.<a href="#_ftn3_1797" name="_ftnref3_1797">[3]</a> <p align="justify">Syaikh Muhammad Shulton al-Ma’shumi meriwayatkan dari banyak sekali ulama yang beliau dapatkan dari rihlah panjangnya, dan beliau memiliki tsabat tersendiri tentang ini, seperti disebut-sebut dalam biografi beliau, dengan judul <i>ad-Durr al-Mashnun fi Asanid Ulama ar-Rabi al-Maskun, Sanadul Ijazah li Thalibil Ifadah </i>dan <i>al-Mustadrak anil Asanidil Mustahlak</i>. Sayang sekali kami belum bisa mendapatkan kitab-kitab ini, namun demikian sanad-sanad beliau masih bisa kita rujuk kepada berbagai nash ijazah atau keterangan murid-murid beliau atau berbagai risalah biografi beliau. <p align="justify">Misalkan dari Tsabat Syaikh al-Allamah Yahya Muhammad latif Syakur al-Ahnumi hal. 25, beliau berkata tentang gurunya Syaikh al-Ma’shumi : “Diantara guru saya Syaikh al-Allamah Abu Abdulkarim Muhammad Sulthon al-Ma’shumi al-Khujandi as-Salafi “al-Bukhori” asalnya, dan “al-Makki” tempat hijrahnya. Mengajar di Darul Hadits dan Masjidil Harom, dan aku mendengar darinya Shahih Bukhori dan Muslim dan selain keduanya, dan beliau mengijazahiku tiap-tiap riwayat dan apa yang disema’ nya dari guru-gurunya pada tahun 1355 H dari apa-apa yang ada dalam tsabat al-Yani’ al-Jani fi Asanid Abdul Ghani, dengan riwayatnya dari gurunya Syaikh Muhammad Ma’shum bin Abdul Rasyid al-Mujadidi al-Madani dari penulisnya langsung Syaikh Abdul Ghani ad-Dihlawi al-Madani dan apa-apa yang ada dalam tsabat Hashr asy-Syarid fi Asanid Muhammad Abid yang diriwayatkan dari jalan Syaikh Abdul Ghani yang lalu dari penulisnya Syaikh Muhammad Abid as-Sindi… dst”. <p align="justify">Dalam ijazahnya kepada Syaikh al-Allamah al-Musnid al-Mu’arikh Sulaiman bin Abdurrahman alu ash-Shani’ an-Najdi (w. 1389 H) dalam Tsamr al-Yani’ hal. 118-120 disebutkan ringkasan guru-gurunya, mereka adalah : <p align="justify">1. Syaikh al-Muhadits al-Kabir Abu Syu’aib bin Abdurrahman ar-Ribathi ad-Dukkali, yang meriwayatkan dari Syaikh al-Azhar Salim al-Bashri dari Syaikh Ahmad Minatullah al-Azhari al-Maliki dari Syaikh al-Amir al-Kabir pemilik Tsabatnya masyhur, dari Syaikh Shalih al-Fulani pemilik Tsabat masyhur pula. <p align="justify">2. Syaikh Abdul Jalil bin Abdul Salam al-Baradah al-Madani yang secara ‘aliy meriwayatkan dari Syaikh Ahmad Minatullah. <p align="justify">3. Syaikh Muhammad Shalih bin Shadiq Kamal al-Hanafi al-Makki dari Syaikh Muhammad Ali bin Dhahir al-Watri juga dari Syaikh Ahmad Minatullah. <p align="justify">4. Syaikh Muhammad Bakhit al-Muthi’i, <p align="justify">5. Syaikh Yusuf an-Nabhani, keduanya (4-5) dari Syaikh Salim al-Bashri diatas. <p align="justify">6. Syaikh Muhammad Murod bin Abdullah al-Kazani al-Makki al-Hanafi <p align="justify">7. Syaikh Muhammad Awwadh bin Ibrahim al-Khujandi al-Bukhori, keduanya (6-7) dari Syaikh Muhammad Ali bin Dhahir al-Watri juga. <p align="justify">8. Syaikh Muhammad Abdul Hayy bin Abdul Kabir al-Kattani yang meriwayatkan dari Bapaknya dari Syaikh Abdul Ghani al-Mujadidi dari Syaikh Muhammad Abid as-Sindi dari Syaikh Shalih al-Fulani.<a href="#_ftn4_1797" name="_ftnref4_1797">[4]</a> <p align="justify">Beliau juga diceritakan meriwayatkan banyak kitab secara sama’i kepada guru-gurunya begitu pula meriwayatkan dengan ijazah dari sejumlah ulama seperti Syaikh al-Muhadits al-Kabir Negeri Syam Badruddin al-Hasani, Syaikh al-Musnid Hijaz Ahmad al-Barjanji, Syaikh Musnid Syam Abu Khair Abidin dan lain-lain, sebagaimana diceritakan dalam biografi nya, dan jumlah gurunya mencapai 80 syaikh. <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-F2qqIOm22fc/VH0HXsHbf_I/AAAAAAAAAf0/yoz2FSyczwQ/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525284%252529%25255B5%25255D.png"><img title="New Picture (4)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="507" alt="New Picture (4)" src="http://lh3.ggpht.com/-udnly61XVUc/VH0HYg0P-xI/AAAAAAAAAf8/J0WrEjXTrAE/New%252520Picture%252520%2525284%252529_thumb%25255B3%25255D.png?imgmax=800" width="440" border="0"></a> <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b>Murid Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Diantara yang meriwayatkan darinya dengan ammah : <p align="justify">1. Syaikh al-Musnid Muhammad Yasin al-Fadani, <p align="justify">2. Syaikh al-Mu’arikh Sulaiman ash-Shani’ an-Najdi, <p align="justify">3. Syaikh al-Muhadits Muhammad ash-Shumali <p align="justify">4. Syaikh al-Muhadits Yahya Muhammad Latif Syakur <p align="justify">Adapun yang diketahui secara jelas -sependek penelusuran kami- muridnya yang diijazahi untuk kumpulan karya tulis beliau adalah murid beliau di Darul Hadits Khairiyah Makkah yaitu Syaikh Sulaiman ash-Shani’. Telah jelas dalam ijazah al-Ma’shumi kepada ash-Shani’ ucapan beliau, “Dan aku ijazahkan kepadanya semua karya tulisku..” (Tsamr al-Yani’ hal. 120). Walaupun Ijazah ammah sebenarnya telah mencukupi juga, ijazah ammah artinya izin umum baik manqul maupun ma’qul, hanya saja lafazh ijazah yang lebih detail disukai dikalangan ahli riwayat. <p align="justify">Syaikh kami dalam riwayat, Syaikh Muhammad bin Ali al-Manshur hafizahullahu, beliau meriwayatkan dari al-Allamah Yahya Muhammad Latif Syakur dengan ijazah umum, dalam tsabatnya beliau berkata, ”Telah mengijazahi kepada kami Syaikh al-Allamah al-Hafizh Yahya Muhammad Latif Syakur rahima hullahu Ta’ala dengan keumuman ijazahnya dalam Tsabatnya (Ithaf al-Akabir wa Ash-Shangir) bagi setiap orang yang menjumpainya dan menginginkan ijazah darinya. Dan sungguh aku menjumpainya bahkan shalat bersamanya”. Selain meriwayatkan secara langsung kepada al-Allamah al-Ma’shumi, Syaikh Yahya juga meriwayatkan melalui Syaikh Sulaiman ash-Shani’ dari al-Ma’shumi. [<b>as-surianji</b>] <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_1797" name="_ftn1_1797">[1]</a> Lihat biografi beliau dalam Muqadimah Halil Muslim Mulzam Bittiba Mazhab Mu’ayyan minal Mazhahib al-Arba’ah?. <p align="justify"><a href="#_ftnref2_1797" name="_ftn2_1797">[2]</a> Baini wa baina Hamid al-Faqi lewat kitab: Jumhurat Maqalat al-Allamah asy-Syaikh Ahmad Muhammad Syakir hal 390. <p align="justify"><a href="#_ftnref3_1797" name="_ftn3_1797">[3]</a> Dinukil dari Tsabat Syaikh Abu Bakr bin Muhammad ‘Arif Khuwaqir al-Maki al-Hanbali, “Tsabat al-Atsbat Asy-Syahirah” hal. 13. <p align="justify"><a href="#_ftnref4_1797" name="_ftn4_1797">[4]</a> Menurut pengamatan penulis, beliau suka menisbatkan sanad kepada Shalih al-Fulani sebagaimana nampak dalam beberapa nash ijazahnya. Mungkin karena kesamaan pandangan keduanya tentang taqlid dan fanatisme mazhab, tapi ini hanya perkiraan penulis saja, wallahu’alam. Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-79518252566730184902014-12-02T07:04:00.001+07:002014-12-02T07:04:17.496+07:00Ahmad Abdurrahman Al-Banna<p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-H0T1nwDItg4/VH0B-90p_bI/AAAAAAAAAfM/m0BWAeo7DlM/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525282%252529%25255B4%25255D.png"><img title="New Picture (2)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 15px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="426" alt="New Picture (2)" src="http://lh4.ggpht.com/-eGI4T0WdXLo/VH0B_7PzteI/AAAAAAAAAfU/sUIX5_k5z2M/New%252520Picture%252520%2525282%252529_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="145" align="left" border="0"></a> Orang-orang pergerakan mengenal baik Hasan al-Banna, pemimpin dan pendiri ikhwanul muslimin di Mesir, yang kematiannya masih bisa menyulut semangat para pemuda dari berbagai generasi sesudahnya. Itulah sosok laki-laki yang menginspirasi banyak orang diberbagai negara, dan membawa kaum muslimin memasuki abad pergerakan dan organisasi-organisasi Islam. Ide-ide beliau memang menimbulkan pro dan kontra, namun, kita tinggalkan dulu pro kontra itu, sebab ada sisi lain dari Syaikh Hasan Al-Banna yang sejalan dengan tema kita, yaitu tentang ayahnya. Beliau adalah al-Muhadits Ahmad Abdurrahman al-Banna as-Sa'ati rahimahullahu, penulis Fathul Rabani Li Tartib Musnad Imam Ahmad bin Hambal asy-Syaibani. Wafat tahun 1958 M. <p align="justify">Syaikh Ahmad Abdurrahman al-Banna ini lebih dikenal dengan kesungguhannya dalam meneliti hadits dibanding anaknya. Selain Musnad Ahmad beliau juga meneliti dan menyusun kembali : Musnad Imam Syafii, Musnad Ath-Thayalisi, Musnad Abu Hanifah dan lainnya. Semua karyanya membutuhkan ketelitian dan keuletan, apakah ini berhubungan dengan pekerjaannya?. Uniknya ia memiliki kesamaan dengan Syaikh Al-Albani rahimahullahu yaitu sama-sama tukang memperbaiki jam. Dan julukan “as-Sa’ati” kepada beliau adalah karena pekerjaannya ini. <p align="justify">Selain hadits, beliau juga dikenal sebagai ahli fiqh mazhab Hambali, sehingga beliau dikenal dengannya. Akan tetapi beliau tidak jumud, buktinya anak-anaknya ia sekolahkan ke berbagai madrasah dengan mazhab yang berbeda-beda. <p align="justify">Beberapa orang mengatakan kepadaku, kalau sang anak yaitu Hasan al-Banna rahimahullahu meriwayatkan dari Syaikh Abdul Hayy al-Katani lewat perantaraan ayahnya. Dan telah meriwayatkan darinya Syaikh Salim bin Jundan. Namun kami belum meneliti kebenaran kabar ini. Hanya saja sudah dikenal kalau ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna memang meriwayatkan dari Syaikh Abdul Hay al-Katani, juga dari Mufti Muhammad bin Sayyid Sa'ad al-Iraqi, dan Syaikh Muhammad Badruddin al-Hasani. Sebagai tambahan, dalam ijazahnya untuk Mufti Eritrea Syaikh Ibrahim bin Mukhtar bin Ahmad, Syaikh As-Sa’ati hanya menyebutkan dua guru saja, tanpa Syaikh al-Katani sehingga sebagian orang tawaquf atas kabar riwayat beliau dari Syaikh al-Katani. <p align="justify">Kata beliau, <p align="right"><font size="4">…مما أجازني به شيخ العلماء ومفتي الفرات محمد ابن السيد سعيد ابن السيد أحمد العرفي الحسني ، فبعضه قراءة وبعضه سماعا وبعضه بالإجازة العامة. كما أجازني بذلك مفتي الديار الشامية السيد محمد بدر الدين الحسني ، عن السيد أبي الخير الخطيب ، عن الشيخ عبدالرحمن الكزبري صاحب الثبت الشهير ، عن والده محمد ، عن أحمد ابن محمد الحنبلي حفيد أبي المواهب ، عن جده أبي المواهب ، عن والده عبدالباقي ، عن عمر القاري ، عن البدر الغزي ، عن القاضي زكريا الأنصاري ، عن عبدالرحيم ابن محمد الحنفي ، عن أبي العباس أحمد الخوجي ، عن زينب ابن مكي ، عن حنبل الرصافي ، عن هبة الله الشيباني ، عن الحسين التميمي ، عن أبي بكر القطيعي ، عن عبدالله ابن أحمد ، عن والده الإمام أحمد أبن حنبل رحمهم الله تعالى</font> <p align="justify">“… (ijazah ammah dan khusus bagi musnad Ahmad) dengan apa-apa yang telah memberi ijazah kepada saya Syaikh Ulama dan Mufti Irak Muhammad ibn As-Sayyid Sa’id Ibn As-Sayyid Ahmad al-Iraqi al-Hasani sebagiannya bacaan, sebagiannya sama’ dan sebagiannya ijazah ammah. Sebagaimana pula memberi ijazah kepada saya Mufti Negeri Syam as-Sayyid Muhammad Badruddin al-Hasani (yang meriwayatkan) dari as-Sayyid Abu Khair al-Khathib dari Abdurrahman al-Kuzbari penulis tsabat terkenal. Dari Bapaknya Muhammad dari Ahmad Ibn Muhammad al-Hanbali cucu Abi al-Muwahib dari kakeknya Abi Muwahib dari bapaknya Abdul Baqi dari Umar al-Qari dari Al-Badr al-Ghazi dari Qadhi Zakaria al-Anshori dari Abdurrahman ibi Muhammad al-Hanafi dari Abil Abbas Ahmad al-Khauzi dari Zainab binti Maki dari Hanbal ar-Rashafi dari Hibatullah asy-Syaibani dari al-Husain at-Tamimi dari Abu Bakr al-Qathi’i dari Abdullah Ibn Ahmad dari Bapaknya Imam Ahmad Ibn Hambal rahimahullahu Ta’ala… ”. <p align="justify">Dan seterusnya tanpa menyebutkan Syaikh Abdul Hay al-Katani rahimahullahu. <p align="justify">Diantara yang mendapat ijazah darinya : Syaikh Muhammad Zaki Ibrahim, Syaikh Syaikh Muhadits Sulaiman bin Abdurahman Ash-Shani' al-Makki, dan Syaikh Ibrahim bin Mukhtar bin Ahmad. Sebagian orang mengatakan bahwa Syaikh Abdul Fatah Abu Ghadah meriwayatkan juga darinya, wallahu’allam. <p align="justify">Untuk tersambung kepada beliau, bisa melalui : <p align="justify">1. Syaikh Dr. Yusuf al-Mar’asyali dari Muhammad Zaki Ibrahim darinya. <p align="justify">2. Syaikh Abdullah bin Ubaid dari Abdurrahman bin Faris dari Sulaiman ash-Shani’ darinya. <p align="justify">Atau Syaikh Muhammad Zayad Tuklah, Syaikh Prof. Dr. Majid bin Ahmad ad-Darwisy dan lainnya dari Abdul Fatah Abu Ghadah darinya. <b>[as-Surianji].</b> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-26553127346656999222014-12-02T07:00:00.001+07:002014-12-02T07:00:24.830+07:00Abdurrahman bin Yahya al-Mu’alimi<p><a href="http://lh6.ggpht.com/-0PXVNs3WD78/VH0BCvwCWDI/AAAAAAAAAes/B0HTrl9V-oM/s1600-h/New%252520Picture%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 5px 0px 10px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture" src="http://lh3.ggpht.com/-OcR6Ssd9aVo/VH0BDzOWUsI/AAAAAAAAAe0/Kuqp1VYXURk/New%252520Picture_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="185" align="right" border="0"></a> <p align="justify">al-‘Alim as-Salafi pembantah ahli bid’ah dan orang-orang sesat, Adz-Dzahabi zaman ini : Syaikh al-Allamah al-Muhadits Abdurrahman bin Yahya bin Ali bin Abu Bakr al-Yamani al-Mu’alimi. Lahir tahun 1313 H dan wafat tahun 1386 H. Diantara tulisan beliau yang fenomenal adalah yang berjuluk “at-Tankil” sebagai bantahan bagi al-Kautsari dan “al-Anwar al-Kasyafah” sebagai bantahan bagi Abu Rayah. Beliau juga sempat mendapatkan bantahan dari Syaikh Sulaiman bin Hamdan, terkait persoalan Makam Ibrahim. Dan memang manusia itu tidak lepas dari kehilapan, hanya yang beruntung yang mau ruju’ kepada kebenaran darimanapun datangnya. <p align="justify"><b>Guru Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Beliau mendapatkan ijazah untuk sebagian kitab hadits dari Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad Shiddiqi al-Qadiri ulama dari Hyderaabad, beliau ini dikenal meriwayatkan dari Syaikh Husein bin Muhsin al-Anshari yang meriwayatkan dari Syaikh Muhammad Nashr al-Hajimi dari Imam Muhammad bin Ali asy-Syaukani. Syaikh ash-Shiddiqi juga meriwayatkan dari Syaikh Ilahi Bakhasy yang meriwayatkan dari Syaikh Nadzir Husein ad-Dihlawi, dan juga dari beberapa ulama lainnya. </p> <p align="justify"> <table cellspacing="0" cellpadding="0"> <tbody> <tr> <td> <p><a href="http://lh6.ggpht.com/-qkaJM3S3dz4/VH0BEtwmN8I/AAAAAAAAAe8/OHhCQS1_G5Q/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525281%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (1)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (1)" src="http://lh3.ggpht.com/-3q6WzrPOfts/VH0BFujjV5I/AAAAAAAAAfE/akgN1_-C9-Q/New%252520Picture%252520%2525281%252529_thumb.png?imgmax=800" width="175" border="0"></a> <p>Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad ash-Shiddiqi</p></td></tr></tbody></table></p> <p align="justify">Keterangan ijazah ini termaktub dalam biografinya dimukadimah kitab at-Tankil yang diteliti Imam al-Albani rahimahullahu. Syaikh Abdul Qadir menulis : “Sesungguhnya al-Akh al-Fadhil wal “alim al-amil Syaikh Abdurrahman bin Yahya al-Mu’alimi al-‘Atami al-Yamani. Membaca kepada saya permulaan dari Shahih Bukhori dan Shahih Muslim dan meminta saya agar mengijazahinya apa-apa yang saya riwayatkan dari guru saya. Dan aku temukan beliau adalah orang yang bagus ahlaknya dan bagus asal usulnya, baik riwayatnya dan memiliki bakat yang bagus dalam ilmu dinniyah. Tsiqah, ‘adil, ahli dalam meriwayatkan, dengan syarat mu’tabar disisi ahli hadits. Maka aku mengijazahinya riwayat Shahih Bukhori, Shahih Muslim, Jami Tirmidzi, Sunan Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Nasai dan Mu’watha karya Malik semoga Allah meridhai mereka”. Ijazah itu tertanggal 13 Dzul Qa’dah tahun 1346 H. <p align="justify">Gurunya ini adalah Syaikh Muhammad Abdul Qadir Shiddiqi seorang ulama dari selatan India. Lahir di Hydarabad tahun 1871 M dan meninggal tahun 1962 M. Penulis Tafsir ash-Shiddiqi dan Tafsir al-Latif. Syaikhul Hadits di Universitas Utsmaniyah Hydaraabad. Dimana al-Allamah al-Mu’alimi pernah menjadi peneliti kitab-kitab hadits disana. <p align="justify">Mujiz kami, Syaikh al-Musnid Muhammad Ziyad Tuklah menuturkan bahwa Syaikh al-Mu’alimi juga diketahui meriwayatkan dari selain Syaikh Abdul Qadir, diantaranya dengan ijazah pada Syaikh Alawi bin Thahir al-Hadad dan Syaikh Ahmad Muhammad Sulaiman al-Mu’alimi. <p align="justify"><b>Murid Beliau Dalam Riwayah </b> <p align="justify">Syaikh al-Mu’alimi diketahui telah memberikan ijazah kepada tidak kurang dari tiga ulama masyhur, yaitu : Syaikh Zuhair asy-Syawisy (wujud dalam nash ijazah resmi beliau), Syaikh Abu Turab adz-Dzahiri dan Syaikh Abdul Fatah Abu Ghadah (keduanya menurut penuturan guru kami Syaikh at-Tuklah), disamping kepada beberapa ulama Yaman. <b>[as-Surianji].</b> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-23177666357173882862014-12-02T06:49:00.001+07:002014-12-02T06:49:38.393+07:00Ulama Dakwah Dari Najd Dan Sanad Periwayatan Mereka<p> <p align="justify">Di usia yang masih 13 tahun, tepatnya pada tahun 1127 H, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab muda memenuhi panggilan ibadah haji dan menziarahi Mekkah kurang lebih dua bulan lamanya. Selama bulan-bulan tersebut, Syaikh Abdullah bin Salim al-Bashri (w. 1134 H), seorang musnid besar dan rujukan para ulama di zamannya, masih hidup dan mengajar di Mekkah, al-Bashri sendiri wafat pada tahun 1134 H, yaitu 7 tahun pasca kunjungan Syaikh Muhammad. Melihat semangatnya dalam belajar kepada ulama, sangat sulit dibayangkan kalau Syaikh Muhammad melepaskan kesempatan belajar kepada al-Bashri ini. Jadi apa yang dinukil tentang sebuah sanad kitab (no. 836) oleh Syaikh Muhammad ‘Abid as-Sindi dalam Tsabatnya yang masyhur Hasr al-Sharid min Asanid Muhammad ‘Abid, yang dia riwayatkan dari Syaikh Abdullah bin Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dari Bapaknya dari Abdullah bin Salim al-Bashri, kemungkinan benar adanya. Di antara yang menguatkan pendapat ini adalah Syaikh al-Musnid Muhammad Ismail al-Anshori, Syaikh al-Mu’arikh Dr. Shalih al-‘Ubud dan lainnya. <p align="justify">Periwayatan Syaikh Muhammad dari Syaikh al-Bashri selama ini mengandung kontroversi, banyak ulama beranggapan kalau beliau tidak meriwayatkan secara langsung dari al-Bashri, melainkan diperantarai oleh murid-murid senior al-Bashri seperti Syaikh Muhammad Hayat as-Sindi, Syaikh Ismail al-Ajluni, dan lainnya. Di antara yang menganggap kabar itu tidak shahih adalah Al-Allamah Abdul Hayy al-Kattani rahimahullahu dalam Fihrisnya (1/364), karena keduanya (Ibn Abdil Wahab dan al-Bashri) diduga tidak pernah saling bertemu, Syaikh al-Bashri tinggal di Mekkah sedangkan Ibnu Abdul Wahab di Najd. Dikatakan Syaikh Muhammad baru datang ke Mekkah setelah wafatnya al-Bashri. <p align="justify">Namun pernyataan al-Allamah al-Kattani rahimahullahu itu bisa dibantah dengan beberapa alasan: <p align="justify">Pertama, nukilan Syaikh as-Sindi ini dipandang kuat dibandingkan anggapan-anggapan orang setelahnya, karena beliau masih dekat zamannya, bahkan meriwayatkan sanad tersebut dari putra Syaikh Muhammad langsung yang bernama Syaikh Abdullah, yang meriwayatkannya dari Ayahnya. Biasanya, seorang anak sekaligus juga murid, lebih mengetahui sanad ayahnya daripada selainnya. Syaikh al-Fadani menyebut Syaikh Abdullah dengan sebutan: “Syaikh al-Faqih Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi yang meninggal tahun 1242 H, meriwayatkan dari Bapaknya al-Allamah Syaikhul Islam, al-Mujadid Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi an-Najdi meninggal tahun 1206 H, untuk semua karangannya mulai dari hadits, fiqh, tauhid, dan lain-lain” (al-Maslak al-Jali hal. 48). <p align="justify">Kedua, anggapan kemungkinan tidak pernah bertemunya Syaikh Muhammad dengan al-Bashri mendapat bantahan dari sejumlah ulama ahli sejarah, di antaranya Syaikh Dr. Shalih al-‘Ubud dalam kitabnya Aqidah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Salafiyyah fi al-Ilm al-Islami (hal 90-92). Syaikh Shalih menyebutkan kemungkinan bertemunya kedua syaikh ini karena ada fakta bahwa di umurnya yang ke-13, yaitu tahun 1127 H, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab pergi haji dan menziarahi Mekkah selama kurang lebih dua bulan. Selama tahun-tahun tersebut, Syaikh al-Bashri masih hidup dan mengajar. Dengan demikian masih ada kemungkinan keduanya bertemu, dan sangat mungkin Syaikh ibnu Abdil Wahab mengikuti pelajaran-pelajarannya dan meriwayatkan darinya. Usia 13, usia yang cukup sebagai syarat mendapatkan ijazah dari seorang syaikh. <p align="justify">Sebagai tambahan, banyak ulama yang menggunakan riwayat ini, di antaranya al-Fadani dan gurunya, Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi. Artinya sanad tersebut wujud dalam naskah Hasr al-Sharid milik mereka, untuk menepis anggapan penyebutan riwayat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dari Syaikh Abdullah al-Bashri dalam Tsabat Syaikh Muhammad Abid as-Sindi salah tulis atau salah catat dalam sebagian naskah. Syaikh Muhammad Yasin al-Fadani dan gurunya, Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi, dalam Ithaful Ikhwan (hal. 76), berkata: “(Syaikh Muhammad Abid As-Sindi meriwayatkan) dari Syaikh Abdullah bin Muhammad an-Najdi dari Bapaknya, Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi, dengan riwayatnya dari al-Bashri”. Yakni beliau memakai riwayat ini, sedangkan beliau sebagaimana kata Syaikh Hammad bin Muhammad al-Anshori rahimahullahu, “Sesungguhnya al-Fadani, penjaga ilmu isnad, dan aku tidak mengetahui seorang pun yang lebih ‘alim darinya dalam ilmu ini”.<a href="#_ftn1_3148" name="_ftnref1_3148">[1]</a>. <p align="justify">Jika benar hal ini shahih, maka riwayat Syaikh Muhammad dari al-Bashri menjadi sebuah sanad yang sangat aaliy <a href="#_ftn2_3148" name="_ftnref2_3148">[2]</a>, dibandingkan ulama-ulama sezamannya. Bahkan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab (w. 1207 H) menjadi murid terakhir yang meriwayatkan dari Syaikh Abdullah al-Bashri. Selama ini yang disebut-sebut sebagai murid terakhir al-Bashri adalah Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Maghribi yang meninggal tahun 1201 H. <p align="justify">Syaikh Abdullah al-Bashri lengkapnya adalah Abdullah bin Salim bin Muhammad bin Salim bin Isa al-Bashri, musnid Hijaz, dan penghulu para muhaqiq. Meriwayatkan dari Musnid di zamannya seperti al-Allamah Muhammad<a href="http://lh4.ggpht.com/-qK9q5oWlXEU/VHz-bZpecrI/AAAAAAAAAdo/trrZASulwRM/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252810%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (10)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 15px 20px 5px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (10)" src="http://lh5.ggpht.com/-3mDcntuSRJA/VHz-cWjv0tI/AAAAAAAAAdw/9POgEoi7cX4/New%252520Picture%252520%25252810%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="181" align="left" border="0"></a> ‘Alauddin al-Babili, al-Allamah Ibrahim bin Hasan al-Kurdi al-Kurani dan lainnya dengan sanad muntasil kepada para pemilik kitab sebagaimana dalam Tsabatnya al-Imdad. Tsabat ini telah dicetak dengan 224 halaman berukuran sedang oleh Penerbit Dar at-Tauhid Riyadh. <p align="justify">Kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, melalui jalan al-Bashri ini sanad Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab hanya terpaut 6 perowi saja, sedangkan kepada murid-murid beliau seperti al-Hafizh al-Mizzi, adz-Dzahabi, Ibnu Qayyim, dan lainnya terpaut 5 perowi. Namun yang paling istimewa, adalah fakta bahwa sanad yang wujud sekarang ini dari kita kepada Syaikh Ibnu Abdil Wahab lebih sedikit dibanding kebanyakan sanad lain kepada al-Bashri yakni melalui 5 perowi saja. Ini akan kita kupas di depan. <p align="justify"> <p align="justify"><b>Musalsal Hanabilah Najd</b> <p align="justify">Dikalangan ahli riwayat, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab sangat dihormati. Bahkan musnid dunia, Syaikh Muhammad Yasin al-Fadani rahimahullahu, menjuluki Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu: ”Syaikhul Islam, al-Imam, al-Mujadid” (lihat Majalah Riwayah Edisi 2). Begitu pula Syaikh al-Musnid Ismail Muhammad al-Anshari rahimahullahu dalam kitabnya, Hayat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab (hal 119) menyebut beliau: Syaikhul Islam dan pembaharu (al-Mujadid) abad 12 H. Sedangkan Syaikh al-Musnid Hammad bin Muhammad al-Anshori rahimahullahu mengatakan, “Muhammad bin Abdul Wahab diakui sebagai Mujadid Tauhid di abad pertengahan” (al-Majmu 2/746). Semua pujian itu tidak diragukan lagi disebabkan pengetahuan mereka akan kedudukan tinggi beliau dalam berbagai keilmuan dan jasa-jasanya. <p align="justify">Syaikh Muhammad lahir dalam keluarga ulama di Najd. Beliau belajar berbagai macam ilmu kepada Bapaknya, al-Qadhi Syaikh Abdul Wahab bin Sulaiman seorang Mufti Najd pada zamannya (wafat tahun 1153 H). Dari ayahnya ini, beliau meriwayatkan fiqh Imam Ahmad, dari jalan kakeknya, Syaikh Sulaiman bin Ali (juga Mufti Najd) yang tersambung sampai Imam Ahmad bin Hanbal. Jadi menurut silsilah fiqhiyah, Syaikh termasuk dalam silsilah ulama Hanabilah. <p align="justify">Disamping belajar kepada ayahnya, Syaikh Muhammad juga belajar kepada pamannya, al-Qadhi Syaikh Ibrahim bin Sulaiman (w. 1141 H), yang juga ulama Najd di masanya. Syaikh Ibrahim juga sama dengan ayahnya, meriwayatkan fiqh Imam Ahmad dari jalan Bapaknya Syaikh Sulaiman. <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-qaGG0ZsEdUY/VHz-dJ15opI/AAAAAAAAAd4/7bvr38ocdvU/s1600-h/Doc3-page-001%25255B5%25255D.jpg"><img title="Doc3-page-001" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 20px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="556" alt="Doc3-page-001" src="http://lh3.ggpht.com/-jSw-YL6AgVo/VHz-eHDuTbI/AAAAAAAAAeA/L3neSXjgL70/Doc3-page-001_thumb%25255B3%25255D.jpg?imgmax=800" width="213" align="left" border="0"></a> Tidak cukup dengan belajar kepada Ayah dan Pamannya, Syaikh Muhammad muda pun melakukan rihlah mencari ilmu ke berbagai daerah seperti Bashrah, Hijaz, Ahsa, Irak dan lainnya, menjumpai sejumlah ulama dan belajar dari mereka. Dan petualangan rihlahnya tersebut sangat memengaruhi jiwa Syaikh Muhammad, Sebagaimana diceritakan dalam biografinya. Mungkin di sini benarnya perkataan Imam Yahya bin Ma’in rahimahullahu yang dinukil Al-Hafizh Khathib Al-Baghdady dengan sanadnya dalam Ar-Rihlah Fi Thalabil Hadits bahwa seseorang tidak bisa menjadi cerdas hanya dengan duduk belajar di negerinya tanpa berkelana menuntut ilmu ke negeri lain. Artinya sebuah rihlah ilmiyah memiliki efek positif terhadap pelakunya termasuk para penuntut ilmu. Paling tidak sebagaimana dikatakan Imam Ibn Ma’in rahimahullahu diatas. <p align="justify">Di kota Madinah, ada dua guru yang Syaikh Muhammad lama belajar kepada mereka. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Abu Bakar bin Muhammad Arif Khuwaqir al-Hanbali (w. 1349 H) dalam Tsabatnya (hal 31-32): “Adapun Syaikh Abdurrahman (bin Hasan alu Syaikh) meriwayatkan dari Kakeknya (Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab) yang mana beliau meriwayatkan dari dua ulama Madinah al-Munawaroh: (pertama) Syaikh Muhammad Hayat as-Sindi dan (kedua) Syaikh Abdullah bin Ibrahim al-Faradhi al-Hanbali ..”. <p align="justify">Syaikh al-Muhadits Muhammad Hayat as-Sindi (w. 1163 H) memiliki nama lengkap Muhammad Hayat bin Ibrahim as-Sindi al-Madani. Muhadits Hijaz dan rujukan ulama dizamannya. Meriwayatkan dari sejumlah ulama zamannya, seperti: <p align="justify">1. Abu Hasan Muhammad bin Abdul Hadi as-Sindi al-Kabir (w. 1138 H), penulis catatan kaki (Hawasyi) Kutubusittah dan Musnad Ahmad. <p align="justify">2. Abdullah bin Salim al-Bashri (w. 1134 H), telah berlalu tentangnya. <p align="justify">3. Muhammad Abu Thahir bin Ibrahim al-Kurani (w. 1145 H), anak dari Syaikh Ibrahim bin Hasan al-Kurani (pemilik kitab Tsabat terkenal <em>Al</em><i>-</i>Umam <em>li Iqazh Al</em><i>-</i><em>Himam)</em>. Guru dari Syah Waliyullah ad-Dihlawi, musnid India pada zamannya. <p align="justify">4. Hasan bin Ali al-Ujaimi (w. 1113) dan selainnya. <a href="#_ftn3_3148" name="_ftnref3_3148">[3]</a> <p align="justify">Syaikh Muhammad Hayat as-Sindi termasuk guru dari al-Allamah Abdul Qadir bin Ahmad al-Kaukabani (w. 1207 H), salah satu guru dari Imam asy-Syaukani. Dan termasuk guru al-Allamah Muhammad Sa’id bin Ahmad as-Suwaidi al-Baghdadi (w. 1246 H), guru dari guru al-Allamah Irak, Mahmud al-Alusi, ahli tafsir masyhur. <p align="justify">Adapun Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif an-Najdi al-Madini al-Hanbali, (w.1140 H) adalah di antara guru Syaikh Muhammad yang ia paling banyak membaca kepadanya. Beliau adalah seorang ulama hanbali di Madinah, murid Musnid Hanbali Syam Syaikh Abu Muwahib Abdul Baqi al-Hanbali. Darinya Syaikh Muhammad meriwayatkan musalsal bil awwaliyah dan musalsal Hanabilah, juga membaca sejumlah besar kitab hadits, dan mengijazahinya ijazah ammah dari apa-apa yang ada dalam Tsabat Abu Muwahib. Sanad kedua musalsal itu disebutkan oleh Ibnu Ghanam dalam kitabnya, Tarikh Najd, dan dikutip oleh Syaikh Ismail al-Anshari dalam Hayat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab pada hal. 124-125. Musalsal bil Awwaliyah adalah hadits yang berbunyi, <p align="right"><font size="4">" الراحمون يرحمهم الرحمن تبارك وتعالى أرحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء “.</font> <p align="justify">Sedangkan syarat hadits musalsal ini adalah hadits pertama yang didengar oleh tiap perowinya dari gurunya. Adapun Musalsal al-Hanabilah adalah hadits yang berbunyi, <p align="right"><font size="4">عن أنس بن مالك قال : قال <strong>ﷺ</strong> (إذا أراد الله بعبده خيراً استعمله) قالوا : كيف يستعمله ، قال : " يوفقه لعمل صالح قبل موته"</font> <p align="justify">Syarat musalsal al-Hanabilah, semua perowinya bermazhab Hanbali. <p align="justify">Pada sanad yang terakhir ini, antara beliau dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah terdapat 11 rowi, dan kepada Imam Ahmad terpaut 14 rowi, dan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dengan 17 rowi. Memang sanad ini lebih panjang dari sanad sebelumnya, tapi sanad ini istimewa karena semua perowinya adalah ulama hanbaliyah atau disebut musalsal ulama Hanbali. Dicatat sebagian sanadnya oleh Syaikh Abu Bakar bin Muhammad Arif Khuwaqir al-Hanbali (w. 1349 H) diakhir Tsabatnya. <p align="justify">Disamping kepada kedua orang di atas, Syaikh Muhammad juga berguru kepada sejumlah murid Syaikh Abu Muwahib lainnya seperti: Syaikh Ismail al-Ajluni (w. 1162 H), yang merupakan penulis awail masyhur, awail beliau masih sering dibacakan sampai sekarang dan juga penulis kitab Kasyfal Khafa'. Beliau adalah Ismail bin Muhammad bin Abdul Hadi bin Abdul Ghani al-Ajluni. Meriwayatkan dari sejumlah ulama selain Abu Muwahib al-Hanbali (w. 1126 H), seperti Abdul Ghani bin Ismail an-Nablusi (w. 1143 H), Abdullah bin Salim al-Bashri (w. 1134 H), Muhammad bin Ali al-Kamali (w. 1131 H) dan lainnya. <p align="justify">Dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab bertemu juga dengan Syaikh Ali Afandi ad-Dagistani (w. 1199 H) dan Syaikh Abdul Latif al-Ahsa'I (w. 1163 H), yang keduanya meriwayatkan juga dari Syaikh Abu Muwahib al-Hanbali, dan keduanya memberi Syaikh Muhammad ijazah bagi Tsabat guru mereka, seperti halnya ijazah Syaikh Abdullah bin Ibrahim. <p align="justify">Jadi, bagi Syaikh Muhammad, riwayat hadits musalsal Hanabilah dari tidak kurang 4 gurunya dari Syaikh Abu Muwahib dengan sanad musalsalnya ma’ruf sampai Imam Ahmad, sementara meriwayatkan fiqh Hanbali dari Ayahnya dari Kakeknya sampai juga kepada Imam Ahmad. <p align="justify"><b>Sanad Musalsal Keluarga Muhammad bin Abdul Wahab</b> <p align="justify">Diantara sesuatu yang menunjukan kepada kita akan kesungguhan keluarga Muhammad bin Abdul Wahab dan keturunannya dalam memelihara sanad periwayatan, adalah masih wujudnya sanad mereka dengan musalsal keluarga Muhammad bin Abdul Wahab tanpa terputus. Pada silsilah sanad ini, semua perowinya berasal dari keluarga dan anak turun Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab (perhatikan bagan). Yang mirip dengan silsilah ini, seperti musalsal keluarga Ibnu ‘Abidin<a href="#_ftn4_3148" name="_ftnref4_3148">[4]</a>, atau keluarga al-Ahdal<a href="#_ftn5_3148" name="_ftnref5_3148">[5]</a> dan lainnya. <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-6BOpY0tiZuA/VHz-fMvFa5I/AAAAAAAAAeI/-8mcrjKN4u0/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252811%252529%25255B4%25255D.png"><img title="New Picture (11)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 0px 10px 10px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="279" alt="New Picture (11)" src="http://lh3.ggpht.com/-QYcjJQp5864/VHz-gK6GGuI/AAAAAAAAAeQ/X7MZQl6Iqc8/New%252520Picture%252520%25252811%252529_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="305" align="right" border="0"></a> Diantara yang paling tinggi sanadnya dalam musalsal ini adalah guru kami, Syaikh al-Mu’ammar Muhammad bin Abdurrahman alu Syaikh (lahir 1330 H) hafizhahullahu, keturunan kelima dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Sanad ini istimewa, karena ke musalsalannya walaupun lebih nazil dari sanad lain yang dimiliki oleh Syaikh kami tersebut. Bagi Syaikh kami Muhammad bin Abdurrrahman alu Syaikh, ada sanad yang lebih pendek daripada musalsal ini, yaitu melalui Syaikh Hammad bin Faris yang langsung meriwayatkan dari Syaikh Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh. <p align="justify">Syaikhuna Muhammad bin Abdurrahman meriwayatkan dari Syaikh Muhammad bin Abdul Latif berbagai kitab dengan membaca kepadanya seperti Aqidah ath-Thahawiyah, Kitab-Kitab karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan lain-lain, serta ijazah ammah bagi melengkapi semua periwayatannya. Syaikh Muhammad bin Abdul Latif meriwayatkan semua itu dari Bapaknya dari Bapaknya dari Kakeknya. <p align="justify">Memang, Ulama-ulama Najd “Wahabiyyah” dan “Alu Syaikh” termasuk diantara yang berkhidmat kepada ilmu yang mulia ini, para penjaga sanad dan bahkan termasuk ahlinya. Oleh sebab itu ditiap thabaqah tidak henti-henti kita menemukan ulama besar yang faqih dan musnid yang sebagian mereka tersambung kepada sebagian yang lain. Syaikh kami dan Mujiz kami al-Musnid as-Salafi Badr bin Ali bin Thami al-‘Utaibi hafizahullahu, yang juga seorang peneliti dan dikenal ahli dibidang ini, menegaskan hal itu, beliau berkata: “Imam Muhammad bin Abdul Wahab, dan anaknya Abdullah, dan cucunya Abdurrahman bin Hasan, dan dua anaknya Abdul Latif bin Abdurrahman bin Hasan dan Ishaq bin Abdurrahman bin Hasan, juga Abdullah bin Abdurrahman Aba Bathin, dan Hamad bin ‘Atiq, dan Sa’ad bin Hamad bin Atiq, dan Muhammad bin Abdul Latif dan Ali bin Nashr Abu Wadi dan jamaah dari ulama Najd, <u>semuanya ahli dalam periwayatan</u>, menerima dan menyampaikan hadits (tahammul wa adau’al hadits)”.<a href="#_ftn6_3148" name="_ftnref6_3148">[6]</a></p> <p align="justify">Dan sanad musalsal semacam ini tidak hanya pada jalur diatas saja, juga banyak jalur yang lainnya, namun musalsal lewat arah ini lebih ‘aliy sekarang ini daripada yang lainnya. </p> <p align="justify"><b>Periwayatan Kitab-Kitab Dengan Musalsal Sama’i </b> <p align="justify">Diantara hal lain dari fakta yang menunjukan begitu perhatiannya mereka dalam ilmu periwayatan, adalah masih tetapnya periwayatan lewat sama’i kitab-kitab karya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab, dan ulama-ulama dakwah Najd lainnya sampai sekarang, melalui berbagai jalur. Ini juga menunjukan begitu terasa manfaatnya ditiap zamannya kitab-kitab imam-imam dakwah itu sehingga umat Islam setelahnya tidak henti-hentinya membaca dan meriwayatkan kitab-kitab ulama Najd itu, baik secara sama’, qira’at, ijazah khusus atau umum, sedangkan sekarang telah berlalu beberapa abad lamanya. <p align="justify">Musalsal secara sama’i maksudnya tiap thabaqah meriwayatkan kitab tersebut dengan cara dibacakan kepadanya, atau membaca kepada gurunya secara sempurna maupun sebagiannya. Sangat jarang kitab-kitab dapat diriwayatkan secara sama’i dengan tidak terputus ditiap thabaqah kecuali beberapa kitab saja. Ada yang dibaca awalnya saja lalu sisanya ijazah, ada juga yang dibaca awal dan akhirnya saja lalu sisanya ijazah, ada yang matan-matan pilihannya saja lalu sisanya ijazah dan seterusnya, jarang yang dibaca dari awal sampai akhir tanpa tertinggal satu huruf pun yang terus dengan cara itu dalam tiap thabaqah, oleh sebab itu membaca sebagian dan ijazah untuk sisanya masih disebut musalsal sama’i wallahu’allam. <p align="justify">Seperti Kitab at-Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, kitab yang fenomenal membongkar berbagai kesyirikan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Kitab ini terus diriwayatkan melalui sama’ atau qira’at atau ijazah secara tersambung kepada penulis kitab. Syaikhuna al-Musnid Dr. Abdullah bin Shalih Ubaid hafizahullahu dalam Kitabnya (Al-Imta’ hal 136 – 137) menyebutkan kalau beliau meriwayatkan dengan qira’at kepada Syaikh Abdul Aziz bin Marsyad yang meriwayatkannya secara qira’at kepada Syaikh Sa’ad bin Atiq yang membacakannya kepada Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa yang membacakannya kepada Syaikh Abdurrahman bin Hasan. Dan Syaikh Abdurrahman membacakannya kepada penulisnya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab, yakni musalsal dengan sama’i. Namun Syaikh Abdurrahman membacakannya kepada Kakeknya hanya sampai bab tentang sihir, adapun sisanya dengan ijazah, dengan sedikit keraguan akan ijazahnya oleh sebagian ulama. <p align="justify">Syaikh Abdullah Ubaid juga memiliki jalan lain, melalui pembacaannya kepada Syaikh Abdul Qadir Karamullah al-Bukhori al-Hanafi yang membacakannya kepada Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi, yang membacakannya kepada Syaikh al-Makki bin ‘Azzuz yang meriwayatkannya dari Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa dan seterusnya. Syaikh Muhammad Yasin al-Fadani pun membacanya kepada Syaikh Umar Hamdan secara keseluruhannya seperti disebut-sebut dalam Bulughul Amani. <p align="justify">Syaikhuna Badr bin Thami al-Uthabi hafizahullahu menyebutkan dalam ijazahnya untuk kitab Tauhid bahwa beliau meriwayatkan secara qira’at kepada Syaikh Ibrahim bin Rasyid al-Hudaitsi yang meriwayatkan dari kakeknya dari pihak ibu Syaikh Rumaih ar-Rumaih yang meriwayatkan secara qira’at juga dari Syaikh Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh. <p align="justify">Sementara Syaikh Abdul Aziz al-Zahrani dalam Tsabatnya yang disusun oleh Muridnya “al-Iqd an-Nurini bi Asanid Syaikh Abdul Aziz az-Zahrani” mengatakan kalau beliau membaca kepada Syaikh Sulaiman bin Hamdan kitab-kitab dalam bidang tauhid diantaranya Kitab at-Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, bahkan beliau membacanya sebanyak delapan kali. Lalu disebutkan disana sanad-sanadnya. Dalam ilmu hadits, seringnya seseorang murid membaca atau menyema’ sebuah kitab dihadapan guru lebih tinggi nilainya daripada yang lebih sedikit membacanya. Ini tentu nilai tersendiri bagi Syaikh al-Zahrani. <p align="justify">Demikian juga untuk kitab-kitab Syaikhul Islam yang lain seperti Qawaidul Arba, Masail Jahiliyah, Ushul Tsalatsah dan lain-lain. Itu semua menunjukan ketidakbenaran dugaan sebagian orang kalau para ulama dakwah salafiyah adalah ulama yang tidak bersanad. Ini dugaan keliru dan anggapan yang tidak berdasar, semoga Allah Ta’ala memberi petunjuk. <p align="justify"><b>Musnid-Musnid Najd Saat Ini</b> <p align="justify">Ulama yang ‘aliy (tinggi) sanadnya, mu’ammar (panjang umurnya), dan masih hidup sampai buku ini ditulis, dari kalangan ulama Najd dan juga keturunan dari Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab adalah Syaikh kami Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq alu Syaikh hafizhahullahu (lahir 1330 H). dikatakan ‘aliy, sebabnya beliau meriwayatkan secara langsung dari setidaknya dua masyaikh yang orang lain meriwayatkan melalui perantaraan satu perowi : <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-pr3d5FUbCMA/VHz-i884XhI/AAAAAAAAAeY/-lV7z-FI030/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252812%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (12)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="180" alt="New Picture (12)" src="http://lh4.ggpht.com/-dpvoL0eyPeQ/VHz-j99s8EI/AAAAAAAAAeg/u_BdYUjxN2I/New%252520Picture%252520%25252812%252529_thumb.png?imgmax=800" width="244" border="0"></a> <p align="center">Syaikh Muhammad bin Abdurrahman alu-Syaikh <p align="justify"><b>Pertama,</b> Beliau meriwayatkan secara langsung kepada Syaikh Hamad bin Faris (w. 1345 H) melalui as-sama’, al-ardh dan ijazah. Beliau membaca kepadanya Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, sebagaimana beliau mendengar darinya kitab-kitab fiqh, nahwu, dan mendengar darinya musalsal bil Awwaliyah dan Musalsal Hanabilah, kemudian diberi ijazah ammah. Musalsal Hanabilah adalah hadits yang diriwayatkan secara bersambung sampai sekarang, sedangkan semua perowinya bermazhab Hanbali yang terus tersambung sanadnya sampai Imam Ahmad. Pada sanad syaikh Hamad melalui Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab al-Hanbali dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah al-Hanbali.<a href="#_ftn7_3148" name="_ftnref7_3148">[7]</a> <p align="justify">Syaikh Hammad bin Faris ini secara aliy meriwayatkan dari Syaikh Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh cucu dari Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab yang meriwayatkan dari kakeknya secara qira’at dan ijazah. Memang -seperti telah kami singgung sebelumnya- terdapat perbincangan soal keshahihan ijazah cucu dari kekeknya ini, namun banyak ulama muhaqiq dan lebih dekat kepada pemilik riwayat membenarkan riwayat ini, seperti dalam nash ijazah seorang ulama Najd al-Allamah al-Muhadits Sa’ad bin Hamd bin Atiq an-Najdi rahimahullahu (w. 1349 H) dalam Ijazahnya untuk salah satu keturunan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu yaitu al-Allamah Muhammad bin Abdul Latif Alu Syaikh rahimahullahu (w. 1367 H) mengatakan : “Adapun saya, mengambil riwayat dari guru kami Ahmad bin Ibrahim bin Isa rahimahullahu, dan beliau mengambil riwayat dari Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullahu. Beliau mengambil riwayat dari jamaah ahli ilmu dan para pemilik keutamaan<a href="#_ftn8_3148" name="_ftnref8_3148">[8]</a>, diantaranya: kakeknya Al-Allamah Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab, dan sanad beliau –yakni Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab- ma’ruf.”.<a href="#_ftn9_3148" name="_ftnref9_3148">[9]</a> Begitu juga Masyaikh lain yang secara jelas menyebutkan periwayatan Syaikh Abdurahman dari Kakeknya melalui ijazah ammah, dalam teks ijazah-ijazah mereka. Diantaranya : Syaikh Sa’ad bin Atiq, Syaikh Muhadits Muhammad Badi’uddin ar-Rasyidi, Syaikh Hamud at-Tuwaijiri, Syaikh Sulaiman bin Hamdan, Syaikh Abu Bakar Arif Khuwaqir dan juga dalam ijazah dari Guru Kami Syaikh Prof. Dr. Ashim al-Quryuthi hafizahullahu, walahu’allam. <p align="justify"><b>Kedua, </b>beliau meriwayatkan dari Syaikh Muhadits al-Faqih Sa’ad bin Hamad bin Atiq (w. 1349 H)<a href="#_ftn10_3148" name="_ftnref10_3148">[10]</a>. Menurut syaratnya Syaikh mendengar Musalsal bil Awwaliyah dari Syaikh Sa’ad. Musalsal ini memiliki syarat musalsal, yaitu jika hadits ini adalah hadits yang pertama kali didengar dari gurunya. Dan Syaikh Muhammad bin Abdurrahman alu Syaikh memenuhi syarat ini dari gurunya Syaikh Sa’ad, begitu pula Syaikh Sa’ad dari gurunya Syaikh al-Qadhi Muhammad bin Abdul Aziz al-Ja’fari, begitu pula Syaikh al-Ja’fari dari gurunya al-Allamah Abdul Haq al-Muhamadi yang meriwayatkan dengan syaratnya dari Imam Syaukani rahimahullahu terus musalsal sampai Sufyan bin Uyainah.<a href="#_ftn11_3148" name="_ftnref11_3148">[11]</a> <p align="justify">Disamping musalsal tadi, beliau membaca kepada Syaikh Sa’ad bin Atiq berbagai macam kitab mulai dari tauhid, fiqh, ilmu hadits dan juga diberi ijazah ammah, sehingga beliau sah meriwayatkan dari jalannya semua riwayatnya. Kepada Syaikh Sa’ad pula beliau sempat membacakan hampir 2/3 dari Shahih Bukhori dan sisanya ijazah, yang mana Syaikh Sa’ad telah membaca kamil kepada Syaikh al-Kull Nadzir Husein ad-Dihlawi yang meriwayatkan secara musalsal sama’i sampai kepada Imam Bukhori. <p align="justify">Syaikh Sa’ad Hamad Atiq ini dikenal dengan ketinggian sanadnya, karena beliau meriwayatkan secara langsung dari masyaikh yang tinggi sanadnya. Mulai dari Bapaknya (w. 1301 H), Syaikh Nadzir Husein ad-Dihlawi (w. 1320 H), Syaikh Husein bin Muhsin al-Anshari al-Yamani, Syaikh Sayyid Shadiq Hasan Khan al-Qanuji (w. 1307 H), Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa (w. 1329 H), Syaikh Muhammad Basyir as-Sahsawani (w. 1326 H), Syaikh Abu Syu’aib ad-Dukkali (w. 1356 H), dan lainnya. <p align="justify">Pada Majlis Sama’ kepada guru kami Syaikh al-Mu’ammar Muhammad bin Abdurrahman alu-Syaikh sengaja kami membacakan Awail Abdullah al-Bashri karena mengetahui riwayat ‘aliy diatas. Riwayat guru kami ini, menjadikan antara beliau dengan al-Bashri hanya terpaut 3 perowi, sedangkan antara kami dan al-Bashri 4 Perowi. Sungguh sanad ini, dizaman kita merupakan riwayat yang ‘aliy, bahkan sendainya tidak shahih riwayat ini –sebagaimana telah kami bahas sabab musababnya- maka jika ditambah satu perowi sebagai perantara Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan al-Bashri, maka masih tetap termasuk riwayat yang ‘aliy, walhamdulillah. Beliau juga ‘aliy kepada banyak imam yang utama seperti kepada Syah Waliyullah ad-Dihlawi (terpaut 4 perowi), Imam asy-Syaukani (3 Perowi) dan lainnya. <p align="justify">Penulis mendengar dari beliau: <p align="justify">1. Musalsal bil Awwaliyah, dimana Syaikhuna mendengar dengan syaratnya dari al-Allamah al-Muhadits Sa’d bin Hamad bin Atiq an-Najdi (w. 1349 H). <p align="justify">2. Musalsal al-Hanabilah, dimana Syaikhuna mendengar dengan syaratnya dari Syaikh Hamad bin Faris an-Najdi (w. 1345 H). <p align="justify">3. Awail Abdullah bin Salim al-Bashri, guru kami tersambung secara aliy kepada Syaikh Abdullah al-Bashri, melalui 4 atau 5 perowi sebagai mana akan kami bahas diatas. <p align="justify">4. Aqidah Ath-Thahawiyah, dimana Syaikhuna mendengar dari Syaikh Al-Faqih, Al-Qadhi Al-Allamah Al-Muhadits Muhammad bin Abdul Latif bin Abdurrahman Alu Syaikh (w. 1367 H)<a href="#_ftn12_3148" name="_ftnref12_3148">[12]</a>, pada sanad ath-Thahawiyah ini lewat musalsal keluarga Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu. Selain dari Bapaknya (w. 1293 H), Syaikh Muhammad bin Abdul Latif alu Syaikh ini juga meriwayatkan dari Syaikh Hammad bin Atiq (w. 1301 H) dan Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Arif Khuwaqir (w. 1349 H). <p align="justify">5. Kitab-kitab Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab, dimana Syaikhuna mendengar dari Syaikh Hamad bin Faris dan Syaikh Muhammad bin Abdul Latif alu Syaikh (musalsal sama’i). <p align="justify">6. Sebagian Shahih Bukhori, dimana Syaikhuna mendengar sebagian nya dari Syaikh Sa’d bin Hamad bin Atiq. <p align="justify">7. Alfiyah Ibn Malik, dimana Syaikh mendengarnya dari Syaikh Hamad bin Faris. <p align="justify">dan lainnya. <p align="justify">Kemudian Syaikh mengijazahi ammah secara lisan dan tertulis lewat wakilnya. <p align="justify">Perlu dijelaskan disini, bahwa selain Syaikhuna al-Mu’ammar Muhammad bin Abdurrahman alu Syaikh, banyak juga musnid di abad ke 14 Hijriyah ini yang masih hidup sampai dibuatnya tulisan ini dari Najd dan sekitarnya, dengan sanad mereka yang juga aliy walaupun tidak seperti Syaikh Muhammad alu Syaikh. Seperti : <p align="justify">1. Syaikh al-Mu’ammar Abdurrahman bin al-‘Ayyaf ad-Dausari hafizahullahu, yang meriwayatkan dari Syaikh Sulaiman bin Hamdan. Tsabat nya disebut, “Ithaful Marid bi ‘aliy al-Asanid”, disusun oleh Murid nya Syaikhuna Badr Thami al-Utaibi. <p align="justify">2. Syaikh Abdul Aziz al-Zahrani hafizahullahu yang meriwayatkan dari Syaikh Abdul Haq al-Hasyimi dan Syaikh Sulaiman bin Hamdan. Tsabat nya disebut, “Al-Iqd an-Nurini bi Asanid Syaikh Abdul Aziz Az-Zahrani” disusun oleh Muridnya, Syaikhuna Badr Thami al-Utaibi. <p align="justify">3. Syaikhuna Masy’an bin Zayad al-Haritsi hafizahullahu yang meriwayatkan dari Syaikh Abdullah al-Qar’awi dan Syaikh Sulaiman bin Hamdan, <p align="justify">4. Syaikhuna Dr. Abdullah bin al-Qadhi Hamud at-Tuwaijiri, yang meriwayatkan dari Ayahnya dan dari Syaikh Taqiyuddin al-Hilali. <p align="justify">5. Syaikhuna Dr. Abdullah bin Shalih al-Ubaid, yang meriwayatkan dari banyak sekali Masyaikh sebagaimana sebagiannya disebutkan dalam al-Imta’. <p align="justify">6. Dan lain-lain. <p align="justify">Patut diperhatikan, diantara kebiasaan Ulama Najd adalah jarang sekali seorang musnid menyusun kitab Tsabat. Sanad-sanadnya hanya disebutkan dalam ijazah-ijazah diantara mereka yang panjang-panjang, ini salah satu sebab jalur-jalur periwayatannya kurang begitu dikenal, kecuali setelah periwayatan dan pendalaman. Sependek pengetahuan saya yang menulis Tsabat dari ulama Najd terdahulu hanyalah tiga orang : <p align="justify">1. Syaikh Utsman bin Abdul Aziz bin Manshur at-Tamimi an-Najdi (w. 1282 H), tsabatnya berjudul, “at-Tuhfatul Wadhiyah fil Asanid al-‘Aliyah al-Mardhiyah”. Sebagaimana disebut kan oleh al-Zarkali dalam al-A’lam (4/208). <p align="justify">2. Syaikh Sulaiman bin Abdurrahman bin Hamdan (w. 1397 H), tsabatnya: “Ithaf al-‘Adwal ats-Tsiqat bi Ijazah Kitab al-Hadits wa al-Atsbat”. <p align="justify">3. Syaikh Hamud bin Abdullah at-Tuwaijiri (w. 1413 H), tsabatnya: “Ithaful Nubala bil riwayah an al-A’lam al-Fudhala”. <p align="justify">Belakangan beberapa murid dari Masyaikh Najd, membuatkan untuk gurunya tsabat semisal ini seperti Syaikh al-Qadhi Abdullah bin Abdul Aziz al-Aqil, Syaikh al-Mu’ammar Abdurrahman bin al-‘Ayyaf ad-Dausari dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk lebih memperkenalkan sanad-sanad mereka kepada yang hendak merujuknya. <p align="justify"><b>Ulama Indonesia Meriwayatkan Dari Ulama Najd</b> <p align="justify">Diantara ulama Indonesia yang meriwayatkan dari Ulama Najd adalah Syaikh al-Musnid Muhammad Yasin Fadani rahimahullahu. Beliau meriwayatkan dari salah satu keturunan Syaikhul Islam yaitu Syaikh al-Qadhi Abdullah bin Hasan alu Syaikh (w. 1378 H) <a href="#_ftn13_3148" name="_ftnref13_3148">[13]</a>. yang meriwayatkan dari Syaikh al-Allamah Ahmad bin Ibrahim bin Isa yang meriwayatkan dari Syaikh al-Allamah Abdurrahman bin Hasan yang meriwayatkan dari kakeknya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu. Syaikh Abdullah alu Syaikh juga meriwayatkan dari Bapaknya (Syaikh Hasan bin Husein alu Syaikh), Syaikh Ishaq bin Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, Syaikh Hammad bin Faris, Syaikh Sa’ad bin Atiq, dan lainnya. <p align="justify">Syaikh Muhammad Yasin Fadani juga meriwayatkan dari Ulama Najd yang lain, seperti: Syaikh Sulaiman bin Abdurrahman alu ash-Shani’ an-Najdi, seorang musnid Najd dizamannya<a href="#_ftn14_3148" name="_ftnref14_3148">[14]</a> dan Syaikh Muhammad bin Ali ibn Turki an-Najdi, pengajar di Masjidil Harom<a href="#_ftn15_3148" name="_ftnref15_3148">[15]</a>, dan Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz bin al-Mani an-Najdi<a href="#_ftn16_3148" name="_ftnref16_3148">[16]</a>. Sebagaimana telah kami bahas pada Majalah Riwayat Edisi 2 lalu. <p align="justify">Selain al-Fadani, ada juga dari kalangan thabaqah guru al-Fadani seperti Syaikh al-Musnid Muhammad Bakir Nur al-Jugjawi, pengarang biografi ulama Nusantara, yang meriwayatkan langsung dari Syaikh Ahmad bin Ibrahim bi Isa an-Najdi<a href="#_ftn17_3148" name="_ftnref17_3148">[17]</a>, sebagaimana dituturkan al-Fadani dalam beberapa Tsabatnya. Secara ‘aliy Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa ini meriwayatkan dari Bapaknya (w. 1281 H), juga dari Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Aba Bathin (w. 1282 H), dan Syaikh Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh (w. 1285 H), dan anaknya Syaikh Abdul Latif bin Abdurrahman alu Syaikh (w. 1293 H) dari kalangan ulama Najd, dan lainnya. <p align="justify">Begitulah, mudah-mudahan terangkatlah semua kejahilan. [<b>as-Surianji</b>]. <p align="justify"> <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_3148" name="_ftn1_3148">[1]</a> Majmu fi Tarjamah al-Allamah al-Muhadits Hammad bin Muhammad al-Anshari hal. 611, no. 116. <p align="justify"><a href="#_ftnref2_3148" name="_ftn2_3148">[2]</a> Isnad yang tinggi (‘aliy atau ‘Uluw) itu terdiri dari lima macam: (1). Sanad yang pendek kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, (2). Sanad yang pendek kepada Imam-Imam ahli hadits, dan kebanyakan mereka uluw kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, (3). Sanad yang pendek kepada Syaikhain (Bukhori dan Muslim) atau kepada kitab-kitab yang terkenal. (4). Uluw karena perowinya lebih dahulu meninggal, (5) Uluw karena paling dahulu sama’ atau mengambil riwayat. <p align="justify"><a href="#_ftnref3_3148" name="_ftn3_3148">[3]</a> Mu’jam al-Ma’ajim (2/106). <p align="justify"><a href="#_ftnref4_3148" name="_ftn4_3148">[4]</a> Misalkan dari Syaikh Muhammad Abi al-Yasr ‘Abidin (w. 1401 H), dari Bapaknya Muhammad Abu Khair bin Ahmad (w. 1343 H), dari Bapaknya Ahmad dari Paman Kakeknya Amin ‘Abidin (Penulis al-Hasyiah). <p align="justify"><a href="#_ftnref5_3148" name="_ftn5_3148">[5]</a> Misalkan dari Syaikh Muhammad ‘Ijy bin Muhammad bin Sulaiman bin Muhammad bin Sulaiman al-Ahdal dari Bapaknya dari Bapaknya dari Bapaknya dari Al-Wajih Abdurrahman bin Sulaiman al-Ahdal (Penulis an-Nafs al-Yamani). <p align="justify"><a href="#_ftnref6_3148" name="_ftn6_3148">[6]</a> Liqaul ‘Asyril Awakhir bil Masjidil Haram 93 – 96 hal. 6 <p align="justify"><a href="#_ftnref7_3148" name="_ftn7_3148">[7]</a> Alhamdulillah saya telah mendengar dari Syaikh Muhammad bin Abdurrahman alu Syaikh al-Hanbali musalsal ini sebanyak dua kali, beliau berkata: telah mengkhabarkan kepada kami Syaikh Hamad bin Faris al-Hanbali yang meriwayatkannya dari Syaikh Abdurrahman bin Hasan al-Hanbali dari Kakeknya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab al-Hanbali beliau berkata: menceritakan kepada saya Syaikh Abdullah bin Ibrahim al-Hanbali yang meriwayatkannya dari Abi Al-Muwahib Muhammad bin Abdul Baqi al-Hanbali dari Bapaknya … dan seterusnya”. Lihat juga sanad musalsal ini dalam Tsabat Syaikh Abu Bakr bin Muhammad ‘Arif Khuwaqir al-Maki al-Hanbali, “Tsabat al-Atsbat Asy-Syahirah” hal 64 dan seterusnya. <p align="justify"><a href="#_ftnref8_3148" name="_ftn8_3148">[8]</a> Syaikh Abu Bakar Muhammad Arif Khuwaqir menyebutkan guru-guru riwayat Syaikh Abdurrahman bin Hasan dalam Tsabatnya. Diantaranya Syaikh Husein bin Ghanam al-Ahsa’i, Mufti al-Jazair Muhammad bin Mahmud al-Jazairi al-Hanafi al-Atsari, Syaikh Abdurrahman bin Hasan al-Jabarti, Syaikh Hasan al-Qawaisani, Syaikh Abdullah bin Suwaidan dan Ibrahim al-Ubaidi (hal 31-32). <p align="justify"><a href="#_ftnref9_3148" name="_ftn9_3148">[9]</a> Liqaul ‘Asyril Awakhir bil Masjidil Haram 93 – 96 hal. 35 <p align="justify"><a href="#_ftnref10_3148" name="_ftn10_3148">[10]</a> Lihat Mu’jam Mushanafaat al-Hanabilah (6/296). <p align="justify"><a href="#_ftnref11_3148" name="_ftn11_3148">[11]</a> Alhamdulillah Kami mendengar hadits musalsal ini diawal pendengaran kami kepada Syaikh Muhammad bin Abdurrahman alu Syaikh pada 20 Februari 2013, sehingga terpenuhi syarat musalsal bil Awwaliyah melalui jalan beliau. <p align="justify"><a href="#_ftnref12_3148" name="_ftn12_3148">[12]</a> Lihat Mu’jam Mushanafat al-Hanabilah (6/361). <p align="justify"><a href="#_ftnref13_3148" name="_ftn13_3148">[13]</a> lihat dalam Mu’jam al-Ma’ajim (3/36), Mu’jam Mushanafaat al-Hanabilah (7/42). <p align="justify"><a href="#_ftnref14_3148" name="_ftn14_3148">[14]</a> lihat Mu’jam al-Ma’ajim (3/33) <p align="justify"><a href="#_ftnref15_3148" name="_ftn15_3148">[15]</a> lihat Mu’jam al-Ma’ajim (3/52) <p align="justify"><a href="#_ftnref16_3148" name="_ftn16_3148">[16]</a> lihat Mu’jam al-Ma’ajim (3/51) <p align="justify"><a href="#_ftnref17_3148" name="_ftn17_3148">[17]</a> Lihat Mu’jam Mushanafat al-Hanabilah (6/216). Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-61193968448850023662014-11-28T19:20:00.001+07:002014-11-28T19:20:56.464+07:00الاتصال لجملة من الأثبات و المشيخات<p class="MsoNormal" dir="rtl" style="margin-bottom: 12pt; line-height: 115%; text-align: center" align="center"><b><span dir="ltr" style="font-size: 16pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><?xml:namespace prefix = o /><o:p><font size="4"> </font></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="margin-bottom: 12pt; text-indent: 36pt; line-height: 115%; text-align: justify"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">هذه أسانيدي إلى أربعين ثبتاً، يصل بها من أراد الرواية عني إلى إسناد كتاب أراد وصل إسناده به</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">. </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">منها</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> : <o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span style="mso-list: ignore">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">فهرس الفهارس والأثبات ومعجم المعاجم والمشيخات والمسلسلات</span></b><span dir="ltr"></span><b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span></b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لعلامة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عبد الحي بن عبد الكبير الكتاني</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span style="mso-list: ignore">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">البحر العميق</span></b><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1">(</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">أحمد الغماري</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span style="mso-list: ignore">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و </span><span dir="ltr"></span><b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">معجم الشيوخ المسمى رياض الجنة أو المدهش المطرب</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عبد الحفيظ بن محمد الطاهر بن عبد الكبير الفاسي</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span style="mso-list: ignore">4.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">فتح الجليل بترجمة وثبت شيخ الحنابلة عبد الله بن عبد العزيز العقيل</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> ( </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> العلاّمة المسنِد </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>-</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">شيخ الحنابلة</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>-</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="rtl"></span> عبد الله بن عبد العزيز بن عقيل العقيل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span><span style="mso-spacerun: yes"> </span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span style="mso-list: ignore">5.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">سفر الإجازات</span></b><span dir="ltr"></span><b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span></b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"> <span style="mso-spacerun: yes"> </span></span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span><span style="mso-spacerun: yes"> </span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> العلاّمة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> محمد بن عبد الهادي المنوني</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أروي كل هذه الأثبات عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الشيخ المعمَّر</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">محمد بن الأمين بوخبزة الحسني التطواني </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">عن أصحابها</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.<span style="color: black; mso-themecolor: text1"><o:p></o:p></span></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">6.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">نشر الغوالي</span></b><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">(</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">محمد عبد الباقي بن ملا علي اللكنوي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">7.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">اتحاف الإخوان باختصار مطمح الوجدان في أسانيد الشيخ عمر حمدان</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ عمر حمدان المحرسي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">8.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الدليل المشير</span></b><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> أبي بكر الحبشي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أروي كل هذه الأثبات عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الشيخ ال<span class="hascaption">مسند</span> أحمد <span style="color: black; mso-themecolor: text1">و</span> محمد ابن أبي بكر الحبشي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> عن أصحابها</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.<o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">9.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">إتحاف العدول الشقات</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> العلاّمة</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">سليمان بن حمدان</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">10.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">ثبت</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> العلاّمة</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عبد الحق الهاشمي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أرويهما</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> الشيخ المسند المعمَّر <span style="color: black; mso-themecolor: text1">أبو زكريا يحيى بن عثمان الحسين العظيم آبادي المكي</span> المدرس</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">العلاّمة</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">سليمان بن حمدان</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">العلاّمة</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عبد الحق الهاشمي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span class="auto-style1"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">11.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span></span><span dir="rtl"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أثبات</span></b><span class="auto-style1"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> محمد ياسين الفاداني</span></span><span dir="ltr"></span><span class="auto-style1"><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span></span><span class="auto-style1"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">12.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و<span style="color: black; mso-themecolor: text1"> </span></span><span dir="ltr"></span><b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">إمداد الفتاح بأسانيد ومرويات </span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span></b><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ عبد الفتاح</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span><span style="mso-spacerun: yes"> </span>(</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عبد الفتاح ابو غدة</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span class="st"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">13.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و </span><span dir="ltr"></span><span class="st"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span></span><span class="st"><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">فتح العلام باسانيد ومرويات مسند الشام</span></b></span><span dir="ltr"></span><span class="st"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span></span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> احمد نصيب المحاميد </span><span class="st"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أروي كل هذه الأثبات عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> الشيخ المسند د.</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">محمد مطيع الحافظ<span style="color: black; mso-themecolor: text1"> </span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">عن أصحابها</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">14.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">منجد المستجيز</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> المحدث أبو محمد بديع الدين الراشدي السندي<span style="color: black"> </span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">المحدث أ.د. عاصم بن عبد الله القريوتي والشيخ د. محمد شكور امرير المياديني والشيخ حافظ ثناء الله الزاهدي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> و الشيخ المعمر صبحي البدري السامرائي</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">كلهم</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> بديع الدين الراشدي السندي</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">15.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">إتحاف النبلاء بالرواية عن الأعلام الفضلاء</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> حمود التويجري</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">د</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> عبد الله بن حمود التويجري عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">والده</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> حمود التويجري</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> <span lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">16.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الدر الفريد الجامع لمتفرقات الأسانيد</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> العلامة عَبْدِ الوَاسِعِ بنِ يَحيَ الوَاسِعي اليَمَنِي </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن القَاضِي مُحمَّدِ بنِ إسْماعِيْلَ العَمْرَاني اليَمَنِي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> عَبْدِ الوَاسِعِ بنِ يَحيَ الوَاسِعي</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"> </span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span><span style="mso-spacerun: yes"> </span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">17.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><strong><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">)</span></strong><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">اتحاف الاكابر والاصاغر</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">(</span></strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">العلامة الحافظ يحيى محمد لطف شاكر</span></strong><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> الشيخ محمد بن علي المنصور</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">قال</span><span dir="ltr"></span><strong><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="ltr"></span> </span></strong><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">اجازني الشيخ العلامة الحافظ يحيى محمد لطف شاكر رحمه الله تعالى في عموم اجازته</span></strong><span dir="ltr"></span><b><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span></b><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">في ثبته </span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="ltr"></span>)</span></strong><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">اتحاف الاكابر والاصاغر</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="ltr"></span>(</span></strong><span dir="rtl"></span><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> لكل من ادركه واراد الاجازة</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="ltr"></span><span style="mso-spacerun: yes"> </span></span></strong><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">فقد ادركته وصليت معه</span></strong><span dir="ltr"></span><strong><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="ltr"></span>.</span></strong><strong><span dir="ltr" style="font-weight: normal; font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><o:p></o:p></span></strong></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">18.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">كنز اليواقيت الغالية في الأسانيد العالية</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">بن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد الحجوجي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> أرويه عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> الشيخ<span style="color: black"> </span>المعمر<span style="color: black"> محمد</span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> بن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> بن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد الحجوجي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن <span style="color: black; mso-themecolor: text1">والده</span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">محمد</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> بن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد الحجوجي</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">19.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">اليانع الجني في أسانيد الشيخ عبد الغني</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">عبد الغني</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'XB Zar'; mso-hansi-font-family: 'XB Zar'">الدهلوي </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> الشيخ ال<span class="hascaption">مسند</span> المعمَّر عبد الرّحمن بن عبد الحي الكتاني</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> الإدريسي الحسني</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'XB Zar'; mso-hansi-font-family: 'XB Zar'">الشيخة أمة الله</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">بن</span><strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">ت</span></strong><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> عبد الغني</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'XB Zar'; mso-hansi-font-family: 'XB Zar'"> الدهلوية</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن <span style="color: black; mso-themecolor: text1">والده</span><span style="color: black">ا</span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> عبد الغني</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'XB Zar'; mso-hansi-font-family: 'XB Zar'">الدهلوي </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">20.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span>(</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">ثبت</span></b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">)</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عبد الرحمن بن محمد الكزبري</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> الشيخ<span style="color: black"> المعمر عبدالرحمن بن شيخ الحبشي</span></span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن<span style="color: black"> محمد أبي النصر الخطيب</span></span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عبد الرحمن بن محمد الكزبري</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">21.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">سلسلة العسجد</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">العلامة الأمير صِدِّيق حسن خان</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">22.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>)</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"> </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">المكتوب اللطيف إلى المحدث الشريف</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">نذير حسين الدهلوي </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">23.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">(</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">ثبت</span></b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">)</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> السيد نعمان خير الدين أفندي الآلوسي البغدادي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.<o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أروي كل هذه الأثبات عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span></font></font><a href="http://abuqueensaba.com/?p=240"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; text-decoration: none; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial; text-underline: none"><font face="Arial" size="4">الشيخ المعمر محمد بن عبد الرحمن بن إسحاق آل الشيخ</font></span></a><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> المحدّث الفقيه سعد بن حمد بن عتيق عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> أصحابها</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">24.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">)</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">الوجازة في الإجازة</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">العلامة المحدث</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> محمد سمس الحق العظيم آبادي </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">25.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span>) </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">المطالع السعيد في مهمات الأسانيد</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> العلامة المحدث جمال الدين القاسمي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أرويهما بالإسناد إلى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> الشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عبد الحفيظ بن محمد الطاهر الفاسي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أصحابه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">م</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">ا</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.<o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">26.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi">)</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">كفاية المستفيد لما على من أسانيد</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> العلامة</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span><span style="mso-spacerun: yes"> </span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">محفوظ الترمسي </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">27.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">حسن الوفا لإخوان الصفا</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">فالح بن محمد الظاهري</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أرويهما بالإسناد إلى </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الشيخ عمر حمدان المحرسي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أصحابه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">م</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">ا</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">28.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="rtl"></span>(حصر الشارد من أسانيد محمد عابد</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> العلامة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد عابد السندي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">بالإسناد إلى الشيخ عبد الغني </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> العلامة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد عابد السندي </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span><span style="mso-spacerun: yes"> </span>)</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'">ح</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'DecoType Naskh Variants'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'"><span dir="ltr"></span>(</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ورواه عاليا عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">الشيخ ال<span class="hascaption">مسند</span> المعمَّر عبد الرّحمن بن عبد الحي الكتاني</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-bidi; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> الإدريسي الحسني</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'XB Zar'; mso-hansi-font-family: 'XB Zar'">الشيخة أمة الله الدهلوية</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> العلامة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد عابد السندي</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">29.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">سدالارب من علوم الاسناد والادب</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> محمد بن محمد الأمير المصري الكبير </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">30.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>) </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">قطف الثمر</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> صالح بن محمد الفلاني</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">31.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-spacerun: yes"> </span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>)</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">انتخاب العوالي</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> أحمد بن عبيد العطار</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">32.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-spacerun: yes"> </span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">و </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">الفية السند</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> المحدث محمد مرتضى الحسيني الزبيدي</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">أروي كل هذه الأثبات بالإسناد إلى الشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عبد الرحمن بن محمد الكزبري</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> عن أصحابها</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.<o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span class="st"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">33.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><em><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">النفس اليماني</span></b></em><span class="st"><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> والروح الروحاني في إجازة القضاة بني الشوكاني</span></b></span><span dir="ltr"></span><span class="st"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> الوجيه عبد الرحمن بن سليمان الأَهْدَل<span style="color: black"> اليماني</span></span><span dir="ltr"></span><span class="st"><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span></span><span class="st"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">34.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">اتحاف الاكابر باسناد الدفاتر</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> الإمام مُحمَّدِ بنِ عَلي الشوكاني</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">العلامة محمد بن محمد بن إسماعيل المنصور</span><span dir="ltr"></span><sup><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span></sup><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> العلامة علي السدمي أو السلامي عن القاضي محمد بن محمد العمراني </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">عن</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">الوجيه عبد الرحمن بن سليمان الأَهْدَل<span style="color: black"> </span>و<span style="color: black">الإمام مُحمَّدِ بنِ عَلي الشوكاني</span></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">35.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">الإرشاد إلى مهمات علم الإسناد</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>(</span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"><span dir="rtl"></span> ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">ولي الله الدهلوي</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> بالإسناد إلى الشيخ محمد مرتضى الحسيني الزبيدي </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'">الإمام ولي الله الدهلوي</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'DecoType Naskh Variants'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'"><span dir="ltr"></span>)</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'">ح</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'DecoType Naskh Variants'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'"><span dir="ltr"></span>(</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">بالإسناد إلى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">الشيخ </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">محمد عبد الباقي بن ملا علي اللكنوي</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'"> </span></b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'"> فضل الرحمن الكنج مرادآبادي عن عبدالعزيز بن ولي الله عن أبيه الشيخ الإمام ولي الله الدهلوي</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'DecoType Naskh Variants'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: 'DecoType Naskh Variants'"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">36.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">الإمداد</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> عبد الله بن سالم البصري</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه عن الشيخ المعمر محمد بن عبد الرحمن آل الشيخ </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> الشيخ حمد بن فارس</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">عن الشيخ عبد الرحمن بن حسن بن محمد بن عبدالوهاب عن جدة شيخ الإسلام محمد بن عبد الوهاب عن عبد الله بن سالم البصري</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>.<o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">37.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">)</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">صلة الخلف بموصول السلف</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus; mso-ansi-font-weight: bold">العلامة محمد بن سليمان الروداني</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> بالإسناد </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus">إلى الشاه ولي الله الدهلوي </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus"> محمد وفد الله بن الشيخ محمد بن سليمان وأبي ظاهر الكوراني كلاهما عن والد الأول<span style="mso-ansi-font-weight: bold"> العلامة محمد بن سليمان الروداني</span></span><span dir="ltr"></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal"><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: mylotus; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>.</span></b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">38.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">) </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">الأمم لإيقاظ الهمم</span></b><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> (</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> إبراهيم بن حسن الكردي المدني</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> بالإسناد إلى </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus">أبي ظاهر الكوراني</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: mylotus; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus">و </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'">الشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> عبد الله بن سالم البصري</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus"> كلاهما</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus">والد الأول<span style="mso-ansi-font-weight: bold"> </span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">إبراهيم بن حسن الكردي المدني</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>.</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><span dir="rtl"></span><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">39.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"><span dir="rtl"></span>(</span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">ثبت</span></b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">)</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">لشيخ</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> زين زكريا بن محمد الأنصاري</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; text-indent: -30.35pt; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1"><font size="4"><font face="Arial"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi"><span style="mso-list: ignore">40.<span style="font: 7pt 'Times New Roman'"> </span></span></span><span dir="rtl"></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus">و</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><span dir="ltr"></span>) </span><b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus">المعجم المفهرس</span></b><span dir="ltr"></span><b><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: mylotus; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span></b><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: mylotus; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'">(</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-themecolor: text1; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">ل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">لحافظ ابن حجر</span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Times New Roman','serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi"><o:p></o:p></span></font></font></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 12pt 0cm; direction: rtl; unicode-bidi: embed; text-align: justify; mso-add-space: auto"><font size="4"><font face="Arial"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial">أرويه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'"> بالإسناد إلى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> إبراهيم بن حسن الكردي</span><span dir="ltr"></span><span lang="AR-SA" dir="ltr" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> النجم محمد بن البدر محمد بن رضي الدين الغزي<span style="color: black"> عن والده البدر عن زين زكريا بن محمد الأنصاري</span></span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> صاحب<span style="color: black; mso-themecolor: text1"> (</span>ثبت)</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> </span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">وهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'"> عن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; color: black; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: arial; mso-hansi-font-family: arial"> الحافظ ابن حجر</span><b style="mso-ansi-font-weight: normal"><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: mylotus"> </span></b><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ascii-font-family: 'Times New Roman'; mso-hansi-font-family: 'Times New Roman'">صاحب </span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: mylotus; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>)</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: 'Traditional Arabic'; mso-ascii-font-family: mylotus; mso-hansi-font-family: mylotus">المعجم المفهرس</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: mylotus; mso-bidi-font-family: 'Traditional Arabic'"><span dir="ltr"></span>(</span></font></font></p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-62080784504673950082014-11-28T19:13:00.001+07:002014-11-28T19:13:19.710+07:00المسلسل بيوم العيد<p align="right"><font size="4"></font> <p align="right"><font size="4">فحدثنا الشيخ المسند أحمد بن ابى بكر الحبشي في يوم عيد قال حدثنا والدي في يوم عيد قال حدثنا الشيخ عمر حمدان المحرسي في يوم عيد، ح<u></u></font> <p align="right"><font size="4">وحدثنا الشيخ المسند نظام اليعقوبى في يوم عيد قال حدثنا الشيخ محمد ياسين عيسى الفاداني في يوم عيد قال حدثنا الشيخ عمر حمدان المحرسي في يوم عيد، ح</font> <p align="right"><font size="4">وحدثنا الشيخ المسند محمد التكلة في يوم عيد قال حدثنا الشيخ عبد الرحمن الملا الأحسائي في يوم عيد قال حدثنا الشيخ عمر حمدان المحرسي في يوم عيد، قال أخبرنا العلامة فالح بن محمد الظاهري في يوم عيد: قال أخبرنا أبو عبد الله محمد بن علي السنوسي في يوم عيد: قال أخبرنا حمدون بن عبد الرحمن بن الحاج السلمي الفاسي: في يوم عيد قال أخبرنا محمد التاودي بن الطالب بن سودة المري في يوم عيد قال أخبرنا أحمد بن عبد العزيز الهلالي في يوم عيد قال أخبرنا محمد بن حسن العجيمي في يوم عيد قال أخبرني والدي حسن بن علي العجيمي في يوم عيد قال أخبرنا أبو مهدي عيسى بن محمد الثعالبي ومحمد بن سليمان الرداني في يوم عيد قالا أخبرنا علي بن محمد بن عبد الرحمن الأجهوري والشهاب أحمد بن محمد الخفاجي في يوم عيد قالا أخبرنا سراج الدين عمر ابن الجاي وبدر الدين حسن الكرخي في يوم عيد قالا أخبرنا الحافظ جلال الدين السيوطي في يوم عيد قال أخبرني تقي الدين أبو الفضل محمد بن محمد بن فهد الهاشمي في يوم عيد الفطر بين الصلاة والخطبة عن أبي حامد محمد بن عبد الله بن ظهيرة القرشي في يوم عيد الفطر عن أبي عبد الله محمد بن أحمد بن عبد المعطي الأنصاري المدني في يوم عيد الفطر عن الحافظ أبي عمرو عثمان بن محمد التوزري في يوم عيد الفطر عن أبي الحسن علي بن هبة الله الجميزي في يوم عيد الفطر عن الحافظ أبي طاهر السلفي في يوم عيد الفطر قَالَ : حَدَّثَنَا علي ابْنُ ذَاهِبٍ الْوَرَّاقُ فِي يَوْمِ عِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ ابْنِ أُخْتِ سُلَيْمَانَ بْنِ حَرْبٍ فِي يَوْمِ عِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الأُمَوِيُّ فِي يَوْمِ عِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي يَوْمِ عِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ ، فِي يَوْمِ عِيدٍ ، قَالَ حدثنا ابن جريج في يوم عيد قال حدثنا عطاء بن أبي رباح في يوم عيد قال حدثنا ابن عباس في يوم عيد قال شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عِيدِ فِطْرٍ أَوْ أَضْحَى ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنَ الصَّلاةِ أَقْبَلَ بِوَجْهِهِ ، فَقَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَصَبْتُمْ خَيْرًا ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْصَرِفَ فَلْيَنْصَرِفْ ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُقِيمَ حَتَّى يَسْمَعَ الْخُطْبَةَ فَلْيَقُمْ</font></p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-10638872904110550562014-11-28T19:11:00.001+07:002014-11-28T19:11:01.160+07:00المسلسل بقراءة سورة الصف<h4 align="right"><font face="Arial" size="4"></font> </h4> <h4 align="right"><font face="Arial" size="4">فحدثنا للحديث والسورة شيخنا الشيخ د. يوسف عبد الرحمن المرعشلي حدثنا الشيخ محمد ياسين الفاداني<sup> </sup>أخبرنا به الشيخ عمر حمدان المحرسي أخبرنا الشيخ فالح بن محمد الظاهري<sup> </sup>عن محمد بن علي السنوسي<sup> </sup>عن علي الميلي الأزهري عن السيد مرتضى الزَبيدي عن نور الدين أبي الحسن بن مكرم الله العدوي عن الشمس محمد بن عقيلة المكي<sup> </sup>عن أحمد بن محمد النخلي ح</font></h4> <p align="right"><font size="4">وأخبرنا للحديث والسورة شيخنا عاصم القريوتي الأردني أخبرنا محمد يونس الجونفوري أخبرنا محمد زكريا الكاندهلوي أخبرنا خليل أحمد السهارنفوري. ح</font> <p align="right"><font size="4">وأخبرنا عالياً للحديث والسورة الشيخ غلام الله رحمتي أخبرنا محمد إدريس الكاندهلوي أخبرنا خليل أحمد السهارنفوري أخبرنا عبد القيوم البدهانوي أخبرنا محمد إسحاق الدهلوي أخبرنا عبد العزيز الدهلوي أخبرنا ولي الله الدهلوي قال حدثني الشيخ أبو طاهر المدني من لفظه للحديث والسورة جميعا أخبرني أحمد النخلي عن محمد بن العلاء البابلي عن الشهاب أحمد بن محمد الشلبي الحنفي عن النجم محمد بن أحمد الغيطي عن القاضي زكريا بن محمد الأنصاري عن الحافظ أبي النَّعيم رضوان بن محمد العقبي أخبرنا أبو إسحاق التنوخي أخبرنا أبو العباس أحمد بن أبي طالب الحجار أخبرنا أبو المُنجا عبد الله بن عمر اللُتي البغدادي أخبرنا أبو الوقت عبد الأول بن عيسى الهروي أخبرنا أبو الحسن بن محمد الداودي أخبرنا أبو محمد عبد الله بن أحمد بن عيسى السرخسي أخبرنا أبو عمران عيسى بن عمر السمرقندي أخبرنا أبو محمد عبد الله بن عبد الرحمن الدارمي<sup> </sup>أخبرنا محمد بن كثير عن الأوزاعي عن يحيى بن أبي كثير عن أبي سلمة بن عبد الرحمن بن عوف عن عبد الله بن سلام رضي الله عنه قال : قعدنا نفرا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم فتذاكرنا فقلنا لو نعلم أي الأعمال أقرب إلى الله عز وجل لعملناه فأنزل : {سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ، كَبُرَ مَقْتاً عِندَ اللَّهِ أَن تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ } حتى ختمها<sup>.</sup></font> <p align="right"><font size="4">قال عبد الله بن سلام فقرأها علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى ختمها.</font> <p align="right"><font size="4">وقال أبو سلمة فقرأها علينا ابن سلام حتى ختمها.</font> <p align="right"><font size="4">وقال يحيى فقرأها علينا أبو سلمة حتى ختمها.</font> <p align="right"><font size="4">وقال الأوزاعي فقرأها علينا يحيى حتى ختمها.</font> <p align="right"><font size="4">وقال ابن كثير فقرأها علينا الأوزاعي حتى ختمها.</font> <p align="right"><font size="4">وقال الدارمي فقرأها علينا ابن كثير حتى ختمها.</font> <p align="right"><font size="4">وهكذا قال كل راوٍ حتى آخر السند</font> <p align="right"><font size="4">قال أبو عبد الله السُوْرِيَنْجي: وكذا قرأها علي جميع شيوخي حتى ختموها</font></p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-43095286200535469312014-11-28T19:05:00.001+07:002014-11-28T19:05:41.306+07:00المسلسل الحنابلة<p> <p align="right"><font size="4">فأخبرنا معالي الشيخ المعمر محمد بن عبد الرحمن بن إسحق آل الشيخ الحنبلي أخبرنا الشيخ العلامة سعد بن حمد بن عتيق الحنبلي ، عن الشيخ أحمد بن إبراهيم بن عيسى الحنبلي عن الشيخ عبد الرحمن بن حسن الحنبلي عن جده العلامة شيخ الإسلام محمد بن عبد الوهاب الحنبلي قال حدثني الشيخ عبد الله بن إبراهيم الحنبلي بظاهر المدينة عن أبي المواهب محمد بن عبد الباقي الحنبلي عن أبيه تقي الدين عبد الباقي الحنبلي أخبرنا عبد الرحمن البهوتي الحنبلي أخبرنا تقي الدين بن النجار الفتوحي الحنبلي صاحب منتهى الإرادات أخبرنا والدي شهاب الدين أحمد قاضي القضاة الحنبلي أخبرنا عز الدين أبو البركات الظاهري الحنبلي أخبرنا جمال الدين عبد الله بن القاضي علاء الدين بن علي الكتاني الحنبلي أخبرنا الفخر أبي الحسن علي بن أحمد المعروف بابن البخاري الحنبلي أخبرنا أبو علي حنبل بن عبد الله الرصافي الحنبلي أخبرنا أبي القاسم هبة الله بن محمد بن عبد الواحد الحصين الحنبلي ، أخبرنا أبي علي الحسن بن علي التميمي الواعظ الحنبلي ،أخبرنا أبو بكر أحمد بن جعفر الحنبلي أخبرنا أبو عبد الرحمن عبد الله بن الإمام أحمد بن حنبل أخبرنا والدي أبو عبد الله أحمد بن محمد بن حنبل إمام كل حنبلي أخبرنا ابن أبي عدي عن حميد عن أنس بن مالك قال : قال صلى الله عليه وسلم (إذا أراد الله بعبده خيراً استعمله) قالوا : كيف يستعمله ، قال : " يوفقه لعمل صالح قبل موته"</font></p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-2127173199544119282014-11-28T19:00:00.001+07:002014-11-28T19:00:53.915+07:00المسلسل بالمحبه<p align="right"> <p align="right"><font size="4">فحدثنا به الشيخ معمر حسن بن حسين باسندوة الجداوي حدثنا به الشيخ عمر حمدان المحرسي قال أخبرنا العلامة فالح بن محمد الظاهري أخبرنا محمد بن علي السنوسي, ح</font> <p align="right"><font size="4">و حدثنا به الشيخان أحمد ومحمد ابنا أبي بكر الحبشي<sup> </sup>قالا حدثنا به الشيخ محمد عبد الباقي الأنصاري الأول سماعا والثاني إجازة عن فالح بن محمد الظاهري المدني قال أخبرنا محمد بن علي السنوسي أخبرنا الجمال عبد الحفيظ العجيمي أخبرنا محمد هاشم بن عبد الغفور السندي أخبرنا عيد بن علي النمرسي البرلسي أخبرنا المعمر محمد البهوتي الحنبلي أخبرنا عبد الرحمن البهوتي أخبرنا نجم الدين الغيطي أخبرنا الجلال السيوطي, ح</font> <p align="right"><font size="4">و حدثنا به الشيخ أكرم محمد زيادة الفالوجي الأثري حدثنا به الشيخ محمد إسماعيل العمراني, ح</font> <p align="right"><font size="4">و حدثنا به عاليا الشيخ المعمر محمد إسماعيل العمراني اليماني أخبرنا الشيخ عبد الواسع الواسعي أخبرنا محمد بن أحمد عابدين بدمشق الشام أخبرنا والدي أخبرنا عمي محمد أمين عابدين أخبرنا محمد بن عبد الرحمن الكزبري أخبرنا والدي أخبرنا محمد ابن عقيلة أخبرنا عبد الله بن سالم البصري أخبرنا محمد بن علاء الدين البابلي عن علي بن محمد عن إبراهيم بن عبد الرحمن العلقمي ثنا الحافظ جلال الدين السيوطي أخبرني أبو الطيب أحمد بن محمد الحجازي الأديب سماعا أخبرنا قاضي مجد الدين إسماعيل بن إبراهيم الحنفي أخبرنا الحافظ أبو سعيد العلائي أخبرنا أحمد بن محمد الأُرْمَوي أخبرنا عبد الرحمن بن مكي أخبرنا أبو طاهر السِّلَفي أخبرنا محمد بن عبد الكريم أخبرنا أبو علي عيسى بن شاذان أخبرنا أحمد بن سلمان النجاد أخبرنا أبو بكر ابن أبي الدنيا أخبرنا الحسن بن عبد العزيز الجَرَوي حدثنا عمرو بن أبي سلمة التنيسي حدثنا الحكم بن عبدة حدثنا حيوة بن شريح أخبرني عقبة بن مسلم عن أبي عبد الرحمن الحُبُلي عن الصنابحي عن معاذ بن جبل قال: قال لي رسول الله ﷺ : “يا معاذ! إني أحبك فقل: اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك”</font> <p align="right"><font size="4">وفي رواية أبي داود: “يا معاذ والله إني أحبك وأوصيك أن لا تدع في دبر كل صلاة أن تقول اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك”</font> <p align="right"><font size="4">قال الصنابحي : قال لي معاذ : وأنا أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال أبو عبد الرحمن : قال لي الصنابحي : إني أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال عقبة بن مسلم : قال لي أبو عبد الرحمن :إني أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال حيوة بن شريح :قال لي عقبة :إني أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال الحكم بن عبدة :قال لي حيوة :و أنت تعلم ما بيني وبينك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال التنيسي:قال لي الحكم :وأنا أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال الحسن: قال لي التنيسي :وأنا أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال ابن أبي الدنيا :قال لي الحسن:وأنا أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال أحمد بن سلمان : قال لي ابن أبي الدنيا : وأنا أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال ابن شاذان :قال لنا ابن سلمان : وأنا أحبكم فقولوا…</font> <p align="right"><font size="4">قال محمد بن عبد الكريم : قال لنا ابن شاذان وأنا أحبكم فقولوا…</font> <p align="right"><font size="4">قال السلفي : قال لنا محمد بن عبد الكريم :وأنا أحبكم فقولوا…</font> <p align="right"><font size="4">قال ابن مكي :قال لنا السلفي :وأنا أحبكم فقولوا…</font> <p align="right"><font size="4">قال الأرموي : قال لي ابن مكي :وأنا أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال العلائي:قال لي الأرموي :وأنا أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">قال المجد الحنفي : قال لنا العلائي :وأنا أحبكم فقولوا…</font> <p align="right"><font size="4">قال الحجازي :قال لنا المجد:وأنا أحبكم فقولوا…</font> <p align="right"><font size="4">قال السيوطي:قال لنا الشهاب الحجازي :وأنا أحبكم فقولوا…</font> <p align="right"><font size="4">وهكذا كل راو قال لتلميذه حتى وصل الأمر إلى شيوخي </font> <p align="right"><font size="4">وأقول أنا أبو عبد الله السُوْرِيَنْجي : قال لي شيوخي كل على حدة : إني أحبك فقل…</font> <p align="right"><font size="4">وأنا أقول لك : إني أحبك فقل</font><strong>…</strong></p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-75035314441172310502014-11-28T18:54:00.001+07:002014-11-28T18:54:51.913+07:00المسلسل بالأولية<p align="right"><font size="4">فحدثنا به الشيخ أحمد بن أبي بكر الحبشي وهو أول حديث سمعته منه قال حدثني به الشيخ العلامة عمر بن حمدان المحرسي التونسي وهو أول حديث سمعته منه .ح<u></u></font> <p align="right"><font size="4">واخبرنا به الشيخ حسن بن حسين باسندوة وهو أول حديث سمعته منه قال حدثني به الشيخ العلامة عمر بن حمدان المحرسي التونسي وهو أول حديث سمعته منه حدثنا محمد أبو نصر بن عبد القادر الخطيب الدمشقي- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا والدي عبد القادر الخطيب- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا خليل الخشة- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا محمد خليل الكمالي- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا إسماعيل بن محمد العجلوني- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا أحمد بن عبد الغني المعروف بابن البنا الدمياطي- وهو أول حديث سمعته منه -، ح</font> <p align="right"><font size="4">وأخبرنا علامة اليمن القاضي محمد بن إسماعيل العمراني وهو أول<em> </em>حدثنا عبد الواسع بن يحيى الواسعي، وهو أول، حدثني العلامة محمد بن أحمد عابدين بدمشق الشام، وهو أول، حدثنا والدي، وهو أول، حدثنا عمي محمد أمين عابدين، وهو أول، حدثنا العلامة محمد بن عبد الرحمن الكزبري، وهو أول، حدثنا والدي عبد الرحمن الكزبري، وهو أول، حدثنا الشمس محمد بن أحمد عقيلة المكي، وهو أول، حدثنا الشيخ أحمد بن عبد الغني المعروف بابن البنا الدمياطي، وهو أول. حدثنا محمد بن عبد العزيز الزيادي- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا أبو الخير ابن عموس الرشيدي - وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا زكريا الأنصاري- وهو أول حديث سمعته منه -، حدثنا أحمد بن علي بن حجر العسقلاني- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا عبد الرحيم بن الحسين العراقي- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا محمد بن محمد الميدومي- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا عبد اللطيف بن عبد المنعم الحراني- وهو أول حديث سمعته منه. – ح</font> <p align="right"><font size="4">وحدثنا به الشيخ د. يوسف عبد الرحمن المرعشلي والشيخ مجد بن أحمد مكي الحلبي والشيخ اكرم بن عبدالوهاب الموصلي والشيخ مساعد البشير السوداني وهو أول حديث سمعته منهم قال حدثني به الشيخ محمد ياسين الفاداني المكي وهو أول حديث سمعته منه. حدثنا به الشيخ علي بن فالح الظاهري المدني والمقرئ الشهاب أحمد بن عبد الله المخللاتي الشامي ثم المكي والعلامة الفلكي الشيخ خليفة بن حمد النبهاني والمقرئ الشيخ إبراهيم بن موسى الخزامي السوداني ثم المكي والإمام الحافظ السيد عبد الحي بن عبد الكبير الكتاني الفاسي وهو أول حديث أرويه عنهم عن أبي اليسر فالح بن محمد الظاهري المدني وهو أول عن السيد محمد بن علي السنوسي الخطابي الشلفي وهو أول عن أبي حفص عمر بن عبد الكريم العطار وهو أول عن السيد أبي الحسن علي الونائي وهو أول عن البرهان إبراهيم النمرسي وهو أول عن عيد بن علي النمرسي وهو أول عن عبد الله بن سالم البصري وهو أول. ح</font> <p align="right"><font size="4">وأخبرنا معالي الشيخ المعمَّر محمد بن عبد الرحمن بن إسحاق آل الشيخ بقراءة الشيخ حسن صلاح بعلول وهو أول حديث سمعته منه قال حدثنى الشيخ سعد بن حمد بن عتيق النَّجدي وهو أول حديث سمعته منه قال حدثنى الشيخ القاضي محمد بن عبدالعزيز الجَعْفَري وهو أول حديث سمعته منه. ح</font> <p align="right"><font size="4">وحدثنا الشيخ المعمَّر ظهيرالدين المباركفوري وهو أول حديث سمعته منه قال حدثنى الشيخ محمد عبد الرحمن بن عبد الرحيم المباركفوري وهو أول حديث سمعته منه قال حدثنى الشيخ القاضي محمد بن عبدالعزيز الجَعْفَري وهو أول حديث سمعته منه. حدَّثني مُسْنِدُ الوقتِ العلّامَةُ أبو الفضل عبدُ الحقِّ المُحَمَّدِيُّ بالحديثِ المسلسل بالأولية مِنْ لَفْظِهِ، وهو أوّلُ حديثٍ سمعتُه منه. قال :حدَّثني إمامُ المحدِّثين القاضي محمدُ بنُ عليٍّ الشَّوْكانِيُّ رحمه الله تعالى وهو أول حديث سمعتُه ، عن شيخِه السيدِ عبدِ القادرِ بنِ أحمد وهو أول حديث سمعتُه ، وهو عن شيخه محمد حَياة السِّنْدي وهو أول حديث سمعتُه ، وهو عن الشيخ سالم ابنِ الشيخِ عبدِ الله بنِ سالم البِصْريِّ المكيّ وهو أول حديث سمعتُه ، عن أبيه وهو أول حديث سمعتُه .عن الشيخ محمد بنِ علاءِ الدين البابِليِّ المِصْري وهو أول حديث سمعتُه ، عن الشهاب أحمد بن محمد ابن الشِّلْبي وهو أول حديث سمعتُه ، عن يوسُفَ بنِ زكريا الأنصاري وهو أول حديث سمعتُه ، حدثنا إبراهيم بن علي بن أحمد القَلْقَشَنْدي، وهو أول حديث سمعتُه ، حدثنا أحمد بن محمد بن أبي بكر المقدسي الواسطي وهو أول حديث سمعتُه ، حدثنا محمد بن إبراهيم المَيْدومي وهو أول حديث سمعتُه ، حدثنا عبداللطيف بن عبدالمنعم الحرَّاني وهو أول حديث سمعتُه. حدثنا عبدالرحمن بن علي ابن الجوزي - وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا إسماعيل ابن أبي صالح النيسابوري- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا أحمد بن عبد الملك النيسابوري- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثنا محمد بن محمد الزيادي- وهو أول حديث سمعته منه -،قال: حدثنا أحمد بن محمد البزاز- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثني عبد الرحمن ابن بشر بن الحكم النيسابوري- وهو أول حديث سمعته منه -، قال: حدثني سفيان بن عيينة- وهو أول حديث سمعته منه -، وإليه ينتهي التسلسل بالأولية .وهو عن عمرو بن دينار عن أبي قابوس مولى عبد الله ابن عمر بن العاص عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله تعالى عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : الراحمون يرحمهم الرحمن تبارك وتعالى أرحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء </font></p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-72911773140520930822014-11-28T18:42:00.001+07:002014-11-28T18:42:50.291+07:00إجازة عامة<p align="right"> <p align="right"><font size="4">الحمدالله, الذي أجاز من شاء من عباده في سبيل الرشاد, وسلك بهم طريق خير العباد, الكفيل بسعادة المبدأ والمعاد. والصلاة والسلام على هذا النبي الذي بشر أن العلماء ورثة الأنبياء, وعلى آله وصحبه, الذين هم حملة الشريعة الغراء, وعلي من تبعهم بإحسان إلى يوم الجزاء. أما بعد.</font> <p align="right"><font size="4">فقد طلب من هذا العبد الضعيف المحتاج الفقير، إلى مولاه القوي الغني القدير : أبو عبد الله السُوْرِيَنْجي ـ غفر الله له ولوالديه ولمشايخه - أخي الكريم ____________________ أن أجيزه ـ إجازة عامة مطلقة تامة, وهذا حسن ظن منه ولكني أعلم من نفسي قصر باعي في هذا المجال , ولكن لما كان بذل العلم وإسعاف الراغب من جملة الطاعات استجبت له على استحياء فأقول </font> <p align="right"><font size="4">قد أجزت الأخ المذكور ـ -ثبتني الله وإياه بالقول الثابت في الحياة الدنيا والآخرة ـ بـ رواية الموطأ والصحيحين ، والسنن الأربعة ، ومختصر المختصر لابن خزيمة ، وصحيح ابن حبان ، ومستدرك الحاكم ، وسنن البيهقي ، وسنن الدارقطني ، ومسند الإمام أحمد ، وسنن الدارمي ، وتفسير ابن جرير الطبري ، وتفسير ابن كثير وغيره إجازة عامة مطلقة تامة، بالشروط المعتبرة عند أهل الحديث, كما أجازني بها مشايخي الأجلة ، وقد أجزت عن عددٍ من المشايخ منهم:</font> <p align="right"><font size="4">1. الشيخ المعمَّر محمد بن عبدالرحمن بن اسحاق آل الشيخ ,</font> <p align="right"><font size="4">2. والشيخ المعمَّر محمد بن الأمين بوخبزة الحسني التطواني ,</font> <p align="right"><font size="4">3. والشيخ المعمَّر عبد الرّحمن بن عبد الحي الكتاني الإدريسي الحسني ,</font> <p align="right"><font size="4">4. والشيخ المعمَّر ظهيرالدين بن عبدالشبحان المباركفوري</font> <p align="right"><font size="4">5. والشيخ المعمر محمد بن عبد العليّ الأنصاري ,</font> <p align="right"><font size="4">6. والشيخ المعمَّر عبد الرّحمن الحبشيّ ,</font> <p align="right"><font size="4">7. والشيخ المعمَّر القاضي محمد إسماعيل العمراني ,</font> <p align="right"><font size="4">8. والشيخ المعمَّر محمد إسرائيل الندوي ,</font> <p align="right"><font size="4">9. والشيخ المعمَّر محمد بن عبد الله الشجاع آبادی,</font> <p align="right"><font size="4">10. والشيخ المعمَّر صبحي بن جاسم السّامرّائيّ ,</font> <p align="right"><font size="4">11. والشيخ المعمَّر معوض عوض إبراهيم ,</font> <p align="right"><font size="4">12. والشيخ المعمَّر أبو زكريا يحيى بن عثمان الحسين العظيم آبادي المكي المدرس,</font> <p align="right"><font size="4">13. والشيخ المعمَّر حسن بن حسين باسندوة,</font> <p align="right"><font size="4">14. والشيخ المسند أحمد بن أبي بكر الحبشي,</font> <p align="right"><font size="4">15. والشيخ المسند محمد بن أبي بكر الحبشي,</font> <p align="right"><font size="4">16. والشيخ المعمَّر إدريس بن محمد بن جعفر الكتاني,</font> <p align="right"><font size="4">17. والشيخ أ.د.عبد القـادر بن المكي الكتاني ,</font> <p align="right"><font size="4">18. والشيخ المعمَّر أ. د. يوسف بن إبراهيم الكتاني ,</font> <p align="right"><font size="4">19. والشيخ المعمَّر عبد الوكيل بن عبد الحق الهاشميّ,</font> <p align="right"><font size="4">20. والشيخ المعمَّر قاسم بن إبراهيم بن حسن البحر ,</font> <p align="right"><font size="4">21. والشيخ المعمَّر محمد بن محمد بن إسماعيل المنصور</font> <p align="right"><font size="4">22. والشيخ المعمَّر محمد بن قاسم الوشلي ,</font> <p align="right"><font size="4">23. والشيخ المعمَّر علي بن قاسم بن سلمان آل طارش الفيفي ,</font> <p align="right"><font size="4">24. والشيخ القاضي المعمَّر مصطفى بن محسن بن جعفر بونمي,</font> <p align="right"><font size="4">25. والشيخ المعمَّر محمد بن عبد الله السبيل ,</font> <p align="right"><font size="4">26. والشيخ د. عبد الله بن حمود التويجري ,</font> <p align="right"><font size="4">27. والشيخ د. محمد مطيع الحافظ,</font> <p align="right"><font size="4">28. والشيخ المعمر أحمد ملك بن محمد بن عثمان الوزير اليمني,</font> <p align="right"><font size="4">29. والشيخ المعمَّر محمد رفيع العثماني ,</font> <p align="right"><font size="4">30. والشيخ المعمر حميد بن قاسم بن عقيل المُليْكي,</font> <p align="right"><font size="4">31. والشيخ المعمر ثناء الله بن عيسى خان المدني ,</font> <p align="right"><font size="4">32. والشيخ د. ضياء بن محمد بن محمود المشهداني ,</font> <p align="right"><font size="4">33. والشيخ المحدث أ.د. عاصم بن عبد الله القريوتي,</font> <p align="right"><font size="4">34. والشيخ د. محمد شكور امرير المياديني,</font> <p align="right"><font size="4">35. والشيخ المعمر عبد العزيز الوشاح, </font> <p align="right"><font size="4">36. والشّيخ محمد زياد بن عمر التُكلة,</font> <p align="right"><font size="4">37. والشيخ مشعان بن زايد الحارثي,</font> <p align="right"><font size="4">38. والشيخ عبد الوهاب بن عبد العزيز الزيد ,</font> <p align="right"><font size="4">39. والشيخ بدر بن علي بن طامي العتيبي,</font> <p align="right"><font size="4">40. والشيخ حافظ ثناء الله الزاهدي .</font> <p align="right"><font size="4">41. والشيخ إبراهيم بن محمد نور بن سيف بن هلال ,</font> <p align="right"><font size="4">42. والشيخ محمد أنور بن ميرزا محمد البدخشاني ,</font> <p align="right"><font size="4">43. والشّيخ المعمر غلام الله رحمتي,</font> <p align="right"><font size="4">44. والشيخ د. عبد المجيد الديباني,</font> <p align="right"><font size="4">45. والشيخ أحمد بن عمر بارفعة, </font> <p align="right"><font size="4">46. والشيخ محمد عزي بن محمد بن سليمان الأهدل, </font> <p align="right"><font size="4">47. والشيخ أ. د ماجد أحمد نيازي الدرويش</font> <p align="right"><font size="4">48. والشيخ محمد بن علي المنصور.</font> <p align="right"><font size="4">49. والشيخ مسند بلاد السند الشيخ محمد إدريس السندي </font> <p align="right"><font size="4">50. والشيخة فاطمة بنت الشيخ شمس الدين ابن العلامة أبي النصر القاوقجي,</font> <p align="right"><font size="4">51. والشيخ مساعد البشير السوداني,</font> <p align="right"><font size="4">52. والشيخ المعمر أبو كمال يوسف بن محمود العمرو العتوم الأردني,</font> <p align="right"><font size="4">53. والشيخ مير محمد فقير محمد المعروف بمحمد سعيد فقير الهَرَوِي الحسيني الأفغاني.</font> <p align="right"><font size="4">54. والشيخ القاضي محمد بن محمد بن يحيى الكبسي,</font> <p align="right"><font size="4">55. والشيخ المعمَّر عبد الله بن إسماعيل بن عبد الله بن عبد القادر بن إسماعيل اليعني,</font> <p align="right"><font size="4">56. والشيخ المعمَّر مصطفى بن أحمد القديمي,</font> <p align="right"><font size="4">57. والشيخ علي زوبر الأهدل,</font> <p align="right"><font size="4">58. والشيخ المعمَّر سالم بن علي السردحي اليمني,</font> <p align="right"><font size="4">59. والشيخ المعمَّر أحمد اليقيني</font> <p align="right"><font size="4">60. والشيخ الدكتور رفعت فوزى عبد المطلب,</font> <p align="right"><font size="4">61. والشيخ المعمَّر محمد فؤاد بن سليم طه الزبداني الدمشقي,</font> <p align="right"><font size="4">62. والشيخ المعمر رحمة الله بن عبد الغني البرماوي </font> <p align="right"><font size="4">63. والشيخ المعمر علي أبو العيش الأردني</font> <p align="right"><font size="4">64. والشيخ سعد بن سالم باشكيل الخزرجي,</font> <p align="right"><font size="4">65. والشيخ د. يوسف عبد الرحمن المرعشلي, </font> <p align="right"><font size="4">66. والشيخ مجد بن أحمد مكي الحلبي,</font> <p align="right"><font size="4">67. والشيخ اكرم بن عبدالوهاب الموصلي, </font> <p align="right"><font size="4">68. والشيخ عبد الله بن صالح العبيد,</font> <p align="right"><font size="4">69. والشيخ د. يحيى الغوثاني, </font> <p align="right"><font size="4">70. والشيخ محمد محمد المحروق المصراتي المالكي, </font> <p align="right"><font size="4">71. والشيخ محمد بن الشيخ علي بن آدم بن موسى الإثيوبي الولوي</font> <p align="right"><font size="4">72. والشيخ د.خالد مرغوب الهندي</font> <p align="right"><font size="4">73. والشيخ عصام موسى هادي,</font> <p align="right"><font size="4">74. والشيخ أحمد بن مسعود بن محمد سليم بن رحمة الله </font> <p align="right"><font size="4">75. والشيخ عبد القادر بن دبوان بن أحمد التعزي اليماني ثم المكي </font> <p align="right"><font size="4">76. والشيخ د. وليد بن إدريس المنيسي,</font> <p align="right"><font size="4">77. والشيخ أبو عبد الرحمن محمد رفيق الطاهر بن الحافظ عبد الغفور </font> <p align="right"><font size="4">78. والشيخ د. احمد بن محمد فؤاد شميس الدمشقي ,</font> <p align="right"><font size="4">79. والشيخ محمد عوض المنقوش </font> <p align="right"><font size="4">80. والشيخ الشريف .د محمد حمزة بن علي بن محمد المنتصر بالله الكتاني,</font> <p align="right"><font size="4">81. والشيخ الشريف الحسن بن علي بن محمد المنتصر بالله الكتاني,</font> <p align="right"><font size="4">82. والشيخ الشريف .د حاتم بن عارف العوني . </font> <p align="right"><font size="4">83. والشيخ أ. د. عبد الله جاسم كردى جنابى </font> <p align="right"><font size="4">84. والشيخ السيد أكرم بن محمد بن علي آل زيادة,</font> <p align="right"><font size="4">85. والشيخ المحدث .د .ماهر الفحل </font> <p align="right"><font size="4">86. والشيخ محمد مالك الفندر,</font> <p align="right"><font size="4">87. والشيخ حسن مصطفى الوراقى </font> <p align="right"><font size="4">88. والشيخ علي بن سالم باوزير,</font> <p align="right"><font size="4">89. والشيخ المحدث أبي محمد أحمد شحاته الألفى السكندرى</font> <p align="right"><font size="4">90. والشيخ د .علي بن محمد توفيق النحاس</font> <p align="right"><font size="4">91. والشيخ جميل مبارك حسين أمير ,</font> <p align="right"><font size="4">92. والشيخ عبد الله ناصر الرحماني,</font> <p align="right"><font size="4">93. والشيخ إكرامُ اللهِ إمْدَادُ الحقِّ</font> <p align="right"><font size="4">94. والشيخ عبدالقيوم بن عبدالغفور السندي</font> <p align="right"><font size="4">95. والشيخ أ. د. ياسين جاسم المحيمد</font> <p align="right"><font size="4">96. والشيخ علي بن حسن الشرفي</font> <p align="right"><font size="4">97. والشيخ صبغةُ اللهِ غلام نبي</font> <p align="right"><font size="4">98. والشيخ روح الأمين بن حسين أحمد الفريد بوري,</font> <p align="right"><font size="4">99. والشيخ عبد الرحمن بن عبيد الله الرحماني المباركفوري</font> <p align="right"><font size="4">100. والشيخ عمر بن مسعود بن عمر بن الحدوشي</font> <p align="right"><font size="4">101. والشيخ محمّد بن أحمد حُحُود التَّمْسَمَانيّ</font> <p align="right"><font size="4">102. والشيخ المعمر محمد سالم القاسمي بن محمد طيب النانوتوي</font> <p align="right"><font size="4">103. والشيخ حسام الدين سليم الكيلني</font> <p align="right"><font size="4">104. والشيخ أبو الحجاج يوسف بن أحمد بن حسين آل علاوي البلقاوي الأردني</font> <p align="right"><font size="4">105. والشيخ المعمر محمد محمد الحجوجي</font> <p align="right"><font size="4">106. والشيخ المعمر علي بن سالم بن بُكيِّر باغيثان الحضرمي</font> <p align="right"><font size="4">107. والشيخ القاضي المعمر علي محمد مديحج</font> <p align="right"><font size="4">108. والشيخ المعمر الحكيم المفتي أحمد حسن خان الطونكي</font> <p align="right"><font size="4">109. والشيخ أ.د. بشار عواد معروف</font> <p align="right"><font size="4">110. والشيخ محمد عبد الرحيم جاد بدر الدين</font> <p align="right"><font size="4">111. والشيخ المعمر الطاهر آيت علجت</font> <p align="right"><font size="4">112. والشيخ المحدث محمد صبحي بن حسن حلاق</font> <p align="right"><font size="4">113. والشيخ صلاح الدين بن خضر فخري الحسيني الحنفي وغيرهم من المشايخ.</font> <p align="right"><font size="4">وأوصيك ونفسي بتقوى الله في السر والعلانية ، وأن لا تنساني ووالدي وشيوخي الكرام من دعوة صالحة في ظهر الغيب، وصلى الله وسلم على عبده ونبيه ورسوله سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، والحمد لله رب العالمين.</font> <p align="right"><font size="4"></font> <p align="right"><font size="4">أخوكم</font> <p align="right"><font size="4">أبو عبد الله ريكريك أولياء الرحمن بن جوسمانه بن اجون بن ماد سيدري بن الكياهي حسن رافعی السُوْرِيَنْجي الأندونيسي -عفا الله عنه ، وغفر له ولوالديه ولشيوخه ولجميع المسلمين.</font></p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-83070030056444648212014-11-27T21:53:00.001+07:002014-11-27T21:58:51.354+07:00Masyaikh Salafi Yang Meriwayatkan Dari Mereka Syaikh al-Fadani<p><a href="http://lh3.ggpht.com/-CbOa9CN_qaE/VHc6OuANR-I/AAAAAAAAAaU/uD9g_HfZOa0/s1600-h/New%252520Picture%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 20px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture" src="http://lh4.ggpht.com/-TneW10GyoZE/VHc6QRwPkcI/AAAAAAAAAac/D8QboKrKdQI/New%252520Picture_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="195" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Siapa yang tidak mengenal sosok Syaikh Muhammad Yasin al-Fadani rahimahullahu (w. 1410 H/ 1990 M)?. <p align="justify">Sebagian ulama riwayah menggelari beliau “musnid dunya”, gelar yang sangat tinggi bagi seorang ahli riwayat padahal beliau seorang ‘ajam (non Arab). Sebagaimana telah dikenal, walaupun tinggal di Mekkah sejak kecil, sebenarnya beliau ini keturunan Padang, Indonesia. <a href="#_ftn1_4144" name="_ftnref1_4144">[1]</a> <p align="justify">Syaikh Hammad bin Muhammad al-Anshori as-Salafi berkata tentang al-Fadani, “ <p align="right"><font size="4">"إن الفاداني خدم فن الأسانيد - ولا أعرف أحداً أعلم منه في هذا العلم”</font> <p align="justify">“Sesungguhnya al-Fadani, penjaga ilmu isnad, dan aku tidak mengetahui seorang pun yang lebih ‘alim darinya dalam ilmu ini”.<a href="#_ftn2_4144" name="_ftnref2_4144">[2]</a> <p align="justify">Sangat banyak murid beliau dalam riwayah di dunia, terkhusus lagi Indonesia. Apa lagi beliau termasuk ulama yang memberi ijazah umum kepada siapa saja yang menjumpai masa hidupnya sebagaimana termaktub dalam kitabnya <i>al-‘Ujalah fi al-Ahadits al-Musalsalah</i> hal 122, kata beliau: <p align="right"><font size="4">وَقد أجزت بهَا جَمِيع أهل عصري ووقتي مِمَّن أَرَادَ الرِّوَايَة عني</font> <p align="justify">“Sungguh telah aku ijazahkan dengannya semua orang (yang hidup) dizaman ku dan dimasa (hidup) ku bagi yang me-nginginkan riwayat dari ku”. <p align="justify">Ijazah umum ini beliau sebutkan juga dalam kitab beliau yang lainnya seperti dalam <i>Waraqat fi Majmu’at al-Musalsalat wa al-Awa’il wa al-Asanid al-‘Aliyyah</i>, atau dalam kitab <i>an-Nafhat al-Miskiyyah fi al-Asanid al-Muttashilah</i>. Maka dengan ijazah ini, semua orang yang menjumpai masa hidupnya (beliau wafat tahun 1410 H), boleh meriwayatkan darinya, dengan demikian otomatis menjadi muridnya secara riwayah, yakni bagi orang yang menganggap sah periwayatan dengan metode seperti ini. Seperti kita ketahui, tidak semua ulama menerima ijazah umum model ini, tapi yang menganggapnya shahih pun bukan ulama sembarangan. Diantara penghulu ulama dizaman yang dekat dengan kita yang menganggap ijazah model ini shahih dan mengamalkannya adalah musnid dunya dizamannya: Imam Nadzir Husein ad-Dihlawi, juga musnid Yaman al-Allamah Husein bin Muhsin al-Anshari, dan ahli hadits besar al-Allamah Syamsul Haq Adzim Aabadi penulis syarah Abu Dawud.<a href="#_ftn3_4144" name="_ftnref3_4144">[3]</a> Jadi ijazah umum dari Syaikh Muhammad Yasin al-Fadani ini bukan hal yang baru dan bukan hal yang ditolak. <p align="justify">Dijuluki “musnid dunya” oleh sebagian ulama, karena apa yang ada pada al-Fadani berupa sanad-sanad periwayatan yang ‘aliy (tinggi) dari guru yang sangat banyak. Seakan-akan sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 148, <p align="right"><font size="4">وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ …</font> <p align="justify">“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan”. <p align="justify">Namun demikian seperti kita ketahui dalam istilah ilmu hadits, bahwa seorang musnid tidak mesti faqih akan tetapi ia hanya meriwayatkan hadits saja dengan sanadnya. <p align="justify">Guru Syaikh al-Fadani dalam riwayah memang terhitung sangat banyak, ini mengingatkan kita kepada banyaknya guru-guru ahli hadits lampau seperti apa yang kita temukan dalam biografi Imam Bukhori, Imam Thabrani dan lain-lainnya. Diantara yang menyebutkan guru-guru Syaikh al-Fadani yang tidak kurang dari 700 orang itu adalah muridnya Syaikh Dr. Yusuf al-Mar’asyali dalam kitab Mu’jam <i>al-Ma’ajim wa al-Masyikhat wa al-Faharis wa al-Baramij wa al-Atsbat</i>. Dan apa yang disebutkan oleh beliau ini, diduga tidak mencakup semua guru riwayat Syaikh al-Fadani, karena ada sebagian guru yang tidak disebut al-Mar’asyali tapi disebutkan dalam kitab lain seperti Bulugul Amani dan lainnya. Para guru itu selain berasal dari Nusantara, juga berasal dari berbagai negeri seperti Maghrib, India, Syam, Yaman, Hijaz dan lainnya. Juga berasal dari berbagai kelompok dan pemikiran seperti sufiyyah, asya’irah dan lain sebagainya termasuk ulama salafiyah yang dijuluki sebagian orang dengan “Wahabi”. Istilah Wahabi sering dinisbatkan kepada siapa saja yang berdakwah kepada pemurnian tauhid dan sunnah walaupun kadang kala tidak memiliki hubungan dengan nisbat istilah yaitu Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu. <p align="justify"><b>“Wahabi” dan Syaikh al-Fadani </b> <p align="justify">Kita sering mendengar ada sebagian orang yang mengaku sebagai murid Syaikh Yasin al-Fadani, tetapi sangat membenci dakwah salafiyah “wahabiyyah”. Jika kita menjumpai orang seperti itu, maka ia berbeda dengan gurunya, sebab Syaikh Yasin sendiri terlihat sangat menghormati Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Terlepas beliau setuju atau tidak dengan Dakwah Salafiyyah “Wahabiyyah” ini. <p align="justify">Sedikitnya ada tiga hal yang membuat penulis yakin bahwa Syaikh Muhammad Yasin Fadani tidak membenci Dakwah Salafiyyah : <p align="justify"><b>Pertama, </b>pujian beliau kepada Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu dalam tulisan-tulisannya. <p align="justify">Seperti apa yang beliau tulis dalam ringkasan Tsabat gurunya Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi<a href="#_ftn4_4144" name="_ftnref4_4144">[4]</a> yang berjudul <i>Ithaful Ikhwan</i> (hal. 76), disana beliau memuji Syaikh Ibn Abdul Wahab dengan “Syaikhul Islam”, kata beliau: “(Syaikh Muhammad Abid As-Sindi meriwayatkan) dari Syaikh Abdullah bin Muhammad an-Najdi<a href="#_ftn5_4144" name="_ftnref5_4144">[5]</a> dari Bapaknya <u>Syaikhul Islam</u> Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi dengan riwayatnya dari al-Bashri<a href="#_ftn6_4144" name="_ftnref6_4144">[6]</a>”. <p align="justify">Pujian itu serupa beliau tulis kembali dalam ijazah untuk Syaikh Abdullah bin Abdul Karim al-Jarafi hal. 70-71. Disana beliau bahkan menyebut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan, ”<u>Syaikhul Islam, al-Imam, al-Mujadid</u>”. Ini tentu pujian yang sangat tinggi bahkan sebuah derajat tertinggi yang pernah diketahui penulis dari pujian untuk para ulama. <p align="justify"><b>Kedua, </b>Syaikh Muhammad Yasin Fadani rahimahullahu telah mengkhatamkan berbagai kitab Salafiyyah yang menjadi ciri khas seorang “Wahabi”, seperti <i>al-Aqidah al-Washitiyah</i> karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, <i>Kasyfusy Syubhat</i> karya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab dan juga <i>Manzumah Aqidah As-Safarini</i>. Diantaranya kepada gurunya yang juga seorang ulama keturunan Nusantara : Syaikh al-Allamah al-Fardhi Zubair bin Haji Ahmad Ismail al-Indunisi al-Ghulfulani. Seorang Pengajar asal Indonesia di Madrasah ash-Shaulatiyah, dan juga Mudir di Darul Ulum ad-Dinniyah dan Pengajar di Masjidil Harom. Sebagaimana dikisahkan muridnya Syaikh Mukhtaruddin al-Falimbani dalam <i>Bulughul Amani</i> hal 27. Syaikh al-Ghulfulani ini memang diketahui kerap mengajarkan kitab-kitab salafiyyah di madrasahnya. <p align="justify">Syaikh al-Fadani juga membaca <i>al-Ibanah</i> karya Imam al-Asy’ari dan kitab Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab kepada ulama Haramain Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi, hal itu disebutkan juga pada halaman 10, <i>Bulughul Amani</i>. <p align="justify">Al-Fadani juga telah mengkhatamkan <i>Ushul Tsalatsah</i> karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dan <i>al-Itiqad</i> karya Imam Ibnu Qudamah kepada gurunya Sayyid Hasyim bin Abdullah bin Umar bin Muhammad Syatha bin Mahmud al-Makki asy-Syafi’i (w. 1380 H), sebagaimana dalam <i>Bulughul Amani</i> hal 24. <p align="justify">Dalam Ijazah untuk Syaikh Abdullah yang telah lalu, juga disebutkan bahwa Syaikh Fadani meriwayatkan Kitab Tauhid dan Kitab-Kitab lain karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab lewat jalan gurunya yang lain yaitu Syaikh Ali bin Ali al-Habsyi al-Madini, Syaikh Abdullah bin Muhammad al-Ghazi dan Syaikh Abdussattar ad-Dihlawi al-Atsari dengan sanadnya yang muttasil. Al-Fadani juga meriwayatkan kitab <i>Fathul Majid Syarh Kitab at-Tauhid</i> karya Syaikh Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh<a href="#_ftn7_4144" name="_ftnref7_4144">[7]</a>, cucu dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab lewat jalan gurunya Syaikh Baqir bin Muhammad Nur al-Jukjawi (w. 1363 H)<a href="#_ftn8_4144" name="_ftnref8_4144">[8]</a> seorang ulama Nusantara tepatnya Yogyakarta, yang meriwayatkan dari jalan gurunya Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa an-Najdi<a href="#_ftn9_4144" name="_ftnref9_4144">[9]</a>, seorang salafi masyhur sebagaimana kata Syaikh Abdul Hayy al-Kattani dalam <i>Fihras al-Faharis</i> hal. 125, “an-Najdi, al-‘Alim as-Salafi al-Musnid”. Syaikh Ahmad ini, meriwayatkannya langsung dari penulisnya Syaikh Abdurrahman bin Hasan. Sedangkan bagi Syaikh Baqir, selain dari Syaikh Ahmad, beliau meriwayatkan pula dari seorang salafi lainnya yaitu al-Allamah Maghrib Abu Syu’aib bin Abdurrahman ad-Dukkali. <a href="#_ftn10_4144" name="_ftnref10_4144">[10]</a> <p align="justify"><b>Ketiga,</b> Syaikh Muhammad Yasin Fadani rahimahullahu memiliki banyak guru dari kalangan Salafiyyin, terkhusus lagi dari Najd, seperti yang akan kami sebutkan sebentar lagi. Memang, Syaikh al-Fadani diyakini sebagian kalangan beraqidah Asya’irah, sebagaimana telah umum dipegang oleh kalangan umat Islam Indonesia di masa itu. Namun, sudah maklum pula sejak beberapa abad yang lalu, ulama salafiyah saling meriwayatkan dengan ulama asyairah, dan disukai atau tidak oleh kedua belah pihak, begitulah faktanya. Disinilah kedua belah pihak dituntut bersikap adil dalam menyingkapi kesalahan ulama. Apalagi menyangkut sikap kepada para ulama yang dikenal dengan kebaikan dan jasanya, tanpa berta’ashub kepada salah satu diantara mereka. <p align="justify">Berikut ini uraian singkat mengenai guru-guru riwayat Syaikh Muhammad Yasin Fadani dari kalangan Salafiyyun: <p align="justify"><b>Riwayat al-Fadani dari Ulama Najd</b> <p align="justify">Disebutkan dalam <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> jilid 3, bahwa Syaikh Muhammad Yasin Fadani meriwayatkan dari tidak kurang empat ulama Najd, pusat Dakwah Salafiyyah sekarang ini seperti telah maklum. Mereka adalah : <p align="justify"><b>Pertama, </b>Syaikh al-Allamah al-Musnid al-Mu’arikh Sulaiman bin Abdurrahman alu ash-Shani’ an-Najdi (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/33), wafat tahun 1389 H. <a href="#_ftn11_4144" name="_ftnref11_4144">[11]</a> <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-J_zN2sdwyWk/VHc6SD50RZI/AAAAAAAAAak/uv0_xBlKLCw/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525281%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (1)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 20px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (1)" src="http://lh3.ggpht.com/-OydZ1O2Sn5o/VHc6UNXzSOI/AAAAAAAAAas/mhbPaW9eUpI/New%252520Picture%252520%2525281%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="204" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Beliau seorang ‘alim salafi yang masyhur, pernah menjadi anggota lajnah yang bertanggung jawab atas Madrasah Darul Hadits Makkah –sebuah Madrasah Salafi- yang didirikan Syaikh Abdul Dhahir Abu Samah dan menantunya Syaikh Abdurrazaq Hamzah. Syaikh Ash-Shani’ termasuk musnid dizamannya dan banyak sekali guru-guru riwayatnya. Diantara sebagian guru beliau baik secara sama’i maupun melalui ijazah adalah ulama yang keras terhadap ahli bid’ah dan khurafat Syaikh Abu Bakr Khuwaqir as-Salafi, dan dari kalangan keluarga Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yaitu Syaikh Abdullah bin Hasan alu-Syaikh an-Najdi (beliau juga termasuk guru al-Fadani) dan Syaikh Muhammad bin Abdul Latif bin Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh an-Najdi. <p align="justify"><b>Kedua, </b>Syaikh al-Allamah al-Musnid Abdullah bin Hasan bin Husein alu Syaikh an-Najdi (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/36), <a href="#_ftn12_4144" name="_ftnref12_4144">[12]</a> <p align="justify">Beliau adalah al-Allamah, al-Fahdil, al-Jalil, Pemimpin para Qadhi dimasanya, Asy-Syaikh, Abdullah putra Syaikh Hasan putra Syaikh Husein putra Syaikh Ali putra Syaikh Husein yang merupakan putra dari Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab. Beliau meriwayatkan dari Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa, Syaikh Sa’ad bin Atiq dan lainnya. <p align="justify"><b>Ketiga,</b> Syaikh al-Allamah Muhammad bin Abdul Aziz bin al-Mani an-Najdi (w. 1385), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/51), <a href="#_ftn13_4144" name="_ftnref13_4144">[13]</a> <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-X3GB0ykkjkY/VHc6V8U2GAI/AAAAAAAAAa0/08aA8fJW_tA/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525282%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (2)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 0px 0px 20px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (2)" src="http://lh4.ggpht.com/-ASmTNbBcZZE/VHc6XoaqhtI/AAAAAAAAAa8/eINOhZ_2fjM/New%252520Picture%252520%2525282%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="158" align="right" border="0"></a> <p align="justify">Seorang ‘alim yang banyak melakukan rihlah ke berbagai negeri, seperti Iraq, Syam, Mesir dan lainnya. Sempat bertemu dengan tiga ahli hadits besar di Syam, yaitu Syaikh al-Muhadits Jamalluddin al-Qasimi dan membaca kepadanya Shahih Bukhori, juga kepada Syaikh al-Muhadits as-Salafi Abdurrazaq al-Baithar dan Syaikh al-Musnid Badruddin al-Hasani. Dalam sebagian tulisannya beliau mengatakan tentang dirinya sendiri, “Hanbali mazhabnya, salafi aqidahnya”.<a href="#_ftn14_4144" name="_ftnref14_4144">[14]</a> <p align="justify"><b>Keempat, </b>Syaikh al-Allamah Muhammad bin Ali ibn Turki an-Najdi (w. 1380 H), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/52), <a href="#_ftn15_4144" name="_ftnref15_4144">[15]</a> <p align="justify">Belajar kepada Syaikh Abu Bakar Arif al-Khuwaqir, Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa, Syaikh Abu Syu’aib ad-Dukkali, Syaikh Shalih bin Utsman al-Qadhi, Syaikh Muhammad bin Abdul Karim asy-Syabl dan lainnya. Mengajar di Masjidil Haram dan beliau dikenal sangat keras terhadap bid’ah dan khurafat. Ulama sezaman dengannya Syaikh Muhammad Munir Agha ad-Dimasyqi mengatakan, “… Syaikh Muhammad bin Turki, al-‘Alim, al-Atsari, as-Salafi, yang masyhur, tidak ada dizaman ini yang semisal dengannya”. <a href="#_ftn16_4144" name="_ftnref16_4144">[16]</a> <p align="justify"><b>Guru-Guru al-Fadani Dari Salafi Selain Ulama Najd </b> <p align="justify">Selain dari ulama salafiyyah Najd, Syaikh Yasin Fadani juga meriwayatkan dari beberapa masyaikh Salafi Atsari dari berbagai negeri lain. Sebagaimana disebutkan dalam Mu’jam al-Ma’ajim dan berbagai sumber lain, yaitu : <p align="justify"><b>Kelima,</b> Syaikh al-Muhadits Ahmad bin Muhammad Syakir al-Mishri (w. 1377), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/22). <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-j9CO6W23GCo/VHc6Zt1UpRI/AAAAAAAAAbE/jMFjk1IVERE/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525283%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (3)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 20px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (3)" src="http://lh5.ggpht.com/-Du0UdCV7fz4/VHc6ahmHAyI/AAAAAAAAAbM/kKZGwJ-S7t8/New%252520Picture%252520%2525283%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="156" align="left" border="0"></a> <p align="justify">‘Alim dari negeri Mesir, pensyarah Musnad Ahmad, Tirmidzi dan lain nya. Meriwayatkan dari Muhadits Syam Syaikh Jamaludin al-Qasimi, Syaikh Muhammad Rasyid Ridho (pemilik Majalah al-Manar), Muhadits Maghrib Syaikh Abdullah bin Idris as-Sanusi as-Salafi, Bapak beliau al-Qadhi Muhammad Syakir dan lainnya. Beliau berkata, “Diantara sumber terbesar dalam rujukan ilmiyah ku setelah Kitabullah dan Sunnah yang suci adalah kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya al-Imam al-Hafizh Ibnu Qayyim al-Jauziyah serta kitab Syaikhul Islam (mujadid abad ke-12) Muhammad bin Abdul Wahab semoga Allah merahmati mereka semua”.<a href="#_ftn17_4144" name="_ftnref17_4144">[17]</a> Tidak salah lagi beliau seorang Salafi, insyaAllah Ta’ala. <p align="justify"><b>Keenam, </b>Al-Allamah al-Muhadits Abu Syu’aib bin Abdurrahman ad-Dukkali (w. 1356) (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/24). Alim dari Maghrib yang dikenal penentangannya yang keras kepada sufisme, khurafat dan kebid’ahan. InsyaAllah akan ada biografinya diblog ini. <p align="justify"><b>Ketujuh, </b>Syaikh al-Allamah Abdul Hamid bin Muhammad Mushthofa ibn Badis (w. 1359), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> (3/38), juga dalam <i>Hadi as-Saari</i> hal 209). <a href="#_ftn18_4144" name="_ftnref18_4144">[18]</a> <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-m8v5liTI7xA/VHc6cQhDFAI/AAAAAAAAAbU/i0V6y1I6FTE/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525284%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (4)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 20px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (4)" src="http://lh5.ggpht.com/-ZJZKYlWGKOY/VHc6dr0fsRI/AAAAAAAAAbc/RPMhA8_vxu8/New%252520Picture%252520%2525284%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="179" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Pimpinan perhimpunan ulama Aljazair sejak tahun 1931 sampai wafatnya. Terkenal karena dakwahnya melawan berbagai pemikiran sesat di negerinya. Syaikh meriwayatkan dari beberapa guru, diantaranya dari ulama al-Azhar Syaikh Muhammad Bakhit al-Muthi’i, ulama India Syaikh Husein Ahmad al-Faidh Aabadi, Syaikh Muhammad Yusuf at-Tunisi, Syaikh Muhammad al-Aziz al-Wajir at-Tunisi dan Syaikh Muhammad Abu Fadhl al-Jaizawi. Al-Allamah Ibnu Badis adalah ulama salafi sebagaimana disaksikan oleh sahabatnya Syaikh al-Ibrahimi, lihat penjelasan Syaikh Muhammad Ali Farkus dalam situs pribadinya.<a href="#_ftn19_4144" name="_ftnref19_4144">[19]</a> <p align="justify"><b>Kedelapan, </b>Syaikh al-Mu’arikh al-Musnid Abdul Hafizh bin Muhammad Thahir al-Fasi (w. 1383), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/38). <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-tG52NAtWxK8/VHc6gG7kCtI/AAAAAAAAAbk/dx_Nl3n_dqM/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525285%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (5)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 0px 0px 15px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (5)" src="http://lh4.ggpht.com/-5WNz_z2g6J4/VHc6iaRjRuI/AAAAAAAAAbs/rjzQRtt5rgA/New%252520Picture%252520%2525285%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="175" align="right" border="0"></a> <p align="justify">‘Alim maghrib dan musnid dizamannya, ter-masuk murid al-‘Allamah ad-Dukkali, mengarang ba-nyak kitab tentang biografi ulama dan sanad-sanad nya. Meriwayatkan dari banyak sekali syaikh, diantaranya : Syaikh Jamaluddin al-Qasimi, Syaikh Muham-mad Rasyid Ridho, Syaikh Abu Syu’aib ad-Dukkali, Syaikh Abdullah as-Sanusi dan lainnya. al-Allamah Iraq Mahmud Syukri al-Alusi rahma-hullahu dalam surat-suratnya kepada Muhadits Syam Syaikh Jamaluddin al-Qasimi (hal 115 – tahqiq al-Ajmi) dalam mensifati Syaikh Abdul Hafizh al-Fihry rahimahullahu mengatakan: “Beliau seorang salafi dalam aqidahnya, dan atsari mazhabnya”. <p align="justify"><b>Kesembilan, </b>Syaikh al-Allamah al-Muhadits Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri (w. 1353), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/39). <a href="#_ftn20_4144" name="_ftnref20_4144">[20]</a> <p align="justify">Muhadits besar asal India, pensyarah Sunan Tirmidzi yang terkenal <i>Tuhfatul Ahwadzi</i>. Meriwayatkan dari Syaikh Nadhir Husein, Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz al-Ja’fari al-Majhali Syahri dan Syaikh Husein bin Muhsin al-Anshari sebagaimana beliau sebutkan dalam muqadimah syarahnya. Syaikh Dr. Abdul Wahab Khalil ar-Rahman berkata, “Beliau adalah benteng yang kokoh dan terang, gerakan dakwah salafiyah di India”.<a href="#_ftn21_4144" name="_ftnref21_4144">[21]</a> Sedangkan al-Allamah Taqiyuddin al-Hilali berkata tentang gurunya Syaikh al-Mubarakfuri, “Ustadzuna al-Allamah yang zuhud dan wara’, pengikut jalan salafushalih ..”.<a href="#_ftn22_4144" name="_ftnref22_4144">[22]</a> Termasuk murid Syaikh al-Mubarakfuri dalam riwayah adalah Mufti Saudi yang lalu Syaikh Muhammad bin Ibrahim alu-Syaikh lewat ijazah mukatabah<a href="#_ftn23_4144" name="_ftnref23_4144">[23]</a>, sedangkan yang masih hidup sampai ditulisnya artikel ini adalah guru kami al-Allamah al-Musnid al-Mu’ammar Zhahiruddin al-Mubarakfuri hafizahullahu. <p align="justify"><b>Kesepuluh, </b>Syaikh al-Imam Abdul Dhahir Abu Samah al-Mishri al-Makki (w. 1370 H), (lihat Mu’jam al-Ma’ajim 3/40)<a href="#_ftn24_4144" name="_ftnref24_4144">[24]</a>, <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-qLmJSnvU_TE/VHc6qGN-2VI/AAAAAAAAAb0/AKiL3JUdjQU/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525286%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (6)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (6)" src="http://lh4.ggpht.com/-jlJSKTDUmPU/VHc6vmSmUdI/AAAAAAAAAb8/bF1iyal71oA/New%252520Picture%252520%2525286%252529_thumb.png?imgmax=800" width="183" border="0"></a> <p align="justify">Alim Mesir dan al-Azhar, pengasas Anshar Sunnah al-Muhamadiyyah Mesir yang kemudian hijrah ke Hijaz dan mengasas Darul Hadits Khairiyah di Mekkah atas restu Raja Abdul Aziz alu Saud. Mengajar dan menjadi khathib dan imam di Masjidil Harom. Ruju’nya beliau dari sufiyyah kepada salafiyah terkenal ceritanya. Diantara yang meriwayatkan darinya selain Syaikh al-Fadani adalah Mufti Yaman Syaikh Muhammad bin Muhammad al-Zabarah<a href="#_ftn25_4144" name="_ftnref25_4144">[25]</a>. <p align="justify"><b>Kesebelas, </b>Syaikh Al-Allamah al-Muhadits Ubaidullah bin Abdusalam al-Mubarakfuri (w. 1363 H), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/42). <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-anl6yQpM-FY/VHc6z7w44SI/AAAAAAAAAcE/rspKdW7tME4/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525287%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (7)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (7)" src="http://lh6.ggpht.com/-VlEy6VWrLtY/VHc62yJHGBI/AAAAAAAAAcM/AVTuBX3-hx8/New%252520Picture%252520%2525287%252529_thumb.png?imgmax=800" width="192" border="0"></a> <p align="justify">‘Alim India, Pensyarah al-Misykat yang meriwayatkan dari Bapaknya dan dari Syaikh Abdurrahman al-Mubarakfuri. Syaikh Dr. Abdul Wahab Khalil ar-Rahman berkata, “Tidak sangsi lagi bahwa beliau adalah imam salafiyyin di India dizaman ini”.<a href="#_ftn26_4144" name="_ftnref26_4144">[26]</a> Banyak murid beliau yang masih hidup sampai sekarang, seperti Syaikhuna Abdul Wakil bin Abdul Haq al-Hasyimi, Syaikhuna Prof. Dr. Ashim bin Abdullah al-Quryuthi, anak beliau Syakhuna Abdurrahman bin Ubaidullah al-Mubarakfuri dan lainnya. <p align="justify"><b>Keduabelas, </b>Syaikh al-Allamah Muhammad Bahjat al-Baithar (w. 1396), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/48), <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-eMBs77RH0oU/VHc65CaBBHI/AAAAAAAAAcU/aAa0U5j0tNE/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525288%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (8)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 15px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (8)" src="http://lh3.ggpht.com/-L8NWBzzbTDM/VHc661nIcYI/AAAAAAAAAcc/V5KrKhUo5kA/New%252520Picture%252520%2525288%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="177" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Ulama ahlus sunnah Syam pada zamannya, pernah mengajar di Masjidil Harom dan tempat lainnya di Saudi. Belajar dan mengambil riwayat dari gurunya Syaikh Jamaluddin al-Qasimi, juga dari kakeknya dari pihak ibu Syaikh Abdurrazaq al-Baithar<a href="#_ftn27_4144" name="_ftnref27_4144">[27]</a>. Kedua Syaikh inilah yang mempengaruhi pemikiran-pemikirannya. Syaikh Muhammad Bahjat dikenal sebagai ulama salafi di Syam, dalam keadaan ayahnya adalah tokoh sufi ekstrim, sehingga menimbulkan keheranan sebagian penulis seperti Syaikh Ali ath-Thanthawi rahimahullahu yang berkata, “Diantara keajaiban dalam keajaiban, sesungguhnya Bapaknya Syaikh Bahjat adalah seorang sufi dari sufiyyah ekstrim, yang berpaham wahdatul wujud, diatas mazhab Ibn ‘Arabi, Ibn Saba’in dan al-Halajj..” (<i>Rijal min at-Tarikh</i> hal. 416-417). <p align="justify"><b>Ketigabelas, </b>Syaikh al-Muhadits Muhammad Abdurrazaq Hamzah (w. 1392), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/49), <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-eaHBU9KIaiE/VHc68n-2RyI/AAAAAAAAAck/G2iD_jeE6Dg/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525289%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (9)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 0px 0px 10px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (9)" src="http://lh4.ggpht.com/-JI4iHzHC4dU/VHc6-etbCwI/AAAAAAAAAcs/z7iUAIRHf2k/New%252520Picture%252520%2525289%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="190" align="right" border="0"></a> <p align="justify">Ulama Mesir al-Azhar yang merupakan menantu Syaikh Abdul Dhahir Abu Samah. Bersamanya mendirikan Anshar Sunnah al-Muhamadiyah dan Darul Hadits Khairiyyah. Keras terhadap ahli bid’ah dan kerusakan, sebagaimana dalam kitab tulisannya <i>al-Maqabalah Baina al-Hadi wa adh-Dhalal</i> dan <i>Haul Tarhib</i> sebagai bantahan bagi Syaikh al-Kautsari, juga kitab <i>Dzhulumat Abi Rayyah</i> sebagai bantahan bagi Syaikh Abu Rayah. Meriwayatkan dari Syaikh Abu Bakar Arif Khuwaqir, Syaikh Ubaidullah bin Islam as-Sindi, dan lainnya. Sanadnya disebutkan muridnya Syaikh Sulaiman ash-Shani’ dalam ijazahnya bagi Syaikh Yahya bin Muhammad Latif Syakur (hal. 289). Biografi lengkapnya dimuat pada Majalah edisi kali ini didepan. <p align="justify"><b>Keempatbelas, </b>Syaikh al-Musnid Muhammad Sulthan al-Ma’shumi al-Khujandi (w. 1381 H), (lihat <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> 3/49),<a href="#_ftn28_4144" name="_ftnref28_4144">[28]</a> <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-oa7awk5g0ck/VHc6_OSrgnI/AAAAAAAAAc0/UbGDQfOfIq0/s1600-h/%252527D4J.%252520%252527DE95HEJ%25255B3%25255D.jpg"><img title="الشيخ المعصومي" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 15px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="الشيخ المعصومي" src="http://lh3.ggpht.com/-hzfgE_2pNS0/VHc7ABvnJRI/AAAAAAAAAc8/-KW4Hhfy79s/%252527D4J.%252520%252527DE95HEJ_thumb%25255B1%25255D.jpg?imgmax=800" width="171" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Penulis handal dan pengajar di Masjidil Harom dan Darul Hadits Khairiyah. Meriwayatkan dari banyak sekali ulama dan beliau memiliki tsabat tersendiri tentang ini, seperti dalam kitab <i>ad-Durr al-Mashnun fi Asanid Ulama ar-Rabi al-Maskun</i>. Diantara gurunya Syaikh Abu Syu’aib ad-Dukkali, Syaikh Muhammad Bakhit al-Muthi’i, Syaikh Ahmad al-Barjanji, Syaikh Abdullah al-Qudumi al-Hanbali dan lainnya. Memiliki banyak tulisan bermanfaat, diantara yang masyhur dalam hal kecaman bagi fanatisme mazhab, berjudul <i>Hadiyatus Sulthan ila Muslimi Biladil Yaban</i>. Syaikh Ahmad Syakir berkata tentang beliau, “’Alim Fadhil dari saudara kami ulama Hijaz salafiyyin, beliau adalah Syaikh Muhammad Shulthan al-Ma’shumi al-Khujandi”.<a href="#_ftn29_4144" name="_ftnref29_4144">[29]</a> <p align="justify"><b>Kelimabelas, </b>Syaikh Muhammad Thayib bin Ishaq al-Anshari at-Tumbakti (w. 1362)<a href="#_ftn30_4144" name="_ftnref30_4144">[30]</a>. <p align="justify">‘Alim dari Negeri Mali yang merupakan muhajir di Mekkah al-Mukaramah. Muridnya Syaikh al-Mu’arikh Sulaiman bin ash-Shani’ mengatakan tentangnya, “…. Guru kami al-Muhadits, al-Muhaqiq, Penolong Sunnah Nabawiyah dan Da’i penyeru kepada Allah di Bilad Khairul Bari’yah”.<a href="#_ftn31_4144" name="_ftnref31_4144">[31]</a>. Beliau meriwayatkan dari Syaikh Muhammad Ja’far al-Kattani dan Syaikh Ahmad bin Syamsuddin asy-Syinqithi yang keduanya meriwayatkan dari Bapak yang pertama, Syaikh Ja’far al-Kattani. Beliau termasuk guru dari Syaikh Abdurrahman al-Ifriki, mudir Darul Hadits Madinah. <p align="justify"><b>Keenambelas, </b>Syaikh Hamid bin Adib Ruslan at-Taqi (w. 1387 H) lihat dalam <i>Mu’jam al-Ma’ajim</i> (3/27) <p align="justify">Termasuk dalam keluarga dan murid dari Syaikh Jamaluddin al-Qasimi muhadits Syam. Sepeninggal Syaikh al-Qasimi, beliaulah yang menjadi pengganti di majelis-majelis gurunya. Penulis biografinya dalam Majalah Tamadun al-Islami (34/291-292) berkisah tentang beliau, “Dalam kajiannya beliau memperingatkan dari bid’ah dan kesesatan, termasuk pendukung perbaikan diatas mazhab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang dikenal dengan as-Salafiyah”. <p align="justify"><b>Ketujuhbelas,</b> Syaikh Abdussattar bin Abdul Wahab ad-Dihlawi (w. 1355 H), lihat dalam Mu’jam al-Ma’ajim (3/40). <p align="justify">Ahli sejarah, musnid dizamannya, pengajar di masjidil harom, banyak sekali karangannya tentang biografi, sejarah dan sanad-sanad periwayatan. Berguru kepada Syaikh Abu Bakar Arif Khuwaqir, Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa dan banyak lagi lainnya. Sebagian penulis biografi menyebut beliau dengan berbagai julukan, “Ash-Shadiqi, ad-Dihlawi, al-Hindi, kemudian al-Makki al-Hanafi, kemudian al-Atsari..”. <a href="#_ftn32_4144" name="_ftnref32_4144">[32]</a> Nisbat al-Atsari artinya sangat berkomitmen dalam mengikuti atsar salaf, biasanya digunakan bagi ulama ahlus sunnah salafiyyah. <p align="justify"><b>Kedelapanbelas, </b>Syaikh al-Allamah Yahya bin Muhammad bin Lathifullah Muhammad Syakur al-Ahnumi (w. 1370 H), lihat dalam <i>Bulughul Amani</i> hal. 98-99 <p align="justify">Termasuk ulama Yaman yang mengambil riwayat dari banyak ulama salafiyah semisal : Syaikh Abu Bakar Arif Khuwaqir, Syaikh Muhammad Abdurrazaq Hamzah, Syaikh Ahmadullah ad-Dihlawi, Syaikh Sulaiman ash-Shani’, Syaikh Muhammad Shulthan al-Ma’shumi dan lainnya. Gurunya, Syaikh al-Mu’arikh Sulaiman bin Ash-Shani’ mengatakan tentangnya, “Telah meminta kepada saya seorang ‘alim, saudara karena Allah, yang aku suka kepribadiannya, Syaikh Yahya bin Muhammad Latif Syakur, al-Ahnumi negeri asalnya, salafi aqidah dan mazhabnya, meminta agar diijazahi dalam sittah…” Lihat Tsamr al-Yani hal. 288 <p align="justify">Inilah sebatas yang bisa penulis sebutkan biografi singkatnya, mungkin saja ada ulama salafiyyah lain yang terlewatkan oleh penulis, namun yang sedikit ini, mudah-mudahan menjadi ibrah bagi kita semua. [<b>as-Surianji</b>]. <p> <hr align="left" width="33%" size="1"> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_4144" name="_ftn1_4144">[1]</a> Lihat biografi beliau dalam Mu’jam al-Ma’ajim (3/18-68). <p align="justify"><a href="#_ftnref2_4144" name="_ftn2_4144">[2]</a> Majmu fi Tarjamah al-Allamah al-Muhadits Hammad bin Muhammad al-Anshari hal. 611, no. 116. <p align="justify"><a href="#_ftnref3_4144" name="_ftn3_4144">[3]</a> Lihat informasinya dalam Tsabat al-Muhadits Abu Bakar Arif Khuwaqir, beliau termasuk murid atau menjumpai para masyaikh diatas. <p align="justify"><a href="#_ftnref4_4144" name="_ftn4_4144">[4]</a> Melalui jalur gurunya ini, Syaikh Yasin menyebutkan riwayatnya, yakni dari jalur Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi dari Syaikh Abdul Ghani bin Abu Sa’id al-Mujadidi dari Syaikh Muhammad Abid as-Sindi dari Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahab an-Najdi …dst. <p align="justify"><a href="#_ftnref5_4144" name="_ftn5_4144">[5]</a> Lihat Masyahir Ulama Najd karya Syaikh Abdurrahman bin Abdul Latif alu Syaikh hal. 48 dst, <p align="justify"><a href="#_ftnref6_4144" name="_ftn6_4144">[6]</a> Memang riwayat Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dari Syaikh Abdullah al-Bashri wujud diantara nash sebagian ijazah ulama riwayat, namun keshahihannya masih jadi perdebatan. Syaikh Abdul Hayy al-Kattani dalam Fihras al-Faharis wa al-Atsbat wa Mu'jam al-Ma'ajim wa al-Mashyakhat wa al-Musalsalat hal. 365 berkata, “Seandainya shahih riwayat Muhammad bin Abdul Wahab dari al-Bashri, hal ini menjadikan beliau merupakan akhir muridnya didunia”. <p align="justify"><a href="#_ftnref7_4144" name="_ftn7_4144">[7]</a> Lihat Masyahir Ulama Najd hal. 78 <p align="justify"><a href="#_ftnref8_4144" name="_ftn8_4144">[8]</a> Lihat A’lam Al-Makkiyyin (I/349-350). <p align="justify"><a href="#_ftnref9_4144" name="_ftn9_4144">[9]</a> Lihat Masyahir Ulama Najd hal. 260, <p align="justify"><a href="#_ftnref10_4144" name="_ftn10_4144">[10]</a> Lihat Bulughul Amani hal. 63 <p align="justify"><a href="#_ftnref11_4144" name="_ftn11_4144">[11]</a> Lihat dalam kitab Tsamr al-Yani’ fi Ijazat ash-Shani’, karya Abu Zakaria Shalih bin Sulaiman al-Hijji. <p align="justify"><a href="#_ftnref12_4144" name="_ftn12_4144">[12]</a> Lihat Masyahir Ulama Najd hal. 152. <p align="justify"><a href="#_ftnref13_4144" name="_ftn13_4144">[13]</a> Lihat Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz al-Mani Hayatuhu wa Aatsaruhu karya Prof. Dr. Athiyah Abdul Halim, Jami’ah Ummul Qura’ Mekkah. <p align="justify"><a href="#_ftnref14_4144" name="_ftn14_4144">[14]</a> Lihat Fathul Jalil, tsabat Ibnu ‘Aqil hal. 343 <p align="justify"><a href="#_ftnref15_4144" name="_ftn15_4144">[15]</a> Lihat Tarajim Mutaakhiri al-Hanabilah hal. 28, Masyahir Ulama Najd hal. 402, A’lam al-Makiyiin (1/29). <p align="justify"><a href="#_ftnref16_4144" name="_ftn16_4144">[16]</a> Lihat Fathul Jalil, tsabat Ibnu ‘Aqil hal. 340. <p align="justify"><a href="#_ftnref17_4144" name="_ftn17_4144">[17]</a> Lihat Baini wa baina Hamid al-Faqi melalui kitab: Jumhurat Maqalat al-Allamah asy-Syaikh Ahmad Muhammad Syakir (hal 63-64). <p align="justify"><a href="#_ftnref18_4144" name="_ftn18_4144">[18]</a> Lihat Abdul Hamid bin Badis wa Juhuduhu at-Tarbawiyah karya Mushtofa Muhammad Hamidatu hal. 53. <p align="justify"><a href="#_ftnref19_4144" name="_ftn19_4144">[19]</a> http://www.ferkous.com/site/rep/R15.php <p align="justify"><a href="#_ftnref20_4144" name="_ftn20_4144">[20]</a> Lihat Natsr al-Jawahir (1/669-670), <p align="justify"><a href="#_ftnref21_4144" name="_ftn21_4144">[21]</a> Lihat Ad-Da’wah as-Salafiyah fi Syabah al-Qarah al-Hindiyah Hal. 452 <p align="justify"><a href="#_ftnref22_4144" name="_ftn22_4144">[22]</a> Lihat Tsamr al-Yani’ hal 284 <p align="justify"><a href="#_ftnref23_4144" name="_ftn23_4144">[23]</a> Lihat al-Ghayah karya Syaikh al-Ushoimi hal. 13. <p align="justify"><a href="#_ftnref24_4144" name="_ftn24_4144">[24]</a> Lihat al-A’lam (4/11) <p align="justify"><a href="#_ftnref25_4144" name="_ftn25_4144">[25]</a> Lihat Faidh al-Mabadi’ hal. 96. <p align="justify"><a href="#_ftnref26_4144" name="_ftn26_4144">[26]</a> Lihat Ad-Da’wah as-Salafiyah fi Syabah al-Qarah al-Hindiyah Hal. 462 <p align="justify"><a href="#_ftnref27_4144" name="_ftn27_4144">[27]</a> Lihat Natsr al-Jawahir (1/701-702), <p align="justify"><a href="#_ftnref28_4144" name="_ftn28_4144">[28]</a> Lihat biografi beliau dalam Muqadimah Halil Muslim Mulzam Bittiba Mazhab Mu’ayyan minal Mazhahib al-Arba’ah?. <p align="justify"><a href="#_ftnref29_4144" name="_ftn29_4144">[29]</a> Baini wa baina Hamid al-Faqi lewat kitab: Jumhurat Maqalat al-Allamah asy-Syaikh Ahmad Muhammad Syakir hal 390. <p align="justify"><a href="#_ftnref30_4144" name="_ftn30_4144">[30]</a> lihat Mu’jam al-Ma’ajim 3/50 <p align="justify"><a href="#_ftnref31_4144" name="_ftn31_4144">[31]</a> Lihat Tsamr al-Yani hal. 292 <p align="justify"><a href="#_ftnref32_4144" name="_ftn32_4144">[32]</a> Lihat Natsr al-Jawahir (1/708-710). Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-41778907708126623512014-11-27T21:27:00.001+07:002014-11-27T21:27:30.272+07:00Abdurrahman As-Sa’di<p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-UzgOyrRVVK8/VHc0xfUNRaI/AAAAAAAAAZ8/Qwvt85U0lEg/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525284%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (4)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 20px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="239" alt="New Picture (4)" src="http://lh5.ggpht.com/-TunRz83iVeM/VHc0z2FeaeI/AAAAAAAAAaE/oF7a6Bh93Nw/New%252520Picture%252520%2525284%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="244" align="left" border="0"></a> al-Mufassir al-Muhadits as-Salafi, penulis tafsir terkenal “Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Manan” yang dikenal dengan Tafsir as-Sa’di. Beliau adalah Abu Abdillah Abdurrahman bin Nashir bin Abdillah bin Nashir bin Hamd Aal Sa’di al-Tamimi al-Najdi al-Hanbali. Syaikh berasal dari Bani Tamim dan dilahirkan di Unaizah pada tahun 1307 H (1889 M) dan meninggal pada tahun 1376 H (1957 M). <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b></b></p><b> <p align="justify"><br></p></b> <p align="justify"><b>Karya-Karya Unik as-Sa’di</b> <p align="justify">Beliau termasuk ulama yang memiliki wawasan luas dan terbuka, demikian itu terlihat dari karya-karyanya. Misalnya : <p align="justify">1. Ia menulis bahwa Sains modern tidak bertentangan dengan Islam, untuk mem-bantah sebagian Syaikh yang berpandangan sempit dengan menganggap penemuan modern seperti mikrophone dan speaker sebagai sihir, dalam bukunya : ad-Dalail al-Qur’aniyyat fi anna al-ulum an-Nafi’at al-Ashriyyat Dakhilatun fi ad-Dinn al-Islami (Dalil-Dalil Al-Qur’an Yang Menyatakan Bahwa Sains Modern Termasuk Bagian Dari Agama Islam). <p align="justify">2. Ia juga menulis bantahan kepada rasionalis modern penyeru ateisme dan anti agama dalam bukunya: al-Adillat al-Qawathi wa al-Barohin fi Ibtholi Ushul al-Mulhiddin (Dalil-Dalil Yang Valid Dan Bukti-Bukti Dalam Mementahkan Semua Prinsip Orang-Orang Atheis). <p align="justify">3. Syaikh juga berpendapat kalau banyaknya penemuan modern sebagai salah satu dari cikal bakal fitnah Dajjal atau bahkan salah satu karya Dajjal yang luar biasa dalam bukunya : Risalah Fi Fitnah ad-Dajjal.<a href="#_ftn1_4148" name="_ftnref1_4148">[1]</a> <p align="justify">4. Beliau juga berpendapat kalau Yajuz Majuz sudah keluar saat ini dan bahwa benteng Dzulqarnain telah luluh lantak dan Yajuz Majuz telah bercampur baur dengan berbagai bangsa, dalam bukunya Risalah Fi Fitnah Yajuz Majuz. <a href="#_ftn2_4148" name="_ftnref2_4148">[2]</a> <p align="justify">Dan banyak lagi karya beliau yang lain yang bermanfaat. Tak jarang karena kontroversi karya-karyanya ini, beliau berurusan dengan banyak orang yang tidak senang dengannya. <p align="justify"><b>Guru Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Dalam riwayat, beliau meriwayatkan dan mendapatkan ijazah hadits sedikitnya dari dua orang guru: <p align="justify"><b>Pertama,</b> Syaikh Shalih bin Utsman al-Qadhi. Syaikh as-Sa’di telah membaca kepada gurunya ini Kitabusittah, yang mana gurunya telah membaca Kitabusittah ini kepada gurunya Syaikh Muhammad bin Abdurrahman al-Anshari al-Saharanfuri al-Hindi dan juga ijazah. Hal itu dikatakan dalam al-Ghayah (hal. 13-14). Syaikh al-Anshori ini meriwayatkan dari Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Siroj yang meriwayatkan dari Syaikh Muhammad Abdullah bin Hasyim al-Fulani dari Syaikh Shalih bin Muhammad al-Fullani, hal ini disebutkan dalam Bulughul Ammani (hal 18, 46), dan Syaikh Abdullah Siroj ini meriwayatkan juga secara langsung kepada Syaikh Shalih al-Fullani. Selanjutnya bisa merujuk Tsabat Syaikh Shalih Fullani yang masyhur. Syaikh As-Saharanfuri juga meriwayatkan secara aliy dari Syaikh Muhammad Ishaq ad-Dihlawi, sebagaimana diungkap Syaikh Abdul Hayy al-Kattani dalam Fihras al-Faharis hal 728 dan al-Falimbani dalam Bulughul Ammani hal. 46. <p align="justify"><b>Kedua,</b> Syaikh al-Mu’ammar Ali bin Nashr bin Muhammad Abu Wadi (w. 1361 H) yang meriwayatkan dari Syaikh Nadzir Husein ad-Dihlawi dari Syaikh Muhammad Ishaq ad-Dihlawi. Biografi Syaikh Ali Abu Wadi disebutkan dalam muqadimah Najm al-Badi’ Tsabat Ibn ‘Aqil. Diceritakan bahwa Syaikh Ali ini pernah melakukan perjalanan ke India, di Delhi ia bertemu dengan Syaikh Nadzir Husein dan mendapatkan darinya sanad-sanad berbagai kitab. Kemudian ia pulang ke Unaizah, dan beberapa ulama di daerahnya meriwayatkan darinya, seperti : Syaikh Utsman bin Shalih al-Qadhi, Syaikh Sulaiman bin Shalih al-Basam, Syaikh Abdullah Abdurrahman al-Basam, Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Aqil dan juga Syaikh Abdurrahman as-Sa’di. <p align="justify">Sebagai tambahan, dalam Fathul Jalil hal 353 disebutkan bahwa Syaikh Ali Abu Wadi juga mendapatkan ijazah dari satu guru yang lain, yaitu Syaikh Muhammad bin Umar bin Haidar ar-Rumi di Unaizah tahun 1309 H. Syaikh Muhammad ar-Rumi meriwayatkan dari beberapa Masyaikh diantaranya Syaikh Mahmud bin Sulaiman as-Sakandari yang sanadnya hanya diperantarai satu perowi kepada al-Amir al-Kabir pemilik Tsabat yang terkenal. <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b>Murid Beliau Dalam Riwayah</b><b></b> <p align="justify">Untuk mendapatkan jalur sanad dari arah Syaikh Abdurrahman bin Nashr as-Sa’di melalui ijazah ammah, bisa lewat jalan Syaikhuna al-Musnid Masa’ad al-Basyir as-Sudani yang meriwayatkan dari Syaikh Abdullah an-Najdi yang meriwayatkan dari Syaikh as-Sa’di. Sanad ini tentu nazil, dimana sebagian masyaikh yang masih hidup sekarang hanya melewati satu orang perowi sampai kepada Nadzir Husein, seperti Syaikhuna Muhammad Israil an-Nadwi, Syaikhuna Dhahiruddin al-Mubarakfuri dan lainnya, sedangkan jika melalui jalan Syaikh Abdurrahman as-Sa’di mesti melalui 3 – 4 perowi. Namun demikian, kita juga senang jika sebagian sanad kita melewati ulama-ulama hebat seperti Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullahu. <p align="justify">Diantara yang meriwayatkan dari Syaikh Ibnu Sa’di adalah Syaikh Sulaiman bin Ibrahim al-Bassam. Beliau diijazahi untuk meriwayatkan darinya semua riwayat dan karya tulisnya. Untuk tersambung dari arah ini bisa melalui Syaikhuna Dr. Abu Khalid Walid bin Idris al-Manisi yang meriwayatkan dari Syaikh Hasan bin Abdul Hamid al-Zabadi yang meriwayatkan dari Syaikh Sulaiman al-Bassam. <p align="justify">Diantara yang mendapat ijazah dari As-Sa’di adalah Syaikh Muhammad bin Abdullah Asy-Syinqithi, tapi beliau hanya diijazahi untuk meriwayatkan semua karya tulisnya saja. Yang meriwayatkan darinya adalah guru kami Syaikh Prof. Dr. Ashim al-Quryuthi. <p align="justify">Diantara yang lama belajar kepada Syaikh as-Sa’di adalah Syaikh al-Musnid Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Aqil al-Hanbali rahimahullahu tapi tidak disebut-sebut kalau beliau mendapatkan ijazah ammah darinya. Namun demikian, kepada Syaikh as-Sa’di, Syaikh Ibnu ‘Aqil telah banyak mengkhatamkan bacaan berbagai kitab mulai dari tauhid, hadits, bahasa dan lainnya, ini lebih tinggi nilainya dari ijazah. Lihat kitab-kitab apa saja yang dibaca kepada Syaikh as-Sa’di ini dalam Tsabat Syaikh Ibn ‘Aqil, Fathul Jalil hal. 42-44, tsabat ini disusun oleh muridnya Syaikhuna al-Musnid Muhammad Ziyad Umar at-Tuklah. [<b>as-surianji</b>] <p align="justify"> <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_4148" name="_ftn1_4148">[1]</a> Diantara yang berpendapat semisal beliau adalah Syaikh al-Allamah Muhammad Rasyid Ridho pemilik Majalah al-Manar sebagaimana dikutip pernyataannya dari Majalah al-Manar oleh Syaikh Abdurrahman as-Sa’di dalam Bukunya itu. <p align="justify"><a href="#_ftnref2_4148" name="_ftn2_4148">[2]</a> Diantara yang berpendapat demikian adalah Syaikh al-Muhadits Muhammad Anwar Shah al-Kasymiri dalam kitabnya Faidhul Baari Syarah Shahih Bukhori (4/23). Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-1225341446477742102014-11-27T21:18:00.001+07:002014-11-27T21:18:18.233+07:00Muhammad Rasyid Ridho<p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-tnU7C4G_xas/VHcyoAonTtI/AAAAAAAAAZo/XXxx1M7Tv44/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525283%252529%25255B4%25255D.png"><img title="New Picture (3)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 20px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="307" alt="New Picture (3)" src="http://lh6.ggpht.com/-m7yI_TQtWxc/VHcyp_X3n8I/AAAAAAAAAZw/qJj7yvFJjAc/New%252520Picture%252520%2525283%252529_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="191" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Ulama al-Azhar, Pembaharu di zamannya, dan Penggagas Majalah al-Manar Mesir terkenal, yang berkat hidayah Allah banyak ulama menuju kepada sunnah lewat perantaranya. Beliau adalah Muhammad Rasyid ibn Ali Ridho ibn Muhammad Syamsuddin, lahir tahun 1282 H (1354 M) dan meninggal tahun 1865 H (1935 M). Salah satu murid Syaikh Muhammad Abduh yang kemudian menempuh jalan berbeda dengan gurunya di akhir hayatnya. <p align="justify">Sebagian orang mencelanya dan tidak memasukannya dalam kalangan ulama Salafiyyah karena sebagian pemikirannya yang dianggap menyimpang. Ini keterlaluan, melihat bagaimana situasi di zaman beliau, ketika sunnah sedang mengalami kemunduran akibat derasnya pengaruh para penjajah Eropa yang kafir. Sedangkan, jasa beliau dalam membantu tersebarnya sunnah lewat al-Manar sudah dikenal. Ini patut dihargai dan cukuplah pujian dari para ulama kepadanya sebagai timbangan yang adil. <p align="justify"><b></b></p><b> <p align="justify"><br></p></b> <p align="justify"><b>Guru Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Dalam riwayah, beliau meriwayatkan setidaknya dari dua orang guru, yaitu Syaikh al-Musnid Abu Mahasin al-Qawuqji (w. 1305 H/ 1887 M) dan Syaikh Mahmud bin Muhammad Nasyabah at-Tharablisi (w. 1308 H/ 1890 M). Hal itu disebutkan dalam Imdad al-Fattah hal. 323. <p align="justify">Syaikh Abu Mahasin ini namanya Muhammad bin Khalil bin Ibrahim, musnid Syam dizamannya, yang meriwayatkan dari Muhammad bin Ahmad al-Bahiy yang meriwayatkan dari Sayyid Murtadha al-Zabidi, Sanad al-Zabidi bisa merujuk pada beberapa kitabnya, di antaranya Alfiyah Sanad, kitab ini telah dicetak oleh Penerbit Dar Ibnu Hazm dalam 198 halaman. <p align="justify">Abu Mahasin meriwayatkan pula secara langsung dari Muhammad Abid as-Sindi, sanad as-Sindi kepada berbagai kitab mu’tabar dapat merujuk pada tsabatnya yang terkenal yang berjudul Hashr asy-Syarid min Asanid Muhammad Abid, telah dicetak oleh Maktabah ar-Rusyid dalam 780 halaman dengan indeknya. <p align="justify">Adapun Syaikh Mahmud Nasyabah, beliau adalah ahli hadits Syam yang berjasa dalam memberi catatan kaki terhadap Matan al-Baiquniyah dalam ilmu hadits. Beliau meriwayatkan dari Musthafa bin Ahmad al-Maballith (w. 1284) yang meriwayatkan dari al-Amir al-Kabir, sanad al-Amir al-Kabir selanjutnya bisa merujuk pada tsabatnya yang telah dicetak dengan judul Sadd al-Arab min Ulum al-Isnad wal Adab dicetak bersama Ithaf al-Samir karya Syaikh al-Fadani. <p align="justify"><b>Murid Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Dari Madrasahnya telah lahir banyak ulama yang terkenal dengan dakwahnya menyeru kembali kepada tauhid dan sunnah. Di antaranya adalah Syaikh Abdul Dhahir Abu Samah dan Syaikh Abdurrazaq Hamzah yang keduanya sebagai imam dan pengajar di Masjidil Haram. Ada juga Syaikh Muhammad Hammid al-Faqi, penggagas Majalah al-Hadi Nabawi di Mesir dan juga Ra’is Jamaah Anshor Sunnah Muham madiyyah. Tentu banyak bacaan dan penyemakan murid-muridnya ini dari Sayyid Rasyid Ridho, namun penulis tidak mengetahui apakah mereka meriwayatkan juga darinya melalui ijazah ammah ataukah tidak?!. <p align="justify">Adapun yang diketahui meriwayatkan dari Syaikh Muhammad Rasyid Ridho dengan ijazah ammah adalah Syaikh al-Allamah al-Muhadits Ahmad bin Muhammad Syakir rahimahullahu, pentahqiq Musnad Ahmad, sebagaimana disebutkan dalam al-Imdad hal 323, tsabat Syaikh Abdul Fatah Abu Ghadah. Maka untuk menyam bungkan sanad kepada Syaikh Muhammad Rasyid Ridho melalui jalan ini, bisa melalui beberapa murid dari murid-murid Syaikh Ahmad Syakir dalam riwayah, seperti melalui Syaikh Muhammad Ziyad Tuklah yang meriwayatkan dari tiga murid Syaikh Ahmad yaitu Syaikh Zuhair Syawisy, Syaikh Abu Turab adz-Dzahiri, dan Syaikh Abdul Fatah Abu Ghadah. Bagi penulis, ini lebih nazil sebab ia harus melewati tiga orang perowi. <p align="justify">Yang juga meriwayatkan dari Sayyid Muhammad Rasyid Ridho adalah al-Allamah al-Musnid Abdul Hafizh bin Muhammad Thahir al-Fasi al-Fihri sebagaimana disebutkan dalam ijazahnya untuk Syaikh al-Mu’arikh Muhmmad bin Hadi al-Manuni, lihat dalam kumpulan Ijazahnya hal 32. Syaikh Abdul Hafizh berkata, “Di antara ulama yang aku jumpai di Mesir adalah al-‘Alim al-Kabir ulama terkenal Sayyid Rasyid Ridha, pemilik kitab tafsir, al-manar, dan tulisan-tulisan masyhur. Saya mendengar darinya musalsal bil awwaliya, sebagaimana beliau juga mendengar dari saya karena permintaannya, beliau pun memunawalah kan musalsal gurunya al-Arif al-Qawuqji, dan kami pun saling memberi ijazah (mudabbaj)..” <p align="justify">Dan telah meriwayatkan secara ‘aliy dari Syaikh Abdul Hafizh al-Fihri guru kami Syaikh al-Mu’ammar Muhammad Bu Khubzah. Jalur ini lebih ‘aliy satu derajat dibandingkan yang pertama tadi, yakni dengan hanya melewati dua perowi saja. [<b>as-surianji</b>]. Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-1231799927751926442014-11-27T20:24:00.001+07:002014-11-27T20:24:04.533+07:00Ijazah al-Hilali kepada ash-Shani’: Siapa Penulis Aunul Ma’bud ??<p><a href="http://lh5.ggpht.com/-Jtu3lcsqSfo/VHclpTfsLZI/AAAAAAAAAYg/J5UcBKqCBuI/s1600-h/taqihelali2992%25255B2%25255D.jpg"><img title="taqihelali2992" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="190" alt="taqihelali2992" src="http://lh6.ggpht.com/-vaFq_r328kc/VHclqhWg9mI/AAAAAAAAAYo/MNhA_w_pgUE/taqihelali2992_thumb.jpg?imgmax=800" width="145" border="0"></a> <a href="http://lh6.ggpht.com/-wDGXkYP7tfo/VHclt79LOXI/AAAAAAAAAYw/LzqJvojoF4g/s1600-h/New%252520Picture%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="191" alt="New Picture" src="http://lh4.ggpht.com/-6WBpxVyX8P0/VHclviPWxEI/AAAAAAAAAY4/6RiI3fIhroA/New%252520Picture_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="160" border="0"></a> <p>(Syaikh al-Hilali (kiri) dan Syaikh ash-Shani’ (Kanan)) <p align="justify">Diantara faidah menelusuri nash ijazah ulama adalah banyaknya informasi yang tidak didapat jika kita hanya menelusuri biografi ulama dalam sebuah kitab biografi umum. Nash ijazah mengungkap berbagai hal yang penting dalam ilmu riwayah. Semisal info ijazah apa yang diberikan syaikh kepada muridnya, dari siapa syaikh mengambil riwayat, bagaimana bacaan beliau kepada gurunya, bagaimana pula pendapatnya tentang guru-gurunya tersebut dan lain sebagainya dari faidah-faidah ilmiyah. Pada kesempatan kita kali ini, kita akan mengungkap nash ijazah guru dari guru-guru kita muhajir dijalan Allah, Fadhilatusy Syaikh Muhammad Taqiyuddin bin Abdul Qadir al-Hilali al-Maghribi rahimahullahu (w. 1407 H), kepada salah satu muridnya yang merupakan musnid di zamannya yaitu Syaikh Sulaiman Ash-Shani’ rahimahullahu. <p align="justify">Ijazah ini dapat kita temukan dalam kumpulan ijazah Syaikh Sulaiman yang dikumpulkan oleh Syaikh Shalih bin Sulaiman al-Hijji yang diberi nama “Tsamr al-Yani fi Ijazat ash-Shani’”. <p align="justify">Dalam kitab ini, dikumpulkan nash-nash ijazah bagi Syaikh ash-Shani’ lengkap dengan transkrip dan gambar ijazah aslinya dari berbagai syaikh, di antaranya dari Syaikh al-Hilali (hal. 282-284). <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-JeCoke95a04/VHcl0uB15DI/AAAAAAAAAZA/H61RxH0lL0I/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525282%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (2)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (2)" src="http://lh3.ggpht.com/-9NYrU0gD_sA/VHcl2vCBXRI/AAAAAAAAAZI/7tNz1bTa9LM/New%252520Picture%252520%2525282%252529_thumb.png?imgmax=800" width="178" border="0"></a> <a href="http://lh6.ggpht.com/-Buje1IcSHgw/VHcl6ho0ALI/AAAAAAAAAZQ/hAhxx6uY4BE/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525281%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (1)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (1)" src="http://lh4.ggpht.com/-QIvoR3QSG94/VHcl8rMuYWI/AAAAAAAAAZY/F_dm65pjWBs/New%252520Picture%252520%2525281%252529_thumb.png?imgmax=800" width="182" border="0"></a> <p align="justify"><b>Nash Ijazah</b> <p align="justify">Segala puji bagi Allah yang telah memberi izin kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dari hamba-Nya dalam menempuh jalan kebenaran, jalan yang pernah ditempuh sebaik-baiknya hamba, yang menjadi jaminan kebahagiaan di dunia dan akhirat. <p align="justify">Shalawat serta salam kepada orang yang Allah mengeluarkan dengannya manusia, dari kegelapan menuju cahaya, dan menurunkan kepadanya kitab-Nya, sebagai petunjuk dan obat bagi manusia dari apa-apa yang ada dalam hatinya. Dan juga kepada keluarganya dan para sahabatnya, yang sangat bersemangat dalam mengikuti jejaknya. Dan kepada yang mengikuti mereka dengan baik tanpa menambah maupun menguranginya sampai hari kiamat. Amma ba’du. <p align="justify">Sesungguhnya saudara dan sahabat kami karena Allah, Syaikh Sulaiman bin Abdurrahman bin Muhammad dari Keluarga ash-Shani’. Beliau adalah orang yang sibuk dalam berbagai ilmu mengenai Kitabullah dan Sunnah yang suci dan berbagai permasalahan tentangnya. Dan telah bersusah payah dalam memeriksa tiap persoalannya. Meminta kepada saya agar memberinya ijazah dalam riwayat apa-apa yang saya mengambilnya dari Ustadz kami, al-Allamah, yang juhud dan wara’, yang menempuh jalan shalafus shalih, Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri al-Hindi –aku meminta kepada Allah agar merahmatinya, dan agar memasukannya kedalam surganya-, Maka aku ijazahi riwayat karya tulis guru kami itu, seperti Tuhfatul Ahwadzi, aku telah membacakan kepada beliau banyak darinya dan ijazah bagi keseluruhannya, sebagaimana pula aku telah membacakan kitab Qira’at Khalful Imam, Tsulatsiyat Bukhari, Awail Said Sunbul, dan juga semua yang ditulisnya seperti Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abu Dawud, yang mana beliau termasuk salah satu penulisnya, sebagaimana beliau mengabarkannya kepada ku secara lisan. Dan juga semua riwayat beliau yang disebutkan dalam Juz’un Maktub al-Latif dari Penutup Para Muhaqiq Syaikh Nadzir Husein dengan sanad-sanadnya yang disebutkan di sana dengan ijazah khash dan ammah dalam kitab yang telah disebutkan tadi, kepadanya. <p align="justify">Aku berwasiat agar bertakwa kepada Allah dan tawadhu kepada penuntut ilmu, dan memuliakan mereka dengan segenap kemampuan, dan berkata ketika tidak tahu, “tidak tahu”. <p align="justify">Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah, dalam mengikuti sebaik-baiknya pendahulu (Nabi shallallahu’alaihi wasallam) dan juga orang-orang yang mendahului kita (dalam keimanan) dari kalangan mujahirin dan anshor. <p align="justify">Dan akhir seruan kami, alham dulillahirabil’alamin. <p align="justify">Diimla’kan oleh yang sangat butuh kepada Allah yang Maha Kaya, Muhammad Taqiyuddin bin Abdul Qadir al-Hilali al-Maghribi, semoga Allah mengasihinya. <p align="justify">Di Jeddah, 7 Muharam 1376 H, ditulis oleh Abdul Mu’min al-Hilali dengan dikte bapaknya. <p align="justify"><b>Faidah :</b> <p align="justify">1. Pujian dari Syaikh al-Hilali kepada Syaikh Sulaiman ash-Shani <p align="justify">2. Pujian dari Syaikh al-Hilali kepada gurunya al-Allamah Abdurrahman al-Mubarakfuri <p align="justify">3. Al-Allamah Abdurrahman al-Mubarakfuri seorang salafi menurut kesaksian Syaikh al-Hilali <p align="justify">4. Catatan sejumlah bacaan dan ijazah Syaikh al-Hilali yang beliau ambil dari gurunya itu <p align="justify">5. Kebiasaan ahli riwayat membacakan Awail dan Tsulatsiyat pada perjumpaan dengan seorang musnid <p align="justify">6. Dalam ijazah ini, Syaikh al-Hilali hanya menyebutkan riwayatnya dari Syaikh Abdurrahman al-Mubarakfuri, sedangkan baginya ada ijazah dari Musnid lain. Dimungkinkan selain karena beliau memenuhi permintaan Syaikh Ash-Shani, juga karena beliau tidak menyukai riwayat dari sejumlah gurunya yang sufiyyah. Baginya, riwayat dari banyak ulama yang lain dari Maghrib sampai India hanya saja beliau meninggalkannya karena mereka penganut sufiyyah. <p align="justify">7. Disini ada kesaksian dari Syaikh al-Hilali bahwa gurunya Syaikh al-Mubarakfuri termasuk salah satu penulis Aunul Ma’bud yang sekarang banyak dinisbat kan kepada al-Allamah Muhammad Syamsul Haq al-Adzim Aabadi. Sebenar nya Syaikh Muhammad Syamsul Haq adalah penyusun kitab Ghayatul Maqshud fi Hal Sunan Abi Dawud yakni sebuah syarah yang sangat besar, dan termasuk sebaik-baiknya syarah Sunan Abu Dawud, bukan Aunul Ma’bud. Adapun Syarah Aunul Ma’bud dibuat oleh beberapa ulama dengan dipimpin oleh Syaikh Muhammad Syamsul Haq, di antara yang ikut serta membuatnya adalah Syaikh Syaraful Haq al-Adzim Aabdi dan Syaikh Abdurrahman al-Mubarakfuri. <p align="justify">8. Ijazah boleh dengan cara didiktekan guru kepada muridnya atau kepada siapa yang dipercaya olehnya. Yang terpenting darinya adalah lafazh dari ijazah tersebut. Maka tidak jarang ijazah kepada seorang murid dari gurunya tapi bukan dengan tulisan tangan gurunya ditemukan dalam berbagai manuskrip ijazah. [<b>as-Surianji</b>].</p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-50943455069558733652014-11-27T20:04:00.001+07:002014-11-27T20:04:25.127+07:00Istilah kitab Al-Atsbaat<p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-oxGPxS4eHcI/VHchUsl7AqI/AAAAAAAAAYM/4B58wRYBdZc/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252816%252529%25255B3%25255D.png"><img title="New Picture (16)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 25px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (16)" src="http://lh4.ggpht.com/-8aizBnHRan8/VHchV55hQgI/AAAAAAAAAYU/QU8y10XD0LA/New%252520Picture%252520%25252816%252529_thumb%25255B1%25255D.png?imgmax=800" width="172" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Berkata Syaikh Prof. Dr. Muhammad Dhiyaurrahman al-A’dhami<a href="#_ftn1_7107" name="_ftnref1_7107">[1]</a> dalam Kitab <i>Mu’jam Musthalahaat al-Hadiits wal Lataaif al-Asaanid</i> hal 5-7, <b></b> <p align="justify"><i>Al-Atsbaat</i> itu merupakan jamak dari tsabat, penulis tsabat menyebutkan di dalamnya sanad-sanad kepada kitab-kitab yang ia bacakan kepada guru-gurunya yang tersambung sampai kepada penulis kitab yang ia bacakan itu. <p align="justify">Maka Al-Atsbaat pada dasarnya adalah kumpulan ijazah-ijazah yang seorang penuntut ilmu mendapatkannya dari para syaikhnya dalam periwayatan kitab-kitab hadits. Dan jika dikumpulkan ijazah-ijazah ini oleh seorang penulis, maka ia dinamakan Al-Atsbaat. <p align="justify"><b>Faidah-faidah dari adanya Al-Atsbaat :</b> <p align="justify">1. Sebagai sumbangan dari penulis untuk biografi ulama dizamannya. <p align="justify">2. (Diketahuinya) biografi para perawi yang terkadang tidak ditemukan dalam kitab-kitab biografi umum. <p align="justify">3. Adanya sanad-sanad dari karya-karya tulis yang dibuktikan pada penelitian (kitab-kitab) turaats. <p align="justify"><b>Diantara kitab-kitab Al-Atsbaat yang populer :</b> <p align="justify">1. <i>Al-Majma' Al-Mu'assas lil Mu'jam Al-Mufahras</i>, karya Al-Haafizh Abul Fadhl Ibnu Hajar Al-'Asqalaaniy, wafat 852 H. <p align="justify">Naskah tulisan tangan dengan kitabnya terdapat di Daarul Kutub Al-Mishriyyah. Lihat daftar isi manuskrip-manuskrip (musthalahul hadiits) jilid pertama hal. 283. Kitab ini telah dicetak. <p align="justify">2. <i>Al-Umam li Iiqaazh Al-Himam</i>, karya Asy-Syaikh Ibraahiim bin Hasan Al-Kurdiy Al-Kuraaniy Al-Madaniy, wafat sekitar 1102 H. <p align="justify">Kitab ini dicetak di Haidar Aabaad (Hyderabad) pada tahun 1328 H. <p align="justify">3. <i>Bughyah Ath-Thaalibiin li Bayaan Al-Masyaaikh Al-Muhaqqiqiin</i>, karya Asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad An-Nakhliy Al-Makkiy, wafat sekitar 1130 H. <p align="justify">4. <i>Al-Imdaad bi Ma'rifati 'Uluwwil Isnaad</i>, karya Asy-Syaikh 'Abdullaah bin Saalim Al-Bashriy, wafat sekitar 1135 H. <p align="justify">Kitab ini dicetak pada tahun 1328 H, dikumpulkan oleh putranya, Saalim. <p align="justify">5. <i>Al-Irsyaad ilaa Muhimmaat 'Ilmu Al-Isnaad</i>, karya Asy-Syaikh Waliyullah Ahmad bin 'Abdurrahiim Ad-Dahlawiy, pemilik kitab "Hujjatullaah Al-Baalighah" (1114 - 1176 H), dan padanya terdapat poros sanad-sanad ulama India. Kitab ini dicetak di kota Lahore pada tahun 1960 M. <p align="justify">6. <i>Ithaaf An-Nabiyyah fiimaa Yahtaaju ilaih Al-Muhaddits wal Faqiih lahu</i>, dengan bahasa Persia, ditahqiq oleh Asy-Syaikh Al-Muhaddits 'Athaa'ullaah Haniif. Dicetak di kota Lahore pada tahun 1386 H. <p align="justify">7. <i>Ithaaf Al-Akaabir bi Isnaad Ad-Dafaatir</i>, karya Al-'Allaamah Al-Muhaddits Al-Faqiih Abu 'Aliy Muhammad bin 'Aliy Asy-Syaukaaniy -semoga Allah Ta'ala merahmatinya-, penulis kitab "Nailul Authaar" dan yang lainnya. Wafat tahun 1255 H. Kitabnya dicetak pada tahun 1328 H di percetakan Ad-Daa'irah Al-Ma'aarif An-Nizhaamiyyah, Haydar Aabaad, India. Bersama kitab ini terdapat tulisan ijazah untuk riwayat-riwayat yang terdapat dalam kitab <i>Ithaaf Al-Akaabir</i>. <p align="justify">8. <i>Al-'Ujaalah An-Naafi'ah</i>, (dengan bahasa Persia) karya Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziiz bin Waliyullah Ad-Dahlawiy (1159 - 1239 H), mengambil (periwayatan) hadits dari ayahnya, Asy-Syaikh Waliyullah, imam negeri India. <p align="justify">9. <i>Hashr Asy-Syaarid fiy Asaaniid Muhammad 'Aabid</i>, wafat sekitar 1257 H. <p align="justify">10. <i>Al-Wijaazah fiy Al-Ijaazah</i>, karya Al-'Allaamah Abu Ath-Thayyib Muhammad Syamsul Haqq Al-'Azhiim Aabaadiy, wafat tahun 1329 H. <p align="justify">Dicetak pada tahun 1408 H di kota Karachi dengan tahqiiq Dr. Badruzzamaan Muhammad Syafii' An-Naibaaliy. <p align="justify">11. <i>Fahras Al-Fahaaris wal Atsbaat wal Mu'jam Al-Ma'aajim wal Masyaikhaat wal Musalsalaat</i>, karya Asy-Syaikh 'Abdul Hayy bin 'Abdil Kabiir Al-Kattaaniy, wafat sekitar tahun 1347 H. Dicetak di Daarul Gharb Al-Islaamiy. <p align="justify">12. <i>Ithaaf Al-Qaariy bi Tsabt Al-Anshaariy</i>, karya Al-'Allaamah Al-Muhaddits Hammaad bin Muhammad Al-Anshaariy Al-Madaniy, wafat tahun 1418 H. Bagi kitab ini terdapat tulisan ijazah untuk meriwayatkan apa-apa yang terdapat dalam kitab <i>Ithaaf Al-Qaariy</i>, dari penulisnya -semoga Allah Ta'ala merahmatinya-, sebagaimana aku juga memiliki ijazah-ijazah dan atsbaat yang lainnya dari para ahli hadits besar pada masa kini.<a href="#_ftn2_7107" name="_ftnref2_7107">[2]</a> <p align="justify"> <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_7107" name="_ftn1_7107">[1]</a> Dr. Yusuf al-Mar’asyali Menyebutkan biografi beliau dalam kitabnya Mu’jam al-Ma’ajim wa al-Masyikhat wa al-Faharis wa al-Baramij wa al-Atsbat hal 100. Beliau adalah Peneliti dan Profesor hadits di Universitas Islam Madinah, lahir tahun 1363 H. <p align="justify"><a href="#_ftnref2_7107" name="_ftn2_7107">[2]</a> Baginya ijazah hadits dari banyak ulama. Diantaranya : Syaikh Abdul Wahid bin Abdullah ar-Rahmani (w. 1409 H), Syaikh Muhammad Dhahiruddin al-Rahmani al-Mubarakfuri hafizahullahu, Syaikh Ubaidullah bin Abdussalam ar-Rahmani (w. 1414 H), Syaikh Abdul Ghafar Hasan ar-Rahmani (w. 1428 H), Syaikh Hammad bin Muhammad al-Anshari al-Madani (w. 1418 H), Syaikh Muhammad Amin al-Mishri (w. 1416 H), Syaikh Muhammad Mushthafa al-A’dhami hafizahullahu, Syaikh Muhammad Muhammad Abu Syuhbah (w. 1403 H), Syaikh Muhammad Muhammad al-Audan (w. 1387 H), dan Syaikh Muhammad Muhammmad as-Samahi (w. 1414 H). Lihat Dr. Yusuf al-Mar’asyali dalam kitabnya Mu’jam al-Ma’ajim wa al-Masyikhat wa al-Faharis wa al-Baramij wa al-Atsbat hal 100. <p align="justify">Risalah ini, diterjemahkan oleh Ust. Tommie Marsetio, lalu diberi catatan kaki. Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-42651333605591588192014-11-27T20:00:00.001+07:002014-11-27T20:00:14.444+07:00Thuruq at-Tahammul dan Shighah al-Ada’a<p align="justify">Yang dimaksud dengan ”<i>thuruq at-tahammul</i>” (jalan menerima hadits) adalah cara-cara talaqi hadits dan bagaimana mengambilnya dari guru-guru. <p align="justify">Adapun yang dimaksud dengan “<i>shighah al-ada’a</i>” (bentuk penyampaian hadits) adalah lafazh-lafazh yang digunakan oleh ahli hadits dalam meriwayatkan dan menyampaikan hadits kepada muridnya, contohnya : ”sami'tu..." (aku telah mendengar), atau "haddatsani" (telah bercerita kepadaku), atau yang semisal demikian itu. <p align="justify">Bukan menjadi syarat bagi yang menerima hadits, mesti muslim dan baligh, inilah pendapat yang shahih. Berbeda ketika menyampaikannya, penyampai disyaratkan Islam dan baligh. Maka diterima riwayat seorang muslim yang baligh dari hadits yang ia terima sebelum masuk Islam, atau sebelum balighnya, dengan syarat tamyiz bagi yang belum baligh kecuali pada hal ijazah. Dan sebagian ulama memberi batasan minimal berumur lima tahun. Namun yang benar itu, cukuplah dengan batasan tamyiz. Ketika ia dapat memahami pembicaraan dan memberikan jawaban, itulah tamyiz, shahih sima’nya. jika tidak, maka tidak diterima, kecuali berkenaan dengn ijazah. Ia memiliki catatan tersendiri. <p align="justify">Sebagian ahli hadits ketika menyebut kegiatan sebagian anak dalam mengikuti majelis hadits ketika sudah berumur lima tahun dengan sami’a (ia mendengar) dan ketika belum lima tahun dengan hadhara (ia hadir) atau uhdhira (ia diajak menghadiri). Hal itu biasa dijumpai dalam sebagian manuskrip yang berbicara tentang daftar pendengar majelis hadits para ulama. <p align="justify">Dan jalan untuk menerima hadits itu ada delapan, yaitu; as-sama' yakni mendengar dari lafazh syaikh, al-qira'at atau membaca kepada syaikh, al-ijazah, al-Munawalah, al-kitabah, al-I'lam, al-washiyyah, dan al-wijadah. <p align="justify">Berikut ini masing-masing dari delapan jalan itu disertai penjelasan singkat dan lafazh-lafazh dalam penyampaiannya : <p align="justify">1. As-sama’ atau mendengar dari lafazh guru: <p align="justify">Seorang guru membaca dan murid mendengarkan, baik guru membaca dari hafalannya atau dari tulisannya, dan baik murid mendengar atau menulis apa yang didengarnya, atau hanya mendengar saja dan tidak menulis. Menurut jumhur ulama, as-sama' ini memiliki derajat yang paling tinggi dalam tata cara pengambilan hadits. <p align="justify">Lafazh-lafazh penyampaian hadits melalui as-sama’ adalah: "aku telah mendengar” dan “telah menceritakan kepadaku” jika banyak perowinya: "kami telah mendengar dan “telah menceritakan kepada kami” Ini menunjukkan bahwasanya dia mendengar dari sang syekh bersama yang lain. <p align="justify">Adapun lafazh ”telah berkata kepadaku” atau ”telah menyebutkan kepadaku", lebih tepat untuk mendengarkan dalarn mudzakarah pelajaran, bukan untuk mendengarkan hadits. <p align="justify">2. Al-qira’ah artinya membaca kepada syaikh. Para ahli hadits menyebutnya: “Al-Ardh”. <p align="justify">Bentuknya, seorang perawi membaca hadits kepada seorang syaikh, dan syaikh mendengarkan bacaannya untuk meneliti, baik perawi yang mernbaca atau orang lain yang membaca sedang syaikh rnendengarkan, dan baik bacaan dari hafalan atau dari buku, atau baik syaikh mengikuti pembaca dari hafalannya atau memegang kitabnya sendiri atau memegang kitab orang lain yang tsiqah. <p align="justify">Mereka berselisih pendapat tentang rnembaca kepada syaikh, apakah dia setingkat dengan as-sama’, atau lebih rendah darinya, atau lebih tinggi darinya? Yang benar adalah lebih rendah dari as-sama'. <p align="justify">Ketika menyampaikan hadits atau riwayat yang dibaca si perawi rnengunakan lafazh-lafazh : "aku telah membaca kepada fulan”, atau ”telah dibacakan kepadanya dan aku mendengar orang membaca lalu ia menyetujuinya, <p align="justify">Lafazh as-sama' berikutnya adalah yang terikat dengan lafazh qiro’ah seperti: haddatsana qiroatan 'alaihi (ia menyampaikan kepada kami melalui bacaan orang padanya). Namun yang umum menurut para ahli hadits adalah dengan mengunakan lafazh "akhbarani" saja tanpa tarnbahan yang lain. <p align="justify">3. Al-ijazah yaitu: seorang syaikh mengizinkan muridnya rneriwayatkan hadits atau riwayat, baik dengan ucapan atau tulisan. <p align="justify">Gambarannya seorang syaikh mengatakan kepada salah seorang muridnya: “aku izinkan kepadamu untuk meriwayatkan dariku demikian ..”. <p align="justify">Di antara macam- macam ijazah adalah: <p align="justify">a. Syaikh mengijazahkan sesuatu yang tertentu kepada seorang yang tertentu. Misalnya dia berkata, "Aku ijazahkan kepadamu Shahih Bukhori." Di antara jenis-jenis ijazah, inilah yang paling tinggi derajatnya. Ini lazim disebut ijazah khusus. <p align="justify">b) Syaikh mengijazahkan orang yang tertentu dengan tanpa menentukan apa yang diijazahkan. Seperti, ”Aku ijazahkan kepadamu untuk meriwayatkan semua riwayatku”. Ini disebut ijazah ammah yakni umum untuk semua riwayat. <p align="justify">c) Syaikh mengijazahkan kepada siapa saja (tanpa menentukan) dengan juga tidak menentukan apa yang diijazahkan, seperti, ”Aku ijazahkan semua riwayatku kepada semua orang pada zamanku. ". Kadang ini juga disebut ijazah ammah yakni umum untuk setiap ahli zamannya yang menjumpai masa hidupnya. <p align="justify">d) Syaikh mengijazahkan kepada yang tidak diketahui atau majhul umpamanya dia berkata, "Aku ijazahkan kepadamu Kitab Sunan, sedangkan dia meriwayatkan sejumlah Kitab Sunan”, padahal ia meriwayatkan beberapa kitab Sunan. Atau mengatakan "Aku ijazahkan kepada Muhammad bin Khalid Ad-Dimasyqi”, sedangkan di situ terdapat sejumlah orang yang mernpunyai nama yang sama seperti itu. <p align="justify">e) Syaikh memberikan ijazah kepada orang yang tidak hadir demi mengikutkan rnereka dengan yang hadir dalam majlis, umpamanya dia berkata, "Aka ijazahkan riwayat ini kepada sifulan dan keturunannya.”. <p align="justify">Bentuk yang pertama dari beberapa bentuk di atas adalah yang diperbolehkan oleh jumhur ulama dan ditetapkan sebagai sesuatu yang diamalkan. Dan inilah pendapat yang benar. Sedangkan bentuk-bentuk lainnya masih diperselisihkan. Lafazh yang sering dipakai untuk riwayat yang diterima dengan cara ijazah adalah “Ajaza li fulan (beliau telah memberi ijazah kepada fulan), atau haddatsana ijazatan, akhbarana ijazatan dan anba’ana ijazatan. <p align="justify">Pada dasarnya tidak harus yang menerima ijazah adalah orang ‘alim, namun ijazah akan dipandang baik jika yang diberi ijazah adalah orang yang berilmu. Ijazah itu kemudahan yang mestinya diterima oleh orang yang berilmu karena mereka sangat memerlukannya. Ijazah juga lebih baik diberikan berkenaan dengan hadits tertentu dan dikenal serta tidak ada persoalan dalam isnadnya. Hal ini merupakan pendapatnya al-Hafizh Ibnu Abd al-Barr rahimahullahu. <p align="justify">Ijazah ini bisa secara lisan (mushafahah) atau tertulis (maktubah), bisa juga lewat perwakilan (yakni Syaikh mewakilkan seseorang agar memberi ijazah atas namanya), atau khabar dari orang tsiqah (yakni kabar dari seseorang bahwa syaikh fulan telah mengijazahimu kitab ini atau hadits ini). Ijazah bisa diberikan karena permintaan murid, permintaan orang lain kepada syaikh, bisa juga tanpa diminta siapa pun tapi diberikan syaikh semata-mata niat baik dari syaikhnya. Semua bentuk ijazah itu sah, dan nilainya sama saja, hanya saja seseorang mesti menjelaskan jika memang dibutuhkan. <p align="justify">Ketika ia meriwayatkan secara campuran, misal secara sama’i atau qira’ah untuk sebagian kitab dan selebihnya ijazah maka lafazhnya : “Menceritakan fulan secara sama’ untuk sebagiannya dan ijazah selebihnya”. Dan seterusnya dengan memperhatikan penukilan dan kejujuran. Memang ilmu ini menjunjung tinggi sikap jujur dalam menerima dan meriwayatkan, akan tercecer mereka yang tidak bersikap demikian. <p align="justify">4. Al-Munawalah atau menyerahkan. <p align="justify">Al-Munawalah ada 3 macam : <p align="justify">a) Munawalah yang disertai dengan ijazah dan disertai penyerahan kitab. Ini tingkatannya paling tinggi di antara macam-macam ijazah secara mutlak. Seperti jika seorang syaikh memberikan kitabnya kepada sang murid, lalu mengatakan kepadanya: "Ini riwayatku dari fulan, maka riwayatkanlah dariku” Kemudian buku tersebut dibiarkan bersamanya untuk dimiliki atau dipinjamkan untuk disalin. Maka diperbolehkan meriwayatkan dengan seperti ini, dan tingkatannya lebih rendah dari as-sama' dan al-qira’ah. <p align="justify">b) Munawalah yang disertai dengan ijazah namun tidak disertai penyerahan kitab. Menurut sebagian ulama, ini tidak ada bedanya dengan ijazah, namun pendapat yang benar ia memiliki kelebihan dari ijazah, sebab ia dapat memperkuat khabar. <p align="justify">c) Munawalah yang tidak diiringi dengan ijazah. Seperti jika seorang syaikh mernberikan kitabnya kepada sang murid dengan hanya mengatakan: ”Ini adalah riwayatku.” Yang semacam ini tidak boleh diriwayatkan berdasarkan pendapat yang shahih. <p align="justify">Lafazh-lafazh yang dipakai dalam menyampaikan hadits atau riwayat yang diterima dengan jalan munawalah ini adalah si perawi berkata: ”Nawalani wa ajazani” atau ”nawalani” atau "haddatsana munawalatan wa ijazutan” atau akhbarana munawalatan". <p align="justify">5. Al-Kitabah atau berkirim surat <p align="justify">Seorang syaikh menulis sendiri atau bisa juga dia menyuruh orang lain menulis riwayatnya, kepada orang yang hadir ditempatnya atau yang tidak hadir disitu. Kitabah ini ada 2 jenis: <p align="justify">a) Kitabah yang disertai dengan ijazah, seperti perkataan seorang syaikh, “Aku ijazahkan kepadamu, apa yang aku tulis untukmu”, atau yang semisal perkataan itu. Dan riwayat dengan cara ini adalah shahih, kedudukannya sama dengan munawalah yang disertai dengan ijazah. <p align="justify">b) Kitabah yang tidak disertai dengan ijazah, seperti syaikh menulis sebagian hadits untuk muridnya lalu ia dikirimkan tulisan itu kepadanya, tapi tidak ada izin untuk meriwayatkannya. Dalam masalah ini terdapat perselisihan hukum periwayatannya. Sebagian tidak membolehkan dan sebagian yang lain membolehkannya yakni jika diketahui bahwa tulisan tersebut adalah benar-benar karya syaikh itu sendiri. <p align="justify">6. Al-I'lam atau memberitahu <p align="justify">Yaitu seorang syaikh memberitahu muridnya bahwa hadits ini atau kitab ini adalah riwayatnya dari fulan, dengan tidak disertakan izin untuk meriwayatkan hal itu dari padanya. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum meriwayatkan dengan cara al-i'lam, sebagian membolehkan dan sebagian yang lain tidak membolehkannya. <p align="justify">Ketika menyampaikan riwayat dari cara ini, si perawi berkata “A'lamanisyaikhi” artinya “guruku telah memberitahu kepadaku”. <p align="justify">7. Al-Washiyyah atau mewasiatkan <p align="justify">Seorang syaikh mewasiatkan di saat mendekati ajalnya, atau ketika dalam perjalanan, sebuah kitab atau hadits yang ia wasiatkan kepada sang perawi. Riwayat yang seorang terima dengan jalan wasiat ini boleh dipakai menurut sebagian ulama, namun yang shahih adalah tidak boleh dipakai. Jika menyampaikan riwayat dengan cara wasiat perawi mengatakan, ”Ausha ilayya fulanun bi kitabin” (si fulan mewasiatkan kepadaku sebuah kitab), atau ”Haddatsani fulanun washiyyatan" (telah bercerita kepadaku si fulan dengan sebuah Wasiat). <p align="justify">8. Al-Wijadah atau mendapati <p align="justify">Yaitu seorang perawi mendapati hadits atau kitab dengan tulisan seorang syaikh, dan ia mengenal syaikh itu atau mengenal tulisan syaikh itu, sedangkan hadits-haditsnya tidak pernah ia didengarkan ataupun ditulis oleh si perawi. <p align="justify">Wijadah ini termasuk dalam jenis hadits munqathi (terputus sanadnya), karena si perawi tidak menerima sendiri dari orang yang menulisnya. Dalam menyampaikan hadits atau kitab yang didapati dengan jalan wijadah, si perawi berkata, "wajadtu bi khaththi fulanin" (aku dapatkan buku ini dengan tulisan fulan), atau "Qara'tu bi khati fulanin” (aku telah membaca buku ini dengan tulisan fulan), kemudian menyebutkan sanad dan matannya. [red]. <p align="justify">-------------------------------------------------------------------- <p align="justify">Disarikan dari Kitab Syaikh Manna al-Qaththan berjudul “Mabahats fi Ulumul Hadits” hal. 165 – 168 dan dari Kitab Syaikh Dr. Nuruddin ‘Itr berjudul “Manhaj an-Naqd fi Ulumul Hadits” hal. 214-222, dan lainnya.</p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-16264922187219453872014-11-27T19:51:00.001+07:002014-11-27T19:51:41.581+07:00Apa Faidah Ijazah Hadits ?<p align="justify"><b>Jawab </b><a href="#_ftn1_5714" name="_ftnref1_5714">[1]</a><b> :</b> <p align="justify">Dalam masalah ijazah, telah jelas dan diketahui bersama oleh kalangan ahli hadits secara khusus dan oleh kalangan ahli ilmu secara umum, tentang banyaknya faidah dan keutamaannya. Di antara faidah yang sangat besar itu, yaitu : <p align="justify"><b>Pertama,</b> dalam pemberian ijazah terdapat kesempurnaan membawa hadits bagi seorang muhaddits serta pengakuan keotentikannya. <p align="justify">Berkata Abu Bakar Ibnu Khair Al-Isybily di mukaddimah kitab “Fihrisit”nya halaman 15-16 ,”Ketahuilah oleh kalian semua rahimakumulloh bahwa ijazah adalah perkara yang mendesak dalam periwayatan yang dengannya sesuatu menjadi sempurna, jika tidak maka dia adalah sesuatu yang kurang, dan kekurangannya itu suatu kemestian. Telah mengkabarkan kepada kami Abu Muhammad Ibnu ‘Itaab dari bapaknya Abu Abdillah dan beliau termasuk orang yang perhatian, hati-hati dan begitu teliti dalam periwayatan, beliau berucap, “Tidak mencukupi bagi para penuntut hadits tanpa ijazah, untuk apa-apa yang telah dia dengar dari seorang muhaddits, atau apa yang telah ia perlihatkan kepadanya, atau apa yang ia telah mendengarnya dari orang yang memperlihatkannya kepadanya, sebab bisa saja ada terdapat kelupaan, kantuk, tertinggal, tertukar dan terganti dengan yang lain yang dilakukan oleh keduanya atau salah seorang dari mereka berdua. Maka jika seorang muhaddits: dia yang membacakannya dengan lafadznya sendiri, bisa jadi datang lupa pada pihak yang mendengarnya, hilang apa yang telah dibacakan itu, atau jika yang lain yang membacakannya maka bisa jadi menimpa kelupaan itu kepada yang membacakannya kepadanya. Namun, jika digabungkan antara ijazah dengan pendengaran atau penyerahan hadits tadi, maka sebuah ijazah bisa menambal apa yang terjadi dari berbagai bencana tersebut”. Demikian nukilan dari Syaikh secara makna. <p align="justify"><b>Kedua,</b> Menginginkan segeranya sebuah periwayatan di kala keadaan mendesak. <p align="justify"><b>Ketiga,</b> Memperbanyak periwayatan sehingga hadits-hadits Nabi Shollalahu alaihi wasallam tidak menjadi asing dengan sebab melimpahnya para periwayatnya. <p align="justify">Ibnu Khair Al-Isybiily menyebutkan di halaman 16-17, “Dan ketahuilah oleh kalian semua waffaqakumulloh bahwa dalam ijazah ada dua faidah : salah satunya untuk menyegerakan periwayatan ketika keadaan mendesak, dan faidah yang kedua memperbanyak apa yang diriwayatkan sehingga periwayatan hadits Nabi shollallahu alaihi wasallam menjadi melimpah jauh dari keterasingan selain dari lepasnya kesulitan menghikayatkan ucapan beliau tanpa adanya periwayatan. Sungguh aku telah mendengar para Khatib di mimbar-mimbar, dan manusia-manusia tertentu di panggung dan majlis-majlis mereka, menyebutkan ucapan-ucapan Rasulullah padahal mereka tidak mempunyai periwayatan tentang hal itu. Para Ulama rahimahulloh telah bersepakat bahwa tidak dibolehkan seorang muslim berucap : “Rasulullah shollallahu alaihi wasallam telah bersabda seperti ini” hingga dia memang mempunyai riwayat apa yang dikatakannya itu, walaupun dari jalan periwayatan yang jarang digunakan, karena Nabi Shollalahu alaihi wasallam berucap, “Barangsiapa berdusta terhadapku dengan sengaja maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka”, dan dalam sebagian riwayat ,” Barangsiapa berdusta terhadapku” dengan lafadz mutlak tanpa tambahan “dengan sengaja”. Selesai. <p align="justify">Adapun apa yang diceritakan oleh Ibnu Khair Al-Isybily tentang ijma’ tidak bolehnya seseorang berucap : “Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda” sampai dia memang memiliki apa yang dia sebut sebagai ucapan Nabi shollalahu alaihi wasallam itu secara riwayat”, ucapan tersebut tidak hanya ucapannya sendiri tapi juga di ceritakan bahwa Hafidz Al-‘Iraqi juga berucap, “Menukil ucapan seseorang yang dia tak memiliki riwayatnya akan hal tersebut, tidak dibolehkan secara ijma para ahli dirayah.” Selesai. <p align="justify">Adalah Al-‘Allamah Abdul Hayy Al-Kattany mempunyai risalah yang namanya Raf’u Adh-dhair ‘An Ijma’I Al-Hafidz Ibnu Khair”, di sana beliau jelaskan panjang lebar apa yang mendukung serta apa-apa yang berseberangan tentang hal itu. Wallohu a’lam <p align="justify"><b>Keempat ,</b> di antara faidah ijazah : tidak bisa kita bayangkan bersambungnya (mata rantai periwayatan) semua karya tulis baik yang besar ataupun kecil hingga sampai ke tangan kita secara langsung dengan cara mendengar (sama’i) hingga ke penyusunnya dengan berlalunya masa, tapi jika melalui ijazah, maka mata rantai periwayatan bisa kekal tersambung. <p align="justify">Al-Hafidz Abu Thohiir as-Silafy di Kitab al-Wajiz halaman 54-55 berucap, “Dan tak terbayangkan keberadaan seluruh karya tulis yang disusun secara besar serta karya tulis yang kecil dengan cara sama’ (mendengar langsung) serta bersambung sedangkan masa yang terpisah jauh, dan tidak terputus hubungannya dengan sebab kematian perawi, atau lenyapnya para hafidz yang brilian, maka dalam hal ini sangat diperlukan sesuatu yang bisa menyebabkan kesinambungan karya-karya tulis itu, melanjutkan eksistensinya sehingga setelah itu terlaksana tak ada hal yang bisa melenyapkannya. Jalan untuk itu adalah meriwayatkan dengan ijazah, yang di dalamnya terdapat manfaat yang agung dan suatu karunia berharga; sebab tujuan itu semua mengokohkan sunnah-sunnah yang diriwayatkan dalam berbagai ketentuan hukum syar’i (ahkam syar’iyyah), menghidupkan berbagai atsar dengan cara sebaik-baiknya pemberian, sama saja apakah dengan cara sama’ , atau qira’at, munawalah dan juga secara ijazah.” Selesai. <p align="justify"><b>Kelima,</b> Tidaklah semua penuntut ilmu itu mampu melakukan perjalanan jauh dan berkelana (rihlah). Atau jika ada yang mampu kesebuah negeri dia tak mampu ke negeri lain, maka ijazah dalam hal ini dapat memudahkannya. <p align="justify">Berkata Hafidz Abu Thohir As-Silafy di kitab Al-Wajiz halaman 57 : “Di antara manfaat ijazah pula : bahwa tidak semua penuntut dan pengejar ilmu yang bersemangat mampu melakukan perjalanan dan berkelana terutama jika dikaitkan dengan masalah kesusahan dan penyakit, atau Syaikh yang dia ingin datangi berada ditempat yang jauh sehingga untuk sampai kesana akan dijumpai banyak kesukaran. Maka sebuah tulisan ketika itu adalah hal yang sangat mudah, dan lebih sesuai untuk keadaan orang tersebut, serta bisa di bilang hal ini lah yang paling sesuai dan yang paling utama baginya. Sehingga tulisan orang yang ada di ujung barat bisa sampai ke ujung timur dengan dia memberikan izin meriwayatkan apa yang memang bebar-benar berasal dari dirinya, dari riwayat haditsnya hingga jadilah apa yang dia riwayatkan adalah hujjah sebagaimana Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam telah melakukan sendiri hal ini. <p align="justify">Telah shohih riwayat dari Nabi Shollallahu alaihi wasallam bahwa beliau telah menulis surat buat Kisra dan Kaisar dan selain keduanya beserta para utusannya, maka barangsiapa menghadap kepada mereka serta menerima yang mereka bawa, maka itu adalah hujjah baginya. Adapun yang tidak menerima dan tidak mengamalkannya maka hujjah itu akan berbalik kepadanya”. Selesai.</p> <p align="justify"> </p> <p align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </p> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_5714" name="_ftn1_5714">[1]</a> Di terjemah dari Kitab Hadii as-Saary Ila Asanidi asy-Syaikh Ismail al-Anshory hal. 34-38, diterjemahkan oleh Ust.Habibi Ihsan.</p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-38859105743016071122014-11-27T19:48:00.001+07:002014-11-27T19:48:17.801+07:00Syaikh Abdul Aziz bin Baz<p align="justify">Ijazah hadits beliau dari guru-gurunya diungkap dalam kitab “<i>Silsilah Mualafat wa Rasail Samahat asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz</i> no. 57”. Dari kitab ini, diketahui bahwa beliau memiliki sedikitnya dua guru dalam ijazah ammah, yaitu: <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-tMcTadwZYQc/VHcdLkk3YpI/AAAAAAAAAXI/X6mBf7R_ins/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252812%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (12)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (12)" src="http://lh6.ggpht.com/-UNiIHbx6aM8/VHcdOsS0aJI/AAAAAAAAAXQ/8GdN5SeeTT0/New%252520Picture%252520%25252812%252529_thumb.png?imgmax=800" width="222" border="0"></a> <p align="justify"><b>Pertama, </b>dari Syaikh al-Muhadits Haramain Abdul Haq bin Abdul Wahid al-Hasyimi al-Umari al-Hindi<a href="#_ftn1_1126" name="_ftnref1_1126">[1]</a> (w. 1392 H), pengajar di Masjidil Harom dan Darul Hadits Khairiyah Mekkah asal India, ayah kepada al-Muhadits Abu Thurab adz-Dzahiri dan al-Musnid Abdul Wakil al-Hasyimi. Al-Hasyimi bukanlah nisbah kepada Bani Hasyim melainkan kepada salah satu leluhurnya yang bernama Hasyim, adapun nasab beliau tersambung kepada Umar bin Khathab radhiyallahu’anhu atau dikenal dengan al-Umari. <p align="justify">Syaikh Abdul Haq memberi Syaikh Bin Baz ijazah ammah untuk semua yang sah diriwayatkan darinya dengan ijazah tertulis yang lumayan panjang, sebelumnya sempat Syaikh Bin Baz membacakan beberapa hadits kepada gurunya ini. Syaikh Abdul Haq memiliki tsabat yang disebut <i>Tsabat al-Kabir</i><a href="#_ftn2_1126" name="_ftnref2_1126">[2]</a>, dan apa yang dituliskan kepada Syaikh Bin Baz adalah ringkasan dari Tsabatnya tersebut. Disana disebutkan nama-nama gurunya dan sejumlah pendengaran dan bacaannnya kepada mereka, seperti kepada Syaikh Ahmad bin Abdullah al-Baghdadi, Syaikh Abu Wafa’ al-Amritsari, Syaikh Abu Sa’id Husein al-Batalwi dan lainnya banyak sekali. <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-cHwhVe0_kEY/VHcdRB_rKvI/AAAAAAAAAXY/HAV1sGcYqg0/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252813%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (13)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="210" alt="New Picture (13)" src="http://lh3.ggpht.com/-1TvN9MTpspY/VHcdS5r8ofI/AAAAAAAAAXg/xDpa-DQ-zI8/New%252520Picture%252520%25252813%252529_thumb.png?imgmax=800" width="244" border="0"></a> <p align="center"><i>Photo : Ijazah Syaikh Bin Baaz dari Syaikh Abdul Haq al-Hasyimi</i> <p align="justify"><b></b><b></b> <p align="justify"><b><a href="http://lh6.ggpht.com/-RAG20ptyjx0/VHcdYjaMBlI/AAAAAAAAAXo/4mN6xmYTgyM/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252814%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (14)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (14)" src="http://lh5.ggpht.com/-rsGx0lfHvvg/VHcdc0r-uyI/AAAAAAAAAXw/yIBs5NHRyWA/New%252520Picture%252520%25252814%252529_thumb.png?imgmax=800" width="233" border="0"></a> </b> <p align="justify"><b>Kedua, </b>Syaikh al-Allamah al-Mufti Muhammad Syafi’ bin Muhammad Yasin al-Utsmani al-Hindi (1314-1397 H), Mufti Pakistan, diantara murid dari Syaikh Anwar Syah al-Kasymiri penulis Faidhul Baari dan juga bapak dari mufti Pakistan saat ini, mujiz kami Syaikh Muhammad Rafi’ Utsmani. Syaikh Bin Baaz meminta beliau mengijazahinya ammah, dan beliau mengabulkannya permintaan itu. <p align="justify">Syaikh Muhammad Syafi Utsmani ini memiliki ahlak yang tinggi lebih mengikuti dalil dan tidak ta’ashub kepada mazhab hanafi, dimana kebanyakan ulama di negerinya bermazhab hanafi. Beliau berkata tentang Syaikh Bin Baaz rahimahullahu, “Beliau ‘alim jayyid, mukhlis, sangat menguasai berbagai macam ilmu”. <p align="justify">Dalam ijazahnya beliau berkata: <p align="justify">“Aku meriwayatkan Shahih Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhori dari hafizh zamannya Syaikh al-‘Ajl as-Sayyid Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri, dibacakan kepadanya sedangkan saya mendengarnya. Beliau meriwayatkan dari Syaikh al-Hind Maulana Mahmud Hasan … dan seterusnya“. <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-aUYbQbpFSIk/VHcdfjUnp6I/AAAAAAAAAX4/ywta7Roe82o/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252815%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (15)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="187" alt="New Picture (15)" src="http://lh6.ggpht.com/-aOV_N95u3TM/VHcdjd4t_AI/AAAAAAAAAYA/LdYeu-pvyFM/New%252520Picture%252520%25252815%252529_thumb.png?imgmax=800" width="244" border="0"></a> <p align="center"><i>Photo : Ijazah Syaikh Bin Baaz dari Syaikh Muhammad Syafi’</i> <p align="justify">Selain dengan kedua Syaikh diatas, Syaikh Bin Baz dikenal berguru kepada Mufti Saudi sebelumnya, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, juga kepada Syaikh Sa’ad bin Atiq dan Syaikh Hamad bin Faris. Beliau membacakan kepada mereka beberapa kitab, terutama kitab-kitab karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Namun tidak diketahui apakah beliau mendapatkan ijazah ammah dari mereka atau tidak. Ijazah ammah ini berguna ketika kita meriwayatkan apa-apa yang tidak melalui penyema’an atau pembacaan, atau apa-apa yang kurang dari keduanya. Seperti yang dinukilkan oleh Abu Bakar Ibnu Khair Al-Isybily di mukaddimah kitab “Fihrisit”nya halaman 15-16 ,”Ketahuilah oleh kalian semua rahimakumulloh bahwa ijazah adalah perkara yang mendesak dalam periwayatan yang dengannya sesuatu menjadi sempurna, jika tidak maka dia adalah sesuatu yang kurang, dan kekurangannya itu suatu kemestian. Telah mengkabarkan kepada kami Abu Muhammad Ibnu ‘Itaab dari bapaknya Abu Abdillah dan beliau termasuk orang yang perhatian, hati-hati dan begitu teliti dalam periwayatan, beliau berucap, “Tidak mencukupi bagi para penuntut hadits tanpa ijazah, untuk apa-apa yang telah dia dengar dari seorang muhaddits, atau apa yang telah ia perlihatkan kepadanya, atau apa yang ia telah mendengarnya dari orang yang memperlihatkannya kepadanya, sebab bisa saja ada terdapat kelupaan, kantuk, tertinggal, tertukar dan terganti dengan yang lain yang dilakukan oleh keduanya atau salah seorang dari mereka berdua. Maka jika seorang muhaddits: dia yang membacakannya dengan lafadznya sendiri, bisa jadi datang lupa pada pihak yang mendengarnya, hilang apa yang telah dibacakan itu, atau jika yang lain yang membacakannya maka bisa jadi menimpa kelupaan itu kepada yang membacakannya kepadanya. Namun, jika digabungkan antara ijazah dengan pendengaran atau penyerahan hadits tadi, maka sebuah ijazah bisa menambal apa yang terjadi dari berbagai bencana tersebut”. <p align="justify"><b>Murid Beliau Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Adapun yang meriwayatkan dari Syaikh Bin Baz dari jalan ijazah ammah adalah Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullahu setelah berguru kepadanya sangat lama, dan penulis tidak mengetahui ada selain dari beliau. Namun melalui haq as-sama’ beberapa kitab, beberapa muridnya meriwayatkan melalui beliau. Diantaranya guru kami, Syaikh Badr Thami al-Utaibi yang membaca secara kamil kepadanya kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang mana Syaikh Bin Baz membacanya secara kamil kepada Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh yang meriwayatkan dari Syaikh Sa’ad bin Atiq dan seterusnya muntasil dengan sama’i sampai Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullahu. [as-Surianji]. <p align="justify"> <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_1126" name="_ftn1_1126">[1]</a> Biografi beliau bisa merujuk : <i>al-Iqdul Nurani Tsabat Syaikh Abdul Aziz az-Zahrani</i> hal. 10, <i>Natsr al-Jawahir</i> hal. 633-634, Muqadimah kitab <i>Adatu al-Imam Bukhari fi Shahihi</i> hal 20-40, <i>Hadi as-Saari</i> hal 180-183 dan lainnya. <p align="justify"><a href="#_ftnref2_1126" name="_ftn2_1126">[2]</a> Telah dicetak dengan tahqiq guru kami, Syaikh Badr Thami al-Uthaibi hafizahullahu. Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-5272554826621680622014-11-27T15:58:00.001+07:002014-11-27T15:58:02.035+07:00Syaikh Muhammad Basyir Ibrahimi<p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-csSpn0qeMcs/VHbndCsEtPI/AAAAAAAAAWA/REJTMlBXDnM/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525288%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (8)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (8)" src="http://lh3.ggpht.com/-9qTJ4EJ3oFE/VHbneKSIL4I/AAAAAAAAAWI/7Lyf1GwPCGE/New%252520Picture%252520%2525288%252529_thumb.png?imgmax=800" width="124" border="0"></a> <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b></b><b></b> <p align="justify">Pernah Syaikh al-Ibrahimi rahimahullahu mengatakan, “Suatu hari, aku menziarahi Syaikh Ahmad al-Barzanji –rahimahullahu- dirumahnya di Madinah al-Munawaroh. Beliau berkata kepadaku setelah masuk dalam pembahasan hadits: “Aku ijazahkan kepadamu tiap-tiap riwayatku dari qira’at dan penyema’an (yakni ijazah ammah –red) dengan syaratnya … dan seterusnya. Lalu Syaikh al-Ibrahimi berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau tidak memuaskan saya dengan hanya ijazah seperti ini..”. Maka Syaikh Ahmad al-Barzanji tertawa tanpa mengingkarinya. Setelah itu Syaikh al-Ibrahimi belajar kepadanya dalam sebagian durus Shahih Bukhori dan barulah ia merasa mendapatkan sesuatu (ilmu) dan hal itu ia sampaikan kepada Syaikh Ahmad al-Barzanji. Berkata Syaikh Ahmad kepadanya, ”Wahai anaku, ini adalah dirayah, yang dulu itu riwayah..”.<a href="#_ftn1_5971" name="_ftnref1_5971">[1]</a> <p align="justify">Syaikh Ahmad al-Barzanji ini adalah Mufti asy-Syafi’iyah di zamannya. Dalam Ithaful Ikhwan hal 19, disebutkan bahwa Syaikh Ahmad bin Ismail al-Barzanji meriwayatkan dari Bapaknya Ismail bin Zainul Abidin yang meriwayatkan dari Syaikh Shalih al-Fullani, dan sanad al-Fullani bisa merujuk tsabatnya Qathaf ats-Tsammar fi Raf’i Asanid al-Musannafat fi al-Funun wa Al-Atsar, telah dicetak. Disamping itu, Syaikh Ismail juga meriwayatkan dari Bapaknya Zainul Abidin bin Muhammad dari Bapaknya Muhammad Abdul Hadi yang meriwayatkan dari Pamannya Ja’far penulis Maulid Nabi yang terkenal itu dari Bapaknya Hasan dari Bapaknya Abdul Karim dari Bapaknya Muhammad bin Abdur Rasul al-Barzanji penulis berbagai tulisan terkenal yang meriwayatkan dari Ibrahim al-Kurani, sanad al-Kurani bisa merujuk tsabatnya al-Umam li Iqaz al-Himam yang di cetak di Hyderaabad. <p align="justify">Disamping kepada Syaikh Ahmad al-Barzanji, Syaikh al-Ibrahimi juga diketahui mengambil riwayah dari beberapa syaikh kenamaan lainnya. Hal itu beliau sebutkan dalam ijazahnya kepada Syaikh Muhammad al-Fasi al-Fihri ketika berkunjung ke Aljazair tahun 1964 M <a href="#_ftn2_5971" name="_ftnref2_5971">[2]</a>. Diantara gurunya itu : <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-T4vrCr4_lPE/VHbnfPcy30I/AAAAAAAAAWQ/h1iDerjM7PE/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525289%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (9)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (9)" src="http://lh5.ggpht.com/-QPsWRAF1XTM/VHbngCEq7wI/AAAAAAAAAWY/Ma9IAVMGsz4/New%252520Picture%252520%2525289%252529_thumb.png?imgmax=800" width="180" border="0"></a> <p align="justify">1. Syaikh Husein Ahmad al-Madani al-Faidh Aabadi al-Hindi (w. 1377 H), <p align="justify">Ulama India masyhur, beberapa penulis bahkan menggelarinya Syaikhul Islam. Meriwayatkan dari Syaikh Mahmud Hasan ad-Deobandi dan Syaikh Rasyid Ahmad al-Kankuhi <a href="#_ftn3_5971" name="_ftnref3_5971">[3]</a> <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-bI92wxEwPTg/VHbnhT6EOTI/AAAAAAAAAWg/bfV9O18zDTc/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252810%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (10)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (10)" src="http://lh4.ggpht.com/-dTgA6hDDV_k/VHbnia2I-3I/AAAAAAAAAWo/Ukwe77NNDO8/New%252520Picture%252520%25252810%252529_thumb.png?imgmax=800" width="186" border="0"></a> <p align="justify">2. Syaikh Muhammad al-Aziz bin Muhammad ath-Thayib Bua’tur at-Tunisi (w. 1325 H/1907 M), <p align="justify">Ulama masyhur dari Tunisia, kakek dari pihak ibu bagi Syaikh al-Zaituniyah Muhammad Thahir bin ‘Asyur, juga guru beliau dalam periwayatan hadits. Sanadnya disebutkan oleh Syaikh Ahmad al-Ghumari dalam Mu’jam al-Wajiz hal. 12. Yaitu dia meriwayatkan dari Syaikh Muhammad Shalih ar-Ridhawi al-Bukhori dari Syaikh Rafi’uddin al-Qandahari dari Muhammad ibn Abdullah al-Maghribi al-Madani dari Abdullah bin Salim al-Bashri. Untuk tersambung kepada berbagai kitab hadits, fiqh dan lainnya, bisa melalui Tsabat Syaikh Abdullah al-Bashri, telah dicetak dan dikenal. <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-Xe57C8DRcfY/VHbnkBFpKoI/AAAAAAAAAWw/GxsYL1JmTK8/s1600-h/New%252520Picture%252520%25252811%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (11)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: block; float: none; margin-left: auto; border-left: 0px; margin-right: auto; border-bottom: 0px" height="210" alt="New Picture (11)" src="http://lh6.ggpht.com/-XopmRu3LxnE/VHbnmJFfPRI/AAAAAAAAAW4/iq8Ip9zGCwE/New%252520Picture%252520%25252811%252529_thumb.png?imgmax=800" width="244" border="0"></a> <p align="justify">3. Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani (w.1350 H),<a href="#_ftn4_5971" name="_ftnref4_5971">[4]</a> <p align="justify">Dikisahkan dalam Aatsar Syaikh Muhammad al-Basyir al-Ibrahimi (3/544), mereka bertemu disalah satu pintu di Masjidil Harom, setelah memuji keilmuan al-Ibrahimi, an-Nabhani berkata kepadanya : <p align="right"><font size="4">وقد أجزتُك بكل مُؤلّفاتي ومرويّاتي، وكُلِّ ما لي مِن مقروء ، ومسموع -من كل ما تضمّنَه «ثَبَتي</font> <p align="justify">“Aku ijazahi engkau untuk meriwayatkan tiap-tiap karya tulisku dan riwayatku, dan tiap-tiap apa-apa yang ada padaku dari qiroat dan masmu’at dari tiap-tiap apa yang terkandung dalam Tsabatku…”. <p align="justify">Syaikh Yusuf an-Nabhani ini dikomentari oleh Syaikh Jamaluddin al-Qasimi dalam risalahnya Rihlati ila al-Madinah al-Munawarah hal 26, “Dia Syaikh al-Hasywiyah dan al-Quburiyyah”. Dari sini, perhatikan lah bahwa Syaikh al-Ibrahimi adalah seorang salafi tapi diijazahi oleh selain salafi. Ini biasa dalam periwayatan, sebagaimana banyak non salafi diijazahi syaikh salafi. Anda bisa merujuk berbagai kitab ilmu hadits yang membahas masalah ini lebih luas. Apalagi setiap orang tak lepas dari kesalahan, andaikata seorang syaikh telah termasuk ahli bid’ah sekalipun, maka riwayatnya masih bisa diterima selama ia muslim yang jujur dalam periwayatannya. Imam Al-Khathib Al-Baghdadi (w. 463 H/ 1072 M) rahimahullahu berkata, <p align="right"><font size="4">طَائِفَة من أهل الْعلم إِلَى قبُول أَخْبَار أهل الْأَهْوَاء الَّذين لَا يعرف مِنْهُم استحلال الْكَذِب وَالشَّهَادَة لمن وافقهم</font> <p align="justify">”... Sebagian ulama menerima riwayat dari ahli bid’ah yang tidak dikenal menghalalkan dusta dan membuat kesaksian palsu untuk para pengikutnya”. (al-Kifayah hal. 367 –cet Darul Huda). <p align="justify">Al-Hafizh Ibn Shalah (w. 643 H/ 1245 M) berkata, <p align="right"><font size="4">وَمِنْهُمْ مَنْ قَبِلَ رِوَايَةَ الْمُبْتَدِعِ إِذَا لَمْ يَكُنْ مِمَّنْ يَسْتَحِلُّ الْكَذِبَ فِي نُصْرَةِ مَذْهَبِهِ أَوْ لِأَهْلِ مَذْهَبِهِ</font> <p align="justify">”Diantara para ulama ada yang menerima riwayat ahli bid’ah asal tidak menghalalkan dusta untuk membela mazhab atau bagi pengikutnya”. (Muqadimah Ibn Shalah hal. 298 –cet Darul Ma’arif). <p align="justify"><u></u> <p align="justify"><b>Murid al-Ibrahimi Dalam Riwayah</b> <p align="justify">Diantara murid beliau dalam riwayat adalah pemilik penerbitan Maktab al-Islami, yaitu Syaikh Zuhair Asy-Syawisy, kebanyakan ulama sekarang untuk tersambung kepada Syaikh al-Ibrahimi meriwayatkan dari arah Syaikh Zuhair asy-Syawisy ini. Dahulu Syaikh Zuhair termasuk yang mutasyadid dalam ijazah, tapi diakhir hayatnya beliau lebih mudah. Maka tidak heran begitu banyak ulama dan penuntut ilmu yang kemudian mendapatkan ijazah hadits darinya.[as-surianji]. <p align="justify"> <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_5971" name="_ftn1_5971">[1]</a> Aatsar Syaikh Muhammad al-Basyir al-Ibrahimi 3/544 dengan diringkas <p align="justify"><a href="#_ftnref2_5971" name="_ftn2_5971">[2]</a> Aatsar Syaikh Muhammad al-Basyir al-Ibrahimi 5/311-312 <p align="justify"><a href="#_ftnref3_5971" name="_ftn3_5971">[3]</a> Lihat biografinya dalam Mu’jam al-Ma’ajim al-Marasyali (2/506). <p align="justify"><a href="#_ftnref4_5971" name="_ftn4_5971">[4]</a> Lihat biografinya dalam Mu’jam al-Ma’ajim al-Marasyali (2/397) Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-78883755682907146692014-11-27T15:52:00.001+07:002014-11-27T15:52:04.077+07:00Al-Mubarakfuri<p align="justify">Bagi penuntut ilmu dan pecinta ulama, nisbah “al-Mubarakfuri” tentu sudah tidak asing lagi ditelinga. Al-Mubarakfuri nisbah bagi orang-orang yang berasal dari sebuah kota di India, namanya Mubarakfur. Kota ini letaknya di Propinsi Uttar Pradesh yang mayoritas Muslim, sekitar 13 km dari Azamgarh. Menurut sejarahnya, kota ini didirikan oleh seorang raja yang bernama Mubarak Ali Shah, oleh sebab itu disebut Mubarakfur, yang artinya Kota Mubarak<a href="#_ftn1_9949" name="_ftnref1_9949">[1]</a>. <p align="justify">Dari kota ini telah lahir banyak ulama besar yang terkenal. Diantaranya : <p align="justify">1. Al-Allamah al-Muhadits Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri, pensyarah Sunan Tirmidzi <i>Tuhfatul Ahwadzi</i> (w. 1353 H), <p align="justify">2. Al-Allamah al-Mu’arikh Muhammad Abdussalam bin Khan Muhammad al-Mubarakfuri, penulis biografi Imam Bukhori, <i>Sirah al-Imam al-Bukhori</i>. (w. 1342 H), <p align="justify">3. Al-Allamah al-Muhadits Ubaidullah bin Muhammad Abdussalam al-Mubarakfuri, anak dari Syaikh Muhammad Abdussalam yang lalu, pensyarah al-Misykat, <i>Mir’atul Mafatih</i> (w. 1414 H), <p align="justify">4. Al-Allamah al-Mu’arikh Shafiyurrahman bin Abdullah al-Mubarakfuri, penulis sirah nabawiyah, <i>Ar-Rahiqul Makhtum</i> dan syarh Shahih Muslim, <i>Sunatul Mun’im fi Syarh Shahih Muslim</i> (w. 1427 H), <p align="justify">5. Syaikh Dr. Ridhaullah Muhammad Idris al-Mubarakfuri (w. 1424 H), <p align="justify">6. Dan lainnya. <p align="justify">Diantara ulama zaman sekarang yang masih hidup yang dinisbatkan kepada kota ini : <p align="justify">1. Syaikh al-Musnid Zhahiruddin bin Abdul Syabhan al-Mubarakfuri. Beliau adalah guru besar hadits di Jami’ah Darus Salam Amar Aabad, Hind, satu murid Syaikh Abdurrahman al-Mubarakfuri yang masih tersisa, <p align="justify">2. Syaikh Dr. Abdurrahman bin Ubaidullah al-Mubarakfuri, salah satu putra Syaikh Ubaidullah pensyarh al-Misykat, <p align="justify">3. Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Ubaidullah, saudara yang sebelumnya, <p align="justify">4. Dan lainnya. <p align="justify">Semoga Allah memberkahi kota ini, dan melahirkan darinya banyak ulama ahlus sunnah. [as-surianji]. <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p><a href="#_ftnref1_9949" name="_ftn1_9949">[1]</a> http://en.wikipedia.org/wiki/Mubarakpur </p> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-56864008606885868032014-11-27T15:48:00.001+07:002014-11-27T15:48:58.470+07:00Tsabat Abu Bakar Khuwaqir<p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-QIFL1CjqqUw/VHbldA6cIXI/AAAAAAAAAVs/QYvE6wQwV58/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525287%252529%25255B4%25255D.png"><img title="New Picture (7)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; margin: 0px 15px 0px 0px; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="240" alt="New Picture (7)" src="http://lh5.ggpht.com/-D45FaSEQ_dg/VHbleXzZeAI/AAAAAAAAAV0/8Vo9VBNGP68/New%252520Picture%252520%2525287%252529_thumb%25255B2%25255D.png?imgmax=800" width="169" align="left" border="0"></a> <p align="justify">Judul : Tsabat Al-Atsbat Asy-Syahirah <p align="justify">Penulis : Abu Bakar bin Muhammad Arif Khuwaqir al-Makki <p align="justify">(1284 – 1349 H) <p align="justify">Tahqiq : Rasyid bin Ammar al-Ghufaily <p align="justify">Jumlah halaman : 113 <p align="justify">Dicetak berdasarkan manuskrip di Maktabah al-Haram al-Makki asy-Syarif dari tulisan tangan muridnya, Syaikh Abdussattar ad-Dihlawi no naskah 4273/4182. <p align="justify"><b>Tentang Penulis : </b> <p align="justify">Beliau adalah al-Allamah al-Mujahid al-Muhadits as-Faqih as-Salafy al-Muhaqiq Abu Bakar bin Syaikh Muhammad Arif bin Abdul Qadir bin Muhammad Ali Khuwaqir al-Makki al-Kutbi al-Hanbali. Imam dan Mudaris di Masjidil Haram, mufti bagi Mazhab Hanbali, dan anggota majelis tinggi ulama Hijaz dimasa nya. Keras terhadap ahli bid’ah dan khurafat, sampai dua kali dipenjara dengan tuduhan wahabi karena dakwahnya. Itu terjadi pada masa sebelum berkuasanya Malik Abdul Aziz atas Hijaz. <p align="justify">Diantara murid beliau : juru tulis tsabat ini, Syaikh al-Mu’arikh Abdussattar bin Abdul Wahab ad-Dihlawi, Syaikh al-Mu’arikh Muhammad Raghib ath-Thabakh, Syaikh Muhammad Ismail as-Salafy, Syaikh Shalih bin Utsman al-Qadhi, Syaikh Abdurrazzaq Hamzah dan lainnya. <p align="justify"><b>Tentang Isi Kitab :</b> <p align="justify">Tsabat ini termasuk tsabat kecil, para ulama kadang menyebut tsabat ini dengan Musnad Atsbat asy-Syahirah. Didalam tsabat ini terkadung banyak sekali faidah, maksudnya selain faidah berupa jalur-jalur silsilah periwayatan beliau dari guru-guru Syaikh Abu Bakr Khuwaqir yang berjumlah 10 orang. <p align="justify">Diantara faidah tambahan itu : <p align="justify">1. Menurut beliau isnad ini layaknya nasab dalam silsilah keluarga <p align="justify">2. Isnad juga merupakan sunnah salaf yang kemudian diikuti khalaf. <p align="justify">3. Ijazah ini maknanya izin atau pembolehan untuk meriwayatkan <p align="justify">4. Tsabat itu sendiri bermakna kurang lebih sama dengan al-Masyaikhat, al-Mu’jam, al-Barnamaj dan al-Fihrist. <p align="justify">5. Ada jenis ijazah yang diamalkan oleh sebagian ulama dan mereka menerima keshahihannya, yaitu ijazah ammah bagi ahli zamannya atau ijazah umum bagi semua orang yang menjumpai masa hidup mereka. Diantara ulama yang menerima atau mengamalkannya : <p align="justify">1. Guru-guru beliau : Muhammad bin Khalil al-Qawuqji, Nadzir Husein ad-Dihlawi dan Husein bin Muhsin al-Anshari <p align="justify">2. Syaikh Abdurrahman bin Sulaiman al-Ahdal <p align="justify">3. Syaikh Abdurrahman al-Kuzbari <p align="justify">4. Syaikh Muhammad Abid as-Sindi <p align="justify">5. Syaikh Abdul Latif bin Syaikh Ali al-Bairuti <p align="justify">6. Syaikh Falih bin Muhammad adh-Dhahiri <p align="justify">6. Sebagian ulama juga menganggap sah ijazah bagi anak kecil yang belum tamyiz sebagaimana dalam ijazah Sayyid Nadzir Husein ad-Dihlawi demikian pula Syaikh Husein bin Muhsin al-Anshari. <p align="justify">7. Munawah yang disertai ijazah adalah cara menerima hadits tertinggi dalam bab ijazah disisi muhaditsin <p align="justify">8. Syaikh menyebut salah satu jalur musalsal bil awaliya dengan istilah “awaliya haqiqiyah muthlaqah” atau “awaliya muthlaqah” ini artinya hadits tersebut benar-benar hadits pertama yang didengar dari gurunya. <p align="justify">9. Diakhir ijazah Syaikh menyebutkan tiga faidah : <p align="justify">1. Bahwa ijazah disini maknanya izin dan pembolehan, dengan maksud memelihara ketersambungan sanad, menyambungkan kebaikannya dan mendapatkan barokahnya. <p align="justify">2. Tentang kebiasaan ucapan muhadits dalam ijazah, “dengan syarat mu’tabar disisi ahli hadits” menurut guru beliau -Syaikh Husein al-Anshari- maknanya satu yaitu larangan merubah dan mengganti apa yang diriwayatkan dari gurunya. <p align="justify">3. Tentang kebiasaan memberikan wasiat seorang mujiz kepada muridnya diakhir ijazah. Misalkan dengan nasihat agar bertakwa kepada Allah, agar merutinkan membaca al-Qur’an, berdzikir dan lainnya. Dan ini wasiat kebaikan yang harus dilaksanakan mujaz [as-surianji]. Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-32293410510015777462014-11-27T15:39:00.001+07:002014-11-27T15:39:28.170+07:00Ijazah Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi Kepada Murid-Muridnya<p><b></b> <p align="justify"> <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-p4y0ake2bxE/VHbjBxpkTjI/AAAAAAAAAT4/AxKK_1EHlJA/s1600-h/New%252520Picture%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture" src="http://lh3.ggpht.com/-aQM7td1_Smk/VHbjDGbwK7I/AAAAAAAAAUA/oU8dIq3kaUo/New%252520Picture_thumb.png?imgmax=800" width="216" border="0"></a> <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b></b><b></b> <p align="justify"><i>Photo : Syaikh Umar Hamdan al-Mahrasi</i> <p align="justify"><b>Pendahuluan,</b> <p align="justify">Sesungguhnya Allah telah memuliakan umat ini dengan isnad, yang tidak pernah ada bagi umat sebelumnya sebuah ciri khas semisal ini. Itulah sunnah yang dilakukan salaf lalu diikuti oleh khalaf, menjadikan mereka saling tersambung satu sama lainnya bagaikan sebuah benang yang tidak pernah terputus sampai akhir zaman. Sungguh Allah telah menghidupkan bagi kita para ulama yang sibuk dalam bidang ini. Mereka memelihara dengan ikhlas sanad ini, menghidup-hidupkan kebiasaan salaf dalam menerima dan menyampaikan hadits. Mereka menyema’ dan membacakan hadits-hadits satu sama lain tanpa kenal lelah, atau saling memberi ijazah dengan berbagai macam caranya. Mereka himpun nama-nama dan biografi guru-guru mereka dan sanad-sanadnya yang tersambung sampai pemilik kitab masyhur, terus begitu sampai kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. <p align="justify">Namun ada sebagian kaum yang jahil tentang ilmu ini, tapi menisbatkan diri sebagai anak murid dari musnid zamannya, bahkan menurut penuturan mereka, gurunya telah menuntut ilmu kepada ulama itu lebih dari 10 tahun lamanya. Lucunya, mereka jahil terhadap ilmu periwayatan dan seni-seninya, padahal sang ulama justru lebih terkenal sebagai ulama riwayah sehingga disebut Musnid Haramain daripada ulama dirayah. Kaum pengaku-ngaku ini tidak paham apa itu ijazah ammah, apa itu hadits musalsal, apa itu kitab tsabat dan lain-lainnya. Tidak heran, karena mereka dikenal sebagai pendusta yang suka bertaqiyah, susah dibedakan mana yang jujur mana yang dusta. Dalam ilmu hadits riwayat orang seperti ini ditolak, seperti riwayat Rafidhah. Anehnya, mereka menjadikan sanad periwayatan yang ada pada mereka itu sebagai sarana dalam mengkafirkan manusia dan menolak semua ilmu yang datang dari selain golongannya. Mereka mengatakan kepada murid-muridnya yang lugu, kalau sanad ini sudah terputus diluar sana dan hanya ada pada mereka saja. Ini musibah diantara sekian banyak musibah yang ada pada mereka, yang kita patut prihatin akan keadaan ini. <p align="justify">Ulama yang diklaim sebagai kakek guru mereka itu adalah Syaikh al-Allamah al-Musnid Umar bin Hamdan bin Umar bin Hamdan al-Makki al-Madani. Dikenal juga dengan “al-Mahrasi” yaitu nisbat kepada sebuah daerah yang bernama Mahras, karena beliau lahir disana (1293 H - 1368 H/1949 M)<a href="#_ftn1_3122" name="_ftnref1_3122">[1]</a>. Beliau termasuk dari guru bagi guru-guru kami, musnid dizamannya, dan berhubungan dengan banyak ulama diberbagai negeri sehingga tidak mungkin sanadnya terputus hanya disatu kelompok saja. <p align="justify">Bahkan, diantara yang masih hidup sampai ditulisnya risalah ini dari murid-murid Syaikh Umar Hamdan dalam riwayah, adalah guru kami Syaikh al-Musnid Ahmad dan Syaikh Muhammad keduanya anak dari Syaikh Abu Bakar al-Habsyi<a href="#_ftn2_3122" name="_ftnref2_3122">[2]</a> dan Syaikh al-Musnid Hasan bin Syaikh Husein al-Basandwah. Mereka mendengar dari Syaikh Umar Hamdan beberapa musalsal dan mendapatkan ijazah ammah sedangkan waktu itu mereka masih remaja. Hal ini dikarenakan bapak mereka merupakan rekan dan murid Syaikh Umar bin Hamdan, dimana kadang sebagian ulama meminta kepada guru atau rekannya itu agar mengijazahi anaknya atau muridnya. Dan faktor kedekatan itu lah yang membantu guru-guru kami diatas mendapatkan sanad yang tinggi ketika mereka masih kecil. <p align="justify"><i><a href="http://lh4.ggpht.com/-P6TjRL0G2Ag/VHbjEXSAOgI/AAAAAAAAAUI/Io5LfI77MsM/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525282%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (2)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (2)" src="http://lh6.ggpht.com/-kIxjd2zMgEk/VHbjFdkaCTI/AAAAAAAAAUQ/bFT8TakM_bA/New%252520Picture%252520%2525282%252529_thumb.png?imgmax=800" width="194" border="0"></a> <a href="http://lh6.ggpht.com/-6TRvhLYP0aE/VHbjGj8xA6I/AAAAAAAAAUY/cwzp_28ERvU/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525281%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (1)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (1)" src="http://lh3.ggpht.com/-jGA3oRNC2uE/VHbjHr4an4I/AAAAAAAAAUg/F2xQOTgl2TQ/New%252520Picture%252520%2525281%252529_thumb.png?imgmax=800" width="173" border="0"></a> </i> <p align="justify"><i>Photo : Syaikh Hasan bin Syaikh Husein al-Basandwah (Kanan) dan Syaikh Ahmad Abu Bakar al-Habsyi (Kiri)</i> <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b>Mengenal Ijazah-Ijazah Ini</b> <p align="justify">Nash-nash ijazah hadits dari Syaikh Umar Hamdan kepada sebagian murid-muridnya yang akan kami angkat ini, berasal dari dua sumber: <p align="justify"><b>Pertama,</b> dari Kumpulan Ijazah Syaikh Muhammad bin Abdul Hadi al-Manuni yang diijazahkan kembali kepada murid-muridnya. Kitab ini merupakan kumpulan ijazah al-Manuni dari guru-gurunya yang lebih dari 20 orang, yang diantaranya (pada halaman 5-6) adalah ijazah dari Syaikh Umar bin Hamdan. <p align="justify"><a href="http://lh4.ggpht.com/-XH7hp35m-zU/VHbjI5ya9uI/AAAAAAAAAUo/-ISoiESKHq4/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525283%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (3)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (3)" src="http://lh3.ggpht.com/-C6Iu48LEVW8/VHbjJxFVR9I/AAAAAAAAAUw/EPnZKdNirV0/New%252520Picture%252520%2525283%252529_thumb.png?imgmax=800" width="148" border="0"></a> <p align="justify"><i>Photo : Syaikh Muhammad Abdul Hadi al-Manuni</i> <p align="justify">al-Manuni adalah ahli sejarah terkenal yang berasal dari Maghrib, Maroko. Lahir pada tahun 1333 H/ 1915 M dan meninggal tahun 1420 H/ 1999 M.<a href="#_ftn3_3122" name="_ftnref3_3122">[3]</a> Guru-guru beliau dalam ijazah hadits sangat banyak, sebagaimana disebutkan dalam kitab. Sebagian diantaranya : Syaikh al-Mu’arikh Abdurrahman bin Zaidan al-Alawi, al-Allamah al-Muhadits Abdul Hafizh bin Muhammad Thahir al-Fihri al-Fasi, al-Allamah al-Musnid al-Kabir Muhammad Abdul Hayy bin Abdul Kabir al-Kattani, Syaikh al-Musnid Umar bin Hamdan al-Mahrasi, Syaikh al-Mu’arikh Muhammad Raghib ath-Thabakh dan lainnya. Diantara yang meriwayatkan kumpulan ijazah ini secara ammah dari Syaikh al-Manuni adalah Syaikh kami al-Muhadits Prof. Dr. Ashim bin Abdullah al-Quryuthi dan Syaikh al-Musnid Muhammad Ziyad at-Tuklah sebagaimana disebutkan dalam ijazah keduanya kepada kami. <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-ZFl6apfRHCw/VHbjKlpFDvI/AAAAAAAAAU4/8PFep48yphs/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525284%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (4)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (4)" src="http://lh3.ggpht.com/-6z2Lh35NwWA/VHbjLr_muLI/AAAAAAAAAVA/GntLLe9O-3o/New%252520Picture%252520%2525284%252529_thumb.png?imgmax=800" width="170" border="0"></a> <p align="justify"><i>Nash Ijazah Umar Hamdan kepada al-Manuni lembar awal</i> <p align="justify"><b>Kedua,</b> dari kitab karya Syaikh al-Musnid Muhammad Yasin bin Muhammad Isa al-Fadani yang berjudul Raudh an-Nadhir pada hal 29-31. Ada dua ijazah dari Syaikh Umar Hamdan untuk Syaikh al-Fadani yang disebut disana, yang pendek ada juga yang agak panjang, kami akan terjemahkan kedua-duanya. <p align="justify">Adapun, kredibilitas al-Fadani dalam bidang ini tidak usah dibicarakan lagi, namanya masyhur dan menjadi rujukan sanad para ulama dunia sehingga dijuluki ‘musnid dunya’. Banyak guru kami yang tersambung kepada beliau, baik melalui sama’i, qira’at ataupun ijazah, bahkan beliau pun mengijazahi semua orang yang menjumpai masa hidupnya. Jadi tidak usah disebutkan lagi ketersambungan kami dengan Syaikh al-Fadani. <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-WPuX6uCKh4M/VHbjMT6Zl2I/AAAAAAAAAVI/sABVxYe4ixU/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525285%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (5)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="244" alt="New Picture (5)" src="http://lh6.ggpht.com/-GpR-RqQxCzk/VHbjNYDaDKI/AAAAAAAAAVQ/BHQcvYmmWpY/New%252520Picture%252520%2525285%252529_thumb.png?imgmax=800" width="159" border="0"></a> <p align="justify"><i>Nash Ijazah Umar Hamdan kepada al-Fadani lembar awal</i> <p align="justify">Sebenarnya kami pun memiliki beberapa naskah ijazah lagi, seperti: <p align="justify">1. Ijazah Umar Hamdan untuk Musnid Najd dizamannya, Syaikh Sulaiman ash-Shani’, dalam bentuk scan/photo manuskrip, kemudian manuskrip ini dikumpulkan dalam kitab khusus oleh Syaikh Abu Zakaria Shalih bin Sulaiman al-Hijji yang dicetak berjudul Tsamr al-Yani’ fi Ijazat ash-Shani’. <p align="justify">2. Ijazah Umar Hamdan untuk Musnid Maghrib, Syaikh Abdul Adzim bin Muhammad Mahdi al-Kattani, berbentuk scan/photo manuskrip. <p align="justify">3. Ijazah Syaikh Umar Hamdan untuk sebagian ulama Hadrmaut, berbentuk scan/photo manuskrip. <p align="justify">4. Ijazah untuk Musnid Yaman, Syaikh Abu Bakar bin Ahmad al-Habsyi, yang disebutkan dalam kitab Tsabat ad-Dalil al-Masyir hal 323-327. <p align="justify">5. Dan lainnya. <p align="justify">Namun, naskah-naskah ini tidak akan kami terjemahkan seluruhnya, karena keterbatasan waktu dan kemampuan, cukup kami jadikan tambahan dan kutipan. <p align="justify"><a href="http://lh5.ggpht.com/-J5lKa7ps4Vk/VHbjOoz4aMI/AAAAAAAAAVY/E2WWRO0UiAo/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525286%252529%25255B2%25255D.png"><img title="New Picture (6)" style="border-right: 0px; border-top: 0px; display: inline; border-left: 0px; border-bottom: 0px" height="170" alt="New Picture (6)" src="http://lh3.ggpht.com/-c2HaanWuVp4/VHbjPcrjQqI/AAAAAAAAAVg/UMUF1woiJbw/New%252520Picture%252520%2525286%252529_thumb.png?imgmax=800" width="244" border="0"></a> <p align="justify"><i>Ijazah Umar Hamdan untuk Syaikh Abdul Adzim bin Muhammad Mahdi al-Kattani</i> <p align="justify">Berikut ini terjemahan tiga nash ijazah itu: <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b>Nash Ijazah Kepada al-Manuni <a href="#_ftn4_3122" name="_ftnref4_3122"><b>[4]</b></a> : </b> <p align="justify">Syaikh Umar Hamdan berkata: <p align="justify">Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji hanya bagi Allah, Rabbnya seluruh alam semesta, Yang telah memilih umat ini dengan kemuliaan Isnad, dan telah menjadikan para pembawa Sunnah sebagai tiang penopang yang terkuat, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haqq untuk diibadahi selain Allah yang Esa tiada sekutu bagiNya, Yang mengutus rahmatNya didalam nikmat-nikmatNya yang mengalir berturut-turut tanpa terputus dan habis, dan aku bersaksi sesungguhnya pemimpi kami dan kekasih kami, Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya, yang benar segala ucapan dan perbuatannya, yang baik sifat-sifatnya dan wataknya, Beliau telah menerangi hati kami dengan cahayanya yang tersebar luas, maka alangkah baiknya perbuatannya dan faidah yang beliau berikan, semoga Allah bershalawat atas Beliau, keluarganya, dan para sahabatnya, yang merupakan hamba-hamba dan ahli zuhud yang paling utama, <p align="justify">Adapun setelah itu semua, berkata hamba yang faqir kepada Allah Subhanah Umar bin Hamdan Al-Mahrasi, pelayan ilmu di dua tanah haram yang mulia: “Sungguh telah meminta padaku Asy-Syarif Al-Alim Al-Faqih Al-Muhaddits Ash-Shufi As-Sayyid Abdurrahman bin Zaidan<a href="#_ftn5_3122" name="_ftnref5_3122">[5]</a> tokohnya para Syarif Al-Alawiyyin di Maknas untuk memberikan Ijazah kepada Asy-Syarif Muhammad bin Abdul Hadi Asy-Syarif Al-Hasani Al-Manuni, yang sekiranya menurutku mengabulkan permintaannya tersebut adalah kewajiban bagi saya, maka saya kabulkan permohonannya dan penuhi keinginannya<a href="#_ftn6_3122" name="_ftnref6_3122">[6]</a>, maka saya berkata: <p align="justify">“Sungguh saya telah meng-ijazahkan Asy-Syarif Muhammad bin Abdul Hadi tersebut dengan ijazah ‘Aammah (yang umum) Muthlaqah yang sempurna<a href="#_ftn7_3122" name="_ftnref7_3122">[7]</a>, dan saya memulai<a href="#_ftn8_3122" name="_ftnref8_3122">[8]</a> dengan hadits Musalsal Bil Awwaliyyah Al-Haqiqiyyah<a href="#_ftn9_3122" name="_ftnref9_3122">[9]</a>, maka saya berkata: <p align="justify">“Telah bercerita padaku Hadits Rahmat “Al-Musalsal Bil Awwaliyyah” Syaikh kami Al-Imam Asy-Syaikh Abu An-Nashr Al-Khathib Ad-Dimasyqi Asy-Syarif Al-Qadiri<a href="#_ftn10_3122" name="_ftnref10_3122">[10]</a>, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah bercerita padaku tentang Hadits ini ayahku Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Khathib, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah bercerita padaku tentang Hadits ini Asy-Syaikh Khalil Al-Hisyah, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah berkata padaku tentang Hadits ini Asy-Syaikh Muhammad Khalil Al-Kamili, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah bercerita padaku tentang Hadits ini Asy-Syaikh Ismail Al-‘Ajaluni, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah bercerita padaku tentang Hadits ini Asy-Syaikh Abdul Ghani An-Nabulisi, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah bercerita padaku Asy-Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazzi, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah bercerita padaku tentang Hadits ini ayahku Asy-Syaikh Al-Badr Ahmad bin Muhammad Al-Ghazzi, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: telah mengabarkan padaku Al-Qadhi Zakariya bin Muhammad Al-Anshari, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah mengabarkan padaku tentang Hadits ini Al-hafidh Ahmad bin Hajar Al-‘Asqalani, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah mengabarkan padaku tentang Hadits ini Al-hafidh Abu Al-Fadhl Abdurrahim bin Al-Husain Al-Iraqi, ia berkata: Telah bercerita padaku tentang Hadits ini Al-Shadr Al-Midumi dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah mengabarkan padaku An-Najib Abdul Lathif bin Abdul Mun’im Al-Harrani, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah menceritakan padaku tentang Hadits ini Al-Hafidh Abul Faraj Abdurrahman bin Ali Al-Jauzi, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah mengabarkan pada kami Abu Sa’d Ismail bin Abu Shalih, dan Hadits ini adalah Hadits yang pertama (yang saya dengar darinya), ia berkata: Telah mengabarkan padaku Ayahku Abu Shalih Ahmad bin Abdul Malik Al-Muadzdzin, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah bercerita pada kami Muhammad bin Ziyad bin Mahmisy dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah mengabarkan pada kami Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Bilal Al-Bazzaz dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah mengabarkan pada kami Abdurrahman bin Bisyr bin Al-Hakam Al-‘Abdi, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, ia berkata: Telah mengabarkan pada kami Sufyan bin Uyainah, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, dan Musalsal ini berhenti padanya, dari Amr bin Dinar dari Abu Qabus Maula Abdullah bin Umar dan Ibnu Al-Ash Radhiyallahu ‘Anhuma dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash Radhiyallahu ‘Anhuma, dia berkata: Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Orang-orang yang kasih sayang akan dirahmati Allah yang Maha Rahman Tabaraka wa Ta’ala, sayangilah makhluk yang dibumi maka dzat yang diatas langit akan menyayangi kalian“. <p align="justify">Dan hadits ini telah dikeluarkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Muhammad bin Abi Umar Al-‘Adani dari Sufyan, dan At-Tirmidzi berkata: Hasan Shahih. <p align="justify">Adapun Isnad-isnad kami untuk kitab-kitab Hadits, Tafsir, Fiqih, dan keseluruhan (cabang) ilmu maka telah tertulis didalam (kitab-kitab) Tsabat Masyayikh kami dan Masyayikh mereka.<a href="#_ftn11_3122" name="_ftnref11_3122">[11]</a> <p align="justify">Dan adapun Tsabat Syaikh kami Syaikh Falih, maka saya meriwayatkannya dari penulisnya secara Sama’ kepadanya (mendengar langsung darinya). Dan adapun tsabat Syaikh Shalih Al-Fullani<a href="#_ftn12_3122" name="_ftnref12_3122">[12]</a>, maka saya meriwayatkannya dari Syaikh kami As-Sayyid Ali Dhahir Al-Madani dari Syaikh Abdul Ghani Al-Mujadidi dari Syaikh Muhammad ‘Abid As-Sindi, dan dengan Sanad inilah saya meriwayatkan (Tsabat) Hashr Asy-Syarid min Asanid Syaikh ‘Abid<a href="#_ftn13_3122" name="_ftnref13_3122">[13]</a>, dan Syaikh ‘Abid meriwayatkan dari Syaikh Shalih Al-Fallani. Dan saya (Umar Hamdan) meriwayatkan Tsabat Syaikh Ibrahim Al-Kurani, Tsabat Syaikh Ahmad An-Nakhli, dan Tsabat Syaikh Abdullah bin Salim Al-Bashri dari Syaikh Shalih Al-Fullani ini dari Syaikh Muhammad Sa’id Saqr Al-Madani dari Syaikh Abu Thahir Al-Kurani dari ayahnya Syaikh Ibrahim Al-Kurani<a href="#_ftn14_3122" name="_ftnref14_3122">[14]</a> dan dari Syaikh Ahmad An-Nakhli<a href="#_ftn15_3122" name="_ftnref15_3122">[15]</a> dan dari Syaikh Abdullah bin Salim Al-Bashri<a href="#_ftn16_3122" name="_ftnref16_3122">[16]</a>. Dan kitab Tsabat tiga orang Syaikh ini sudah terkenal. <p align="justify">Adapun kitab Tsabat Asy-Syaukani, maka saya meriwayatkannya dari As-Sayyid Husain bin Muhammad Al-Habsyi dari Muhammad bin Nashir Al-Hazimi dari penulisnya Syaikh Muhammad bin Ali Asy-Syaukani. <p align="justify">Dan saya berwasiat kepada As-Sayyid (Muhammad bin Abdul Hadi) yang diberi Ijazah ini agar bertaqwa kepada Allah Ta’ala didalam keseluruhan gerakannya dan diamnya, dan saya meminta kepadanya agar tidak melupakan saya dari doa-doa baik(nya).<a href="#_ftn17_3122" name="_ftnref17_3122">[17]</a> <p align="justify">Berkata hamba Rabbnya tawanan dosanya, Umar bin Hamdan, pelayan ilmu di dua tanah Haram yang mulia pada tanggal 20 Muharram tahun 1357 H. <p align="justify"><b>Faidah :</b> <p align="justify">1. Bolehnya meminta ijazah untuk orang lain <p align="justify">2. Istilah dalam ilmu riwayah: “Ijazah ammah mutlaqah taamah” <p align="justify">3. Penyebutan Hadits Musalsal bil awwaliya dan macam-macamnya. <p align="justify">4. Sanad Musalsal Syaikh Umar Hamdan melalui Jalur Syaikh Abu an-Nashr, <p align="justify">5. Bolehnya meriwayatkan secara ijazah kepada kitab-kitab hadits, tafsir, fiqh dan lainnya melalui perantaraan tsabat-tsabat. Baik itu tsabat yang dibuat gurunya atau guru dari guru-gurunya. <p align="justify">6. Sanad Syaikh Umar Hamdan kepada beberapa tsabat masyhur. <p align="justify">7. Mujiz memberi wasiat kepada mujaz diakhir ijazah <p align="justify">8. Disebutkannya tarikh ijazah dalam sebuah ijazah tertulis. <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b>Nash Ijazah Kepada al-Fadani (1)</b> <p align="justify">Bismillah. Berkata yang faqir kepada Rab-nya Umar bin Hamdan, pelayan ilmu di Haramain asy-Syarifain: Sungguh aku ijazahi Syaikh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa al-Fadani al-Makki dengan apa-apa yang terdapat dalam Tsabat al-Amir dan Tsabat Syaikh asy-Syanwani. Adapun Tsabat yang awal kami meriwayatkannya dari guru kami as-Sayyid Muhamad Ali Dhahir al-Witri dari Syaikh Ahmad Manatullah al-Adawi dari Syaikh Muhammad al-Amir al-Kabir<a href="#_ftn18_3122" name="_ftnref18_3122">[18]</a>. Adapun Tsabat yang kedua, dari guru kami as-Sayyid Husein al-Habsyi dari As-Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan dari Syaikh Utsman ad-Dimyati dari Syaikh as-Syanwani<a href="#_ftn19_3122" name="_ftnref19_3122">[19]</a>. Dan aku meriwayatkan Tafsir Ibnu Katsir dengan sanadnya kepada al-Amir dari as-Sayyid al-Bulaidi dari Syaikh Muhammad bin Abdul Baqi al-Jarqani dari as-Sayyid Yusuf al-Armiyuni dari al-Imam as-Suyuthi dari Taqiyyudin bin Fahd dari Kamaluddin Ibnu Thahirah dari al-Hafizh Ibnu Katsir. Ditulis di hadapan Ka’bah pada tanggal 2 Shafar tahun 1360 H. <p align="justify"><b>Faidah :</b> <p align="justify">1. Sanad Syaikh Umar Hamdan kepada dua tsabat terkenal. <p align="justify">2. Bolehnya meriwayatkan secara ijazah kepada kitab-kitab melalui perantaraan tsabat-tsabat, sebab biasanya dalam tsabat-tsabat disebutkan sanad-sanad yang muntasil dari penulis tsabat kepada penulis-penulis kitab masyhur. <p align="justify">3. Wujudnya sanad kepada Ibnu Katsir terutama untuk kitab tafsirnya yang masyhur melalui jalan Tsabat al-Amir al-Kabir. <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b>Nash Ijazah Kepada al-Fadani (2)</b> <p align="justify">Setelah Muqadimah, beliau berkata: <p align="justify">Amma ba’du, berkata al-Faqir kepada Rabb-nya Umar bin Hamdan al-Mahrasi khadam sunnah al-muhamadiyyah di Haramain asy-Syarifain semoga Allah memahamkannya. Sungguh meminta kepada saya ijazah Hadhrat al-Fadhil an-Nabih, al-‘alim an-Nabih, Syaikh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa al-Fadani al-Makki, yang merupakan lulusan dari Darul Ulum ad-Diniyah dan Pengajar didalamnya, sungguh aku akan penuhi permintaan dan keinginannya dengan berkata: -dan hanya kepada Allah lah bertawakal- “Aku ijazahi hadhrat al-Fadil tersebut dengan semua apa-apa yanga ada padaku berupa riwayat-riwayatku, bacaan-bacaanku, dan pendengaran-pendengaran ku, dan juga ijazah-ijazahku dari guru-guruku para ‘alim di Haramain asy-Syarifain, Maghrib, Mesir, dan Hadhrmaut, ijazah ammah mutlaqah taamah. Agar meriwayatkannya kembali dari apa yang dikehendaki darinya kepada siapa yang dikehendaki. Dan telah ditanya sebagian sanad ku dalam demikian itu, agar yang bersangkutan mengetahuinya, maka aku katakan : Dan hanya kepada Allah lah aku bertawakal, “Aku meriwayatkan hadits al-Awwaliyah dari Syaikh hafizh zamannya Abu al-As’ad as-Sayyid Abdul Hayy al-Kattani dan ini adalah hadits pertama yang didengar darinya, di Madinah Munawarah tahun 1324, beliau berkata: mengkhabarkan kepada saya bapakku as-Sayyid Abdul Kabir al-Kattani asy-Syarif al-Hasani al-Idrisi dan ini adalah hadits pertama yang didengar darinya, dari Syaikh Abdul Ghani ad-dihlawi dan ini adalah hadits pertama yang didengar darinya, dari Syaikh Abid as-Sindi al-Anshari yang berkata: dan ini adalah hadits pertama yang didengar darinya, dari Syaikh Shalih al-Fullani dan ini adalah hadits pertama yang didengar darinya, dari Syaikh Muhammad bin Sinnah al-Umari, dan ini adalah hadits pertama…, dari Maulana asy-Syarif Muhammad bin Abdullah al-Wawalati dan ini adalah hadits pertama…, dari al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani, dan ini adalah hadits pertama…, dari al-Hafidh Zain ad-Din Al-Iraqi, dan ini adalah hadits pertama…, dari al-Shadr al-Midum dan ini adalah hadits pertama…, dia berkata: menceritakan kepada kami hadits ini Abul Faraj ibnu Al-Jauzi, dan ini adalah hadits pertama…, dari Abu Sa’d Ismail bin Abu Shalih al-Mu’adzin an-Nisaburi, dan ini adalah hadits pertama…, dari Ayahnya Abu Shalih dan ini adalah hadits pertama…,, dari Abi Thahir Muhammad bin Mahmasy al-Zayadi dan ini adalah hadits pertama…, dari Ahmad bin Yahya Al-Bazzaz dan ini adalah hadits pertama…, dari Abdurrahman bin Bisyr bin Al-Hakam, dan ini adalah hadits pertama…, dari Sufyan bin Uyainah, dan Hadits ini adalah Hadits pertama yang saya dengar darinya, dan Musalsal ini berhenti padanya, dari Amr bin Dinar dari Abu Qabus Maula Abdullah bin Umar dan Ibnu Al-Ash Radhiyallahu ‘Anhuma dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash Radhiyallahu ‘Anhuma, dia berkata: Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Orang-orang yang kasih sayang akan dirahmati Allah yang Maha Rahman Tabaraka wa Ta’ala, sayangilah makhluk yang dibumi maka dzat yang diatas langit akan menyayangi kalian“. Hadits hasan shahih, dikeluarkan oleh Bukhori dalam al-Kuna dan dalam al-Adab al-Mufrad, dan Abu Dawud, dalam Sunannya, dan Tirmidzi dalam Jami’ nya dan al-Humaidi dalam Musnadnya. <p align="justify">Dan adapun sanadku dalam kitab yang enam, dan muwatho, dan kitab fiqh mazhab yang empat, dan berbagai macam bidang lainnya, sungguh telah tercantum dalam Atsbat guru-guruku atau guru-guru mereka. Dan sungguh aku meriwayatkan tsabat syaikh Falih darinya langsung dengan mendengar darinya berkali-kali dan beliau mengijazahi aku dengan apa-apa yang ada didalamnya juga seluruh riwayatnya. Dan Tsabat Syaikh Abdul Ghani yang disebut al-Yani al-Jani’ meriwayatkan dari guru kami Sayyid Ali Dhahir al-Witri dari Syaikh Abdul Ghani al-Mujadidi dan Tsabat Syaikh Abid As-Sindi. Dan meriwayatkan Tsabat Syaikh Shalih al-Fullani yang disebut Qatf al-Thamar dengan sanadnya kepada Syaikh Muhammad Abid dari penulisnya. Dan aku meriwayatkan Tsabat Mulla Ibrahim al-Kurani yang disebut juga al-Umam dan Tsabat an-Nakhli dan Tsabat Syaikh Abdullah bin Salim al-Bishri dengan sanadnya kepada Syaikh Shalih al-Fullani dari Syaikh Muhammad Sa’ad Safar dari Abi Thahir al-Kurani dari tiga orang tadi: al-Mulla Ibrahim al-Kurani, Syaikh Ahmad an-Nakhli dan Syaikh Abdullah bin Salim al-Bashri. Dan aku meriwayatkan tsabat al-Amir dari as-Sayyid Ali Dhahir al-Witri al-Madani dari Syaikh Manatullah al-Adawi dari penulisnya Syaikh Muhammad al-Amir. Dan aku meriwayatkan al-Awail al-‘Ajluniyah dari Syaikh Abu Nashr al-Khathib dari Syaikh Khalil dari Syaikh Muhammad al-Hulaili al-Kamali dari penulisnya Syaikh Ismail al-Ajluni. Tiap apa yang aku sebutkan itu dengan syarat mu’tabar disisi ahli atsar. Aku wasiatkan kepada mujaz agar bertakwa kepada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, yang dhahir maupun bathin… dst. <p align="justify"><b>Faidah :</b> <p align="justify">1. Sanad dari jalur lain bagi Syaikh Umar Hamdan untuk musalsal bil awwaliyah. <p align="justify">2. Kebiasaan ahli riwayah jika tidak memungkinkan membaca keseluruhan kitab, maka mereka membaca awail kitab (awal kitab-kitab) nya saja. Ketika mereka akan meriwayatkannya kembali, mereka berkata, “Aku meriwayatkan kitab fulan dari guruku secara sama’i pada awal-awal kitab dan selebihnya ijazah”.<a href="#_ftn20_3122" name="_ftnref20_3122">[20]</a> <p align="justify">3. Diantara kitab awail yang populer dibaca adalah awail Ajluniyah. <p align="justify">Kebiasaan ahli riwayah dalam ijazah biasanya menyebutkan perkataan, “dengan syarat mu’tabar disisi ahli atsar”, walaupun tidak selalu demikian. Arti kalimat ini adalah dengan syarat menjaga ketepatan periwayatan dari perubahan. Atau maksudnya agar orang yang diberi ijazah (mujaz) memeriksa setiap riwayat, tidak menerima dan meriwayatkan kecuali dengan penelitian terlebih dahulu [as-surianji]. <p align="justify"> <p align="justify"> <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_3122" name="_ftn1_3122">[1]</a> Lihat biografi dan sanad periwayatannya dalam kitab <i>A’lam Al-Makkiyyin</i> (1/38-39), <i>Ad-Dalil Al-Musyir</i> (hal. 310-327), <i>Bulugh Al-Amani</i> (hal. 9-13) dan lainnya. Syaikh al-Fadani telah menulis ringkasan tsabat Syaikh Umar Hamdan Al-Mahrasi dalam <i>Ittihaf Al-Ikhwan</i>. <p align="justify"><a href="#_ftnref2_3122" name="_ftn2_3122">[2]</a> Lihat dalam Tsabatnya yang disebut<i> “Ad-Dalil Al-Musyir</i>”. <p align="justify"><a href="#_ftnref3_3122" name="_ftn3_3122">[3]</a> Lihat biografinya dalam Natsr al-Jawahir hal. 2087 – 2090. <p align="justify"><a href="#_ftnref4_3122" name="_ftn4_3122">[4]</a> Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Rifki Fauzi Junaidi. <p align="justify"><a href="#_ftnref5_3122" name="_ftn5_3122">[5]</a> Beliau adalah gurunya al-Manuni <p align="justify"><a href="#_ftnref6_3122" name="_ftn6_3122">[6]</a> Ini diantara kebiasaan ulama, yaitu seseorang boleh memintakan ijazah hadits kepada seorang musnid untuk orang lain, misalnya untuk muridnya, salah satu keluarganya, atau temannya. Disebut dengan Istid’a ijazah. <p align="justify"><a href="#_ftnref7_3122" name="_ftn7_3122">[7]</a> Maksudnya izin untuk meriwayatkan bagi semua riwayatnya secara mutlak baik yang melalui sama’, ardh, ijazah, munawalah dan lainnya. <p align="justify"><a href="#_ftnref8_3122" name="_ftn8_3122">[8]</a> Diantara kebiasaan ulama ahli hadits, adalah membuka majelis haditsnya dengan musalsal bil awwaliyah begitu pula dalam ijazah tertulis, mereka suka memulainya dengan musalsal ini, walaupun tidak mesti selalu demikian. Didalam musalsal ini terkandung banyak sekali faidah. <p align="justify"><a href="#_ftnref9_3122" name="_ftn9_3122">[9]</a> Musalsal bil Awwaliyah terbagi dua: musalsal al-haqiqiyyah dan al-Idhafiyah. Jika hadits rahmah ini benar-benar pertama kali hadits yang didengar dari gurunya maka disebut Musalsal bil Awwaliya al-Haqiqiyah. Jika hadits rahmah ini bukanlah hadits yang pertama didengar dari gurunya, tetapi hadits yang pertama didengar di majelis itu misalkan, atau hadits musalsal yang ia dengar pertama kali, dan lainnya, maka disebut musalsal bil Awwaliyah al-Idhafiyah. <p align="justify"><a href="#_ftnref10_3122" name="_ftn10_3122">[10]</a> Ini salah satu sanad beliau untuk musalsal ini, disebutkan kembali sanad ini oleh beliau dalam ijazah untuk Syaikh Abu Bakar al-Habsyi. Diketahui, Syaikh Umar Hamdan telah meriwayatkan pula melalui gurunya yang lain seperti dari Syaikh Falih Adh-Dhahiri, Syaikh Abdul Hayy bin Abdul Kabir al-Kattani dan lainnya sebagaimana nampak dalam nash ijazah beliau yang lain. <p align="justify"><a href="#_ftnref11_3122" name="_ftn11_3122">[11]</a> Yakni untuk mengetahui sanad-sanad kitab-kitab berbagai cabang ilmu, bisa merujuk tsabat-tsabat yang disebutkan oleh beliau ini. <p align="justify"><a href="#_ftnref12_3122" name="_ftn12_3122">[12]</a> Syaikh Salih bin Muhammad Al-Fullani (w. 1218H), tsabatnya: Qatf al-Thamar fi Raf’i Asanid Al-Musannafat fi Al-Funun wa Al-Athar <p align="justify"><a href="#_ftnref13_3122" name="_ftn13_3122">[13]</a> Syaikh Muhammad ‘Abid , wafat 1257H. <p align="justify"><a href="#_ftnref14_3122" name="_ftn14_3122">[14]</a> Syaikh Abu Thahir Ibrahim bin Hasan Al-Kurani (w. 1101H) , Tsabatnya Al-Umam li Iqaz Al-Himam <p align="justify"><a href="#_ftnref15_3122" name="_ftn15_3122"><font size="2">[15]</font></a><font size="3"><font size="2"> Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Nakhli al-Makki (w. 1114), tsabatnya Bughyat al-Thalibin li Bayani al-Mashayikh al-Muhaqqiqin al-Mu'tamidin</font> </font> <p align="justify"><a href="#_ftnref16_3122" name="_ftn16_3122">[16]</a> Syaikh ‘Abdullah bin Salim Al-Basri al-Makki (w. 1134H), Tsabatnya Al-Imdad bi Ma’rifati ‘Uluwi al-Isnad <p align="justify"><a href="#_ftnref17_3122" name="_ftn17_3122">[17]</a> Ini diantara kebiasaan Mujiz, yaitu memberi wasiat yang baik kepada muridnya dalam akhir ijazah-ijazah mereka. <p><a href="#_ftnref18_3122" name="_ftn18_3122">[18]</a> Tsabat itu berjudul Sadd Al-Arab min 'Ulum Al-Isnad wal Adab karya Syaikh Muhammad Al-Amir Al-Kabir Al-Misri (w. 1232 H) <p><a href="#_ftnref19_3122" name="_ftn19_3122">[19]</a> Tsabat itu berjudul Al-Durar Al-Saniyyah li ma 'Ala Min Al-Asanid As-Syanwaniyyah karya Syaikh Muhammad bin Ali As-Syanwani (w. 1233 H) <p><a href="#_ftnref20_3122" name="_ftn20_3122">[20]</a> Fahras al-Faharis (1/94). Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5195299198549193556.post-56691897123759217832014-11-27T15:20:00.001+07:002014-11-27T15:26:29.688+07:00Imam al-Albani : Muhadits Tanpa Guru dan Sanad?<p> <p><i><a href="http://lh6.ggpht.com/-eLVc8VpDX94/VHbeea8COoI/AAAAAAAAASU/9diLjTBDfBc/s1600-h/New%252520Picture%25255B2%25255D.jpg"><img title="New Picture" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="193" alt="New Picture" src="http://lh6.ggpht.com/-cSSQNeMMUnc/VHbefc3uh5I/AAAAAAAAASc/TrMucMVb7d8/New%252520Picture_thumb.jpg?imgmax=800" width="244" border="0"></a> </i> <p align="center"><i>Photo 1 : Al-Albani di Perpustakaan al-Maktab al-Islami di Beirut</i> <p align="justify">Nama beliau sudah sangat akrab ditelinga penuntut ilmu syar’i , baik yang pro atau kontra kepadanya. Tidak salah lagi, karena beliau adalah muhadits zaman ini, penulis yang produktif dan berkualitas, penyeru kepada sunnah dan musuh ahli bid’ah: Muhammad Nashruddin bin Haji Nuh Najati al-Arnauth<a href="#_ftn1_1970" name="_ftnref1_1970">[1]</a> al-Albani –rahimahullahu-, yang wafat pada tahun 1420 H bertepatan dengan tahun 1999 M. Adapun orang yang tidak suka kepadanya yang menuduh beliau sebagai muhadits tanpa sanad dan guru!!. Maka orang ini tidak lepas dari dua perkara, pertama ia seorang jahil atau kedua ia seorang pendusta. <p align="justify">Para pembaca yang budiman… <p align="justify">Dalam perjalanannya menuntut ilmu, al-Albani belajar beberapa kitab fiqh, lughoh dan lainnya kepada Ayahnya, seorang ulama bermazhab Hanafi dari Albania. Kepada Ayahnya ini pula, Syaikh al-Albani mengkhatamkan al-Qur’an beserta tajwidnya. Tidak terlalu banyak kisah tentang Syaikh Nuh Najati al-Hanafi ini, namun dalam biografi Syaikh al-Muhadits Abdul Qadir al-Arnauth rahimahullahu diterangkan bahwa Syaikh Abdul Qadirpun pernah belajar kepada Syaikh Nuh Najati, bapak dari Syaikh al-Albani. Hal ini menunjukan bahwa bapak beliau bukanlah ulama sembarangan, beliau temasuk ulama rujukan di kalangan mazhab Hanafi baik di negerinya maupun setelah hijrah ke Damaskus. Di Masjid Bani Umayyah, jika Imamnya berhalangan, Syaikh Nuh Najatilah yang menggantikan menjadi imam. Fakta ini sebenarnya sudah cukup menggugurkan tuduhan sebagian orang jahil yang menuduh Syaikh al-Albani sebagai muhadits tanpa guru. Tuduhan yang mustahil bagai igauan di siang bolong. Bahkan al-Albani dididik sejak kecil dalam lingkungan keluarga ulama. <p align="justify">Sebagaimana firman Allah Ta’ala, <p align="right"><font size="4">وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ</font> <p align="justify">“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya” (Qs. Ath-Thuur 21). <p align="justify">Ayah Syaikh al-Albani hijrah dari Albania untuk menyelamatkan agama diri dan keluarganya dari cengkraman penguasa jahat, maka Allah melahirkan untuknya seorang anak yang menjadi ulama yang benar-benar sebagaimana doa Ayahnya dalam namanya: “Nashruddin” yakni penolong as-Sunnah (ad-Din). <p align="justify"><a href="http://lh6.ggpht.com/-R3H5evMBApI/VHbegKkrPiI/AAAAAAAAASk/1Sqq3Fi5EqE/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525281%252529%25255B2%25255D.jpg"><img title="New Picture (1)" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="244" alt="New Picture (1)" src="http://lh4.ggpht.com/-uSdKxIIG5gg/VHbehfMUqKI/AAAAAAAAASs/BSDQYj-ypmk/New%252520Picture%252520%2525281%252529_thumb.jpg?imgmax=800" width="176" border="0"></a> <p align="center"><i>Photo 2 : Photo Syaikh Nuh Najati al-Albani, ayah Muhadits Nashr al-Albani</i> <p align="justify">Para pembaca yang budiman… <p align="justify">Pada tahun-tahun berikutnya, al-Albani muda sudah giat menghadiri durus-durus Syaikh Muhammad Sa’id al-Burhani (w. 1386 H/ 1967 M) seorang ulama Syam yang bermazhab Hanafi yang sekaligus menjadi imam mesjid Bani Umayyah, Damaskus.<a href="#_ftn2_1970" name="_ftnref2_1970">[2]</a> Syaikh al-Albani sempat membaca kitab-kitab fiqh Hanafi seperti Maraqil Falah Syarh Nurul ‘Iddhah, juga sebagian kitab dalam ilmu sharaf, nahwu dan balaghah kepadanya. Seringkali mereka berdua berdialog dalam berbagai macam pembahasan ilmu. Meskipun demikian, al-Albani bukanlah orang yang begitu saja menerima perkataan gurunya ini. Setidaknya ada satu kisah yang menggambarkan kemerdekaan sikap Syaikh al-Albani itu dari penyakit taqlid yang melanda umat Islam di masa itu. <p align="justify">Suatu ketika Syaikh al-Albani muda pernah membaca dalam Tarikh Ibnu Asakir tentang kuburan Nabi Yahya ‘alaihissalaam yang terletak di Masjid Bani Ummayah yang kesimpulan pembahasannya sampai pada bahwa shalat di mesjid tersebut tidak diperbolehkan. Syaikh al-Albani kemudian secara rahasia memaparkan kesimpulan pendapatnya itu kepada Syaikh Sa’id al-Burhani. Syaikh Sa'id lalu berkata kepadanya, “Tulislah segala sesuatu yang telah engkau temukan dalam permasalahan ini”. Syaikh al-Albani berkata, “Maka aku tulis pendapatku itu dalam tiga atau empat halaman kemudian kuserahkan kepadanya. Beliau berkata kepadaku, “Aku akan berikan jawaban padamu setelah Idul Fitri”. Saat itu kami berada pada bulan Ramadhan. Ketika tiba waktunya, kudatangi beliau, namun beliau berkata kepadaku, “Semua yang engkau tulis ini tidak memiliki dasar karena seluruh sumber nukilanmu bukanlah sandaran bagi mazhab kami !!!”. Kata al-Albani: “Aku tidak mengerti makna ucapannya ini, karena aku menukilnya dari kitab-kitab madzhab Hanafi seperti kitab Mabariqul Azhar Syarh Masyariqil Anwar –sebuah kitab madzhab Hanafi- dan juga Mirqatul Mafatih Syarh Misykatil Mashabih karya Mulla Ali Qari’ –seorang Hanafi sebagaimana telah ma’ruf- serta nash-nash lainnya. Namun semuanya tidak digubris, sama persis seperti sikap ayahku”. <p align="center"><a href="http://lh4.ggpht.com/-J70gB-D4GRU/VHbeiENNIYI/AAAAAAAAAS0/qXkoiWqU0d4/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525282%252529%25255B2%25255D.jpg"><img title="New Picture (2)" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="244" alt="New Picture (2)" src="http://lh6.ggpht.com/-h8eRDFG4iEE/VHbejHJDtCI/AAAAAAAAAS8/88eg54Q1LH8/New%252520Picture%252520%2525282%252529_thumb.jpg?imgmax=800" width="230" border="0"></a> <p align="center"><i>Photo 3 : Syaikh Muhammad Sa’id al-Burhani</i> <p align="justify">Kejumudan yang melanda manusia dizaman itu yang menjadi salah satu pendorong baginya untuk mempelajari sunnah lebih dalam lagi. Maka beliaupun menghadiri berbagai kajian ahlus sunnah yang diadakan oleh para ulama sunnah dizamannya yang berpemikiran merdeka seperti Syaikh al-Muhadits Ahmad bin Muhammad Syakir –ahli hadits Mesir pada zamannya- (w. 1377 H) dan Syaikh al-Allamah Muhammad Bahjat al-Baithar (w. 1396 H) <a href="#_ftn3_1970" name="_ftnref3_1970">[3]</a> –keduanya adalah ulama yang termasuk murid dari Syaikh al-Allamah Jamaluddin al-Qasimi-. Beliau pun rajin membaca Majalah al-Manar yang diprakarsai oleh Syaikh Muhammad Rasyid Ridho, yang getol menyeru umat keluar dari penyakit taqlid. Majalah ini telah berhasil menginspirasi banyak ulama seperti Syaikh Abdurrazaq Hamzah, Syaikh Abdurrahman as-Sa’di dan lainnya, termasuk pula al-Imam al-Albani. <p align="justify"><b>Adakah al-Albani Memiliki Sanad?</b> <p align="justify">Tidak sebagaimana dikatakan orang-orang bahwa beliau adalah muhadits tanpa sanad, karena sebenarnya Syaikh al-Albani rahimahullahu mendapatkan ijazah hadits ammah<a href="#_ftn4_1970" name="_ftnref4_1970">[4]</a> dari Syaikh Muhammad Raghib bin Mahmud bin Hasyim Thabakh al-Halabi rahimahullahu (1293 – 1370 H), seorang ahli sejarah dan musnid Halab di zamannya.<a href="#_ftn5_1970" name="_ftnref5_1970">[5]</a> Syaikh ath-Thabakh ini pernah menjadi dosen hadits, ushul hadits dan sejarah di Fakultas Syari’ah al-Ashriyah di Kota Halab. Ia juga merupakan penulis beberapa buku bagus, diantara yang menarik yang pernah ditulisnya adalah kitab yang berjudul, “Dzu al-Qarnain wa Sadd ash-Shin: Man Huwa wa Aina Huwa”. Dalam buku ini Syaikh ath-Thabakh berpendapat bahwa orang Arab lebih dahulu menemukan benua Amerika sebelum orang-orang barat.<a href="#_ftn6_1970" name="_ftnref6_1970">[6]</a> <p align="justify">Syaikh at-Thabakh mengijazahkan kepada Syaikh al-Albani tsabat beliau yang terkenal, “al-Anwar al-Jaliyah fi Mukhtashar al-Tsabat al-Halabiyah”, tanpa diminta, melainkan beliau sendiri yang berinisiatif memberikannya kepada Syaikh al-Albani rahimahullahu.<a href="#_ftn7_1970" name="_ftnref7_1970">[7]</a> <p align="justify">Seorang mujiz kami, Syaikh Ahmad alu Ibrahim al-‘Anqori hafizahullahu, menuturkan bahwa Syaikh Zuhair asy-Syawisy rahimahullahu mengatakan kepadanya, bahwa beliau menyaksikan langsung pengijazahan itu bersama Ustadz Muhammad ath-Thayib, peristiwa itu terjadi ditahun 1365 H. Sebagaimana diisyaratkan pula oleh Syaikh al-Albani sendiri dalam kitabnya Shahih Sunan Abu Dawud (5/253-254), setelah menyebutkan hadits Musalsal al-Mahabah yang terkenal itu, <p align="right"><font size="4">وقد أجازني بروايته الشيخ الفاضل راغب الطباخ رحمه الله</font> <p align="justify">”Dan sungguh telah memberikan ijazah kepadaku untuk riwayat hadits musalsal ini Syaikh al-Fadhil Raghib at-Thabakh rahimahullahu...”. <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-eABHYmRoROI/VHbekkiyXcI/AAAAAAAAATE/iic8_e15QSU/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525283%252529%25255B2%25255D.jpg"><img title="New Picture (3)" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="244" alt="New Picture (3)" src="http://lh3.ggpht.com/-UhZ-vYjf0Uw/VHbemFn4EQI/AAAAAAAAATM/vKu-X0AWw64/New%252520Picture%252520%2525283%252529_thumb.jpg?imgmax=800" width="192" border="0"></a> <p align="center"><i>Photo 4 : Syaikh Muhammad Raghib ath-Thabakh</i> <p align="justify">Dalam Tsabat tersebut disebutkan 15 Masyaikh yang Syaikh ath-Thabakh meriwayatkan darinya<a href="#_ftn8_1970" name="_ftnref8_1970">[8]</a>, satu diantara mereka adalah Syaikh al-Muhadits as-Salafi Abu Bakr bin Muhammad Arif Khuwaqir al-Hanbali (w. 1349 H), yang telah meriwayatkan dari setidaknya tiga Muhadits dan Musnid Salafi di masanya, yaitu al-Allamah Ahmad bin Ibrahim bin Isa an-Najdi (w. 1329 H), Sayyid Husein bin Muhsin al-Anshori (w. 1327 H), dan Syaikh Nadzir Husein Muhadits ad-Dihlawi (w. 1320 H), sebagaimana tertera dalam Tsabat beliau ”Tsabat al-Atsbat asy-Syahirah” . <p align="justify">Sanad melalui jalur inilah yang akan kami uraikan berikut ini. <p align="justify"><b>Silsilah Sanad al-Albani</b> <p align="justify">Berikut diantara contoh sanad “keguruan” Syaikh al-Albani rahimahullahu yang paling bagus dan tersambung sampai kepada Imam-Imam Dakwah seperti: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab, Syaikhul Islam Ibn Taimiyah dan yang lainnya –rahimahumullahu sampai kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam: <p align="justify">Syaikh al-Albani meriwayatkan dari Syaikh Muhammad Raghib Ath-Thabakh dengan ijazah ammah untuk semua riwayat, yang meriwayatkan dari al-Muhadits as-Salafi Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Arif Khuwaqir Al-Hanbali (w. 1349 H), dari Muhadits as-Salafi Syaikh Ahmad bin Ibrahim bin Isa An-Najdi (w. 1329 H), dari al-Allamah al-Mujadid ats-Tsani <b>Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahab</b> (w. 1285 H) – penulis kitab Fathul Majid-, dari kakeknya, <b>Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab</b><a href="#_ftn9_1970" name="_ftnref9_1970">[9]</a>, dari Abdullah bin Ibrahim al-Madini, dari Mufti Hanabilah Abdulqadir Ath-Taghlabi <a href="#_ftn10_1970" name="_ftnref10_1970">[10]</a>. <p align="justify">Al-Muhadits As-Salafi Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Arif Khuwaqir Al-Hanbali juga meriwayatkan dari Al-Allamah Husein bin Muhsin al-Anshori (w. 1327 H), dari Al-Allamah Muhammad Nashr al-Hajimi dan Al-Allamah Ahmad bin Muhammad asy-Syaukani, keduanya dari Bapak yang kedua yaitu <b>Al-Imam al-Qadhi Muhammad bin Ali Asy-Syaukani</b><a href="#_ftn11_1970" name="_ftnref11_1970">[11]</a> -penulis kitab Nailul Authar-, dari al-Allamah Abdul Qadir Ahmad Al-Kaukabani dari <b>Al-Allamah Muhammad Ismail Al-Amir Ash-Shan’ani</b> –penulis Sabulus Salam-. <p align="justify">Al-Muhadits As-Salafi Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Arif Khuwaqir Al-Hanbali juga meriwayatkan dari Syaikh Nadir Husein Muhadits ad-Dihlawi, dari Syaikh Muhammad Ishaq Muhadits ad-Dihlawi, dari kakeknya pada pihak ibu Syaikh Abdul Aziz Muhadits ad-Dihlawi, dari Bapaknya <b>Syaikh al-Mujadid Waliyullah Ahmad bin Abdurrahim Muhadits ad-Dihlawi</b> (w. 1176 H) –penulis Hujjatullah al-Balighah-. <a href="#_ftn12_1970" name="_ftnref12_1970">[12]</a> <p align="justify">Al-Allamah Muhammad Ismail Al-Amir Ash-Shan’ani dan Syaikh Waliyullah Muhadits ad-Dihlawi, keduanya meriwayatkan dari Abu Thahir al-Kurani yang meriwayatkan, dari Bapaknya, Ibrahim Al-Kurani.<a href="#_ftn13_1970" name="_ftnref13_1970">[13]</a> <p align="justify">Syaikh Abdulqadir Ath-Taghlabi Al-Hanbali dan Syaikh Ibrahim al-Kurani meriwayatkan dari Abdul Baqi bin Abdul Baqi Al-Hanbali, yang meriwayatkan dari Ahmad bin Muflih Al-Wafai, dari Musa bin Ahmad Al-Hajawi –penulis al-Iqna’-, dari Ahmad bin Muhammad al-Maqdisi, dari Ahmad bin Abdullah Al-Askari, dari Ala’uddin al-Mardawi –penulis al-Inshaf-, dari Ibrahim bin Qundus al-Ba’ali, dari Ibn al-Lahm, dari <b>Ibn Rajab al-Hanbali</b>, dari <b>Ibn Qayyim al-Jauziyah</b> dari <b>Syaikhul Islam Ibn Taimiyah</b> dari Syaikhul Islam Abdurrahman Ibn Qudamah dari pamannya al-Imam Abdullah bin Ahmad bin Qudamah -penulis al-Mughni- dari al-Imam Abi al-Fatah bin al-Minni dari al-Imam Abu Bakr Ahmad ad-Dainuri dari al-Imam Abi al-Khathab Mahfudz bin Ahmad al-Kalwadzani dari al-Qadhi Abi Ya’la Ibn al-Fara’ dari al-Imam Abi Abdullah al-Husein bin Haamad dari al-Imam Abu Bakar Abdul Aziz al-Khallal dari al-Imam Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari Bapaknya <b>Imam Ahmad bin Hanbal</b> dari <b>al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i</b> dari <b>al-Imam Malik bin Anas</b> dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.<a href="#_ftn14_1970" name="_ftnref14_1970">[14]</a> <p align="justify"><b>Murid Beliau </b><b>dalam</b><b> Riwayah</b> <p align="justify">Sangat ramai murid al-Albani dari berbagai negeri, namun sangat sedikit yang meriwayatkan dari beliau. Hal itu disebabkan Syaikh Al-Albani tidak terlalu membuka pintu dalam persoalan ini. Beliau rahimahullahu berkata, <p align="right"><font size="4">أنا لا أفتح على نفسي هذا الباب </font> <p align="justify">“Saya tidak membuka pintu dalam bab ini bagi diriku”. <a href="#_ftn15_1970" name="_ftnref15_1970">[15]</a> <p align="justify">Dan Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata tentang ijazahnya ini: <p align="right"><font size="4">هي لا تعني لي شيئاً، وإنما نرد بها فقط على الحاقدين</font> <p align="justify">“Ijazah tersebut tidak menarik perhatianku sedikit pun. Ijazah tersebut hanya aku gunakan untuk membantah orang-orang yang dengki”.<a href="#_ftn16_1970" name="_ftnref16_1970">[16]</a> <p align="justify">Diantara yang sedikit itu -yakni yang meriwayatkan dari Syaikh Al-Albani- adalah guru dan mujiz kami dari Maroko yaitu Al-Allamah al-Muhadits Muhammad Amin Bu Khubzah al-Hasani ath-Tathawani hafizahullahu (lahir 1351 H).<a href="#_ftn17_1970" name="_ftnref17_1970">[17]</a> <p align="justify">Dikisahkan kepada kami bahwa sedikitnya ada tiga cara bagi Syaikh Muhammad Bu Khubzah dalam meriwayatkan dari Imam Al-Albani rahimahullahu, sebagaimana dikatakan oleh guru kami, al-Musnid Muhammad Ziyad Umar Tuklah<a href="#_ftn18_1970" name="_ftnref18_1970">[18]</a> hafizahullahu: <p align="justify"><b>Pertama,</b> Beliau meriwayatkan dari Syaikh Al-Albani secara munawalah untuk sebagian kitab-kitab beliau rahimahullahu di Madinah dan Amman, diantaranya: <p align="justify">1. Shifat Shalat Nabi shallallahu’alaihi wasallam <p align="justify">2. Shalat Tarawih Nabi Shallallahu’alaihi wasallam <p align="justify">3. Shalat Ied fil Mushaliy <p align="justify">4. Tasdid al-Ishabah <p align="justify">5. Fahrisat Kitab al-Hadits bil Dhahiriyah <p align="justify">6. Silsilah Ahadits Adh-Dhaifah Jilid 4 <a href="#_ftn19_1970" name="_ftnref19_1970">[19]</a> <p align="justify"><i>Photo 5 : Munawalah al-Albani kepada Syaikh Muhammad Bu Khubzah, lalu ijazah Bu Khubzah kepada Syaikh al-Hadutsi.</i> <p align="justify"><b></b> <p align="justify"><b>Kedua,</b> beliau meriwayatkan dari Syaikh Al-Albani melalui qiroat kepadanya sebagian manuskrip dari kitab Sunan Nasai al-Kubro dalam suatu pertemuan diantara mereka di Tathawan, Maghrib. <p align="justify"><b>Ketiga,</b> izin secara lisan dari Syaikh Al-Albani untuk meriwayatkan secara ammah, berkata Syaikhuna Muhammad Ziyad Tuklah, <p align="right"><font size="4">استأذنه شيخنا في الرواية العامة، فقال له بالحرف الواحد: اروِ عني إن شئت. وقال لي شيخنا: وأنا أشاء ذلك وأحبه</font> <p align="justify">“Syaikhuna (Muhammad Bu Khubzah) meminta izin kepada Imam al-Albani dalam riwayat ammah, maka Imam al-Albani berkata kepadanya dengan perkataan singkat, “Riwayatkanlah dariku jika kamu mau”, dan Syaikhuna (Muhammad Bu Khubzah) telah berkata kepadaku, “Dan saya sangat ingin dan menyenanginya”. <p align="justify">Perkataan singkat dari Imam al-Albani ini bermakna izin atau ijazah secara ammah (umum) insyaallah Ta’ala. <p align="justify">Maka, dengan ketiga cara inilah (munawalah, qiroat, dan izin) guru kami Syaikh Muhammad Bu Khubzah meriwayatkan dari Syaikh Al-Albani rahimahullahu. <p align="justify"><a href="http://lh3.ggpht.com/-a7bt9-BHsRE/VHbenc1zlAI/AAAAAAAAATU/BkqXJD8SJWo/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525285%252529%25255B2%25255D.jpg"><img title="New Picture (5)" style="border-top-width: 0px; display: block; border-left-width: 0px; float: none; border-bottom-width: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; border-right-width: 0px" height="184" alt="New Picture (5)" src="http://lh4.ggpht.com/-lbL8y7w5AWc/VHbepJKRpdI/AAAAAAAAATc/RYEdufB18MA/New%252520Picture%252520%2525285%252529_thumb.jpg?imgmax=800" width="244" border="0"></a> <p align="center"><i>Photo 6 : Syaikh Muhammad Bu Khubzah</i> <p align="justify">Diantara yang sedikit lainnya –yang meriwayatkan dari Imam al-Albani rahimahullahu- adalah Syaikhuna al-Musnid Musa’ad bin Basyir as-Sudani hafizahullahu (lahir tahun 1363 H/1944 M) yang dikenal dengan Haji As-Sadirah.<a href="#_ftn20_1970" name="_ftnref20_1970">[20]</a> <p align="justify">Berkata Syaikhuna at-Tuklah dalam Tsabat al-Kuwait-nya pada pembahasan biografi Syaikh Musa’ad halaman 159, “Mengabarkan kepadaku guru kami Musa’ad al-Basyir berkali-kali, sesungguhnya Syaikh Nashr al-Albani memberi ijazah kepadanya di tahun 1397 H, di rumah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab al-Bana di Jeddah. Dan Syaikh Musa’ad berkata kepadaku, “Syaikh Al-Albani memberi ijazah kepadaku untuk kitabnya, dan ia juga berkata kepadaku dengan singkat, <p align="right"><font size="4">أجزتك عن شيخي راغب الطباخ </font> <p align="justify">“Aku ijazahkan kepadamu dari guruku Raghib ath-Thabakh”, <p align="justify">Dan beliau (Syaikh al-Albani)pun tidak berkata lebih dari itu”. <p align="justify">Berkata Syaikhuna Abu al-Hajaj Yusuf bin Ahmad Alu Alawi<a href="#_ftn21_1970" name="_ftnref21_1970">[21]</a>, “Dan ucapan Syaikh Nashr, “Aku ijazahkan kepadamu dari guru saya Raghib ath-Thabakh”, maksudnya tidak lain adalah ijazah riwayat, yaitu ijazah ammah”. <p align="center"><a href="http://lh4.ggpht.com/-Qhg-BhjVtE8/VHbeqJBxZsI/AAAAAAAAATk/RfdoTTMdW-8/s1600-h/New%252520Picture%252520%2525286%252529%25255B2%25255D.jpg"><img title="New Picture (6)" style="border-top-width: 0px; display: inline; border-left-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-right-width: 0px" height="244" alt="New Picture (6)" src="http://lh3.ggpht.com/-E0t4lSerJn4/VHberIpcGDI/AAAAAAAAATs/XHG6YotoNw8/New%252520Picture%252520%2525286%252529_thumb.jpg?imgmax=800" width="221" border="0"></a> <p align="center"><i>Photo 7 : </i><i>Syaikh Musa’ad bin Basyir as-Sudani</i><i></i> <p align="justify">Syaikhuna Abu Hajaj al-Alawi mengatakan bahwa terdapat orang yang lainnya yang meriwayatkan dari al-Albani, diantaranya; Syaikh Ahmad ar-Rifa’i. Beliau berkata, “Dan yang lain, telah tsabit bahwa sesungguhnya Syaikh telah memunawalahkan sebagian kitabnya, seperti kepada guruku Ahmad ar-Rifa’i yang mana syaikh telah memunawalahkan sebagian kitabnya. Berkata Syaikh ar-Rifa’i kepada Syaikh Nashr, “Munawalah menurut cara para ahli hadits” maka tertawa Syaikh Al-Albani”.<a href="#_ftn22_1970" name="_ftnref22_1970">[22]</a> <p align="justify">Tidak diketahui secara pasti periwayatan melalui ijazah ammah bagi Syaikh al-Albani kecuali dari arah Syaikh Raghb Thabakh ini saja. Namun ini bukan aib, bahkan justru pada kisah ijazah riwayat Syaikh al-Albani rahimahullahu terdapat pelajaran berharga bagi ahli riwayah zaman ini. Syaikh al-Albani hanya memiliki satu ijazah saja, tapi menghasilkan ratusan jilid tulisan yang berkualitas. Berbeda dengan zaman sekarang, seseorang kadang memiliki ratusan bahkan ribuan guru riwayah namun tidak menghasilkan satu juz pun karya yang berkualitas. <p align="justify">Disini letak kebenaran dari apa yang dikatakan oleh salah satu murid al-Hafizh Ibn Qayyim al-Jauziyyah rahimahullahu yaitu al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullahu dalam Bayan Fadhl ilmu Salaf ala ilm Khalaf hal 58, <p align="right"><font size="4">فليس العلم بكثرة الرواية , ولا بكثرة المقال , ولكنه نور يقذف في القلب , يفهم به العبد الحق , ويميز به بينه وبين الباطل</font> <p align="justify">“Ilmu itu tidak diukur dengan banyaknya riwayat dan perkataan, akan tetapi ilmu itu adalah cahaya yang dimasukan kedalam hati yang dengannya seseorang mengenal kebenaran, membedakan antara yang haq dengan yang batil..”. Selesai. [as-Surianji] <p align="justify"> <div align="justify"> <hr align="left" width="33%" size="1"> </div> <p align="justify"><a href="#_ftnref1_1970" name="_ftn1_1970">[1]</a> Al-Arnauth ini istilah orang-orang Syam bagi orang yang berasal dari wilayah Albania dan sekitarnya. <p align="justify"><a href="#_ftnref2_1970" name="_ftn2_1970">[2]</a> Beliau adalah Muhammad Sa’id bin Abdurrahman bin Muhamad Sa’id al-Burhani ad-Dagistani al-Hanafi (1311 - 1386 H). Leluhurnya adalah pendatang dari wilayah Dagestan. Ayahnya seorang ulama di Damaskus, adapun dia hanya melanjutkan kursi ayahnya. Syaikh Sa’id juga termasuk ulama riwayat, hanya saja al-Albani tidak meminta ijazah kepadanya karena memang tidak menginginkannya. Dalam riwayat, Syaikh al-Burhani ini meriwayatkan dari Bapaknya Abdurrahman al-Burhani, Syaikh Badruddin al-Hasani, Syaikh Muhammad Shalih al-Aamadi, Syaikh Mahmud al-Athar, dan Syaikh Muhammad al-Hasyimi. Hal itu dituturkan dalam ijazah salah satu guru kami dalam riwayat Syaikh Dr. Muhammad Muti’ie Hafizh yang meriwayatkan secara langsung dari Syaikh al-Burhani ini lewat ijazah, dan bahkan secara sama’i untuk beberapa matan ringkas seperti Arbain an-Nawawiyah dan al-Ajluniyah. <p align="justify"><a href="#_ftnref3_1970" name="_ftn3_1970">[3]</a> Menurut beberapa sumber, dari Syaikh Muhammad Bahjat ini, Syaikh Al-Albani secara khusus meriwayatkan Musnad Ahmad bin Hambal. Kalau ini benar, maka riwayat Syaikh al-Albani tersambung kepada Syaikh Jamaluddin al-Qasimi, karena Syaikh al-Baithar meriwayatkan dari Syaikh Jamaluddin al-Qasimi. <p align="justify"><a href="#_ftnref4_1970" name="_ftn4_1970">[4]</a> Syaikh al-Faqih Muhammad Shalih bin Utsaimin rahimahullahu mengatakan dalam kitabnya yang ringkas tapi bagus, Ilmu mustholahil hadits, bahwa diantara ijazah yang sah adalah ijazah ammah (umum) seperti perkataan mujiz, “Saya memberi ijazah kepadamu untuk semua riwayat dariku”. Sehingga setiap riwayat yang sah dari mujiz tersebut boleh diriwayatkan berdasarkan pemberian riwayat yang bersifat umum ini. <p align="justify"><a href="#_ftnref5_1970" name="_ftn5_1970">[5]</a> Lihat Al-‘Alam – Az-Zarkili (6/123-124), Natsr al-Jawahir (3/1165- 1167) dan lainnya. <p align="justify"><a href="#_ftnref6_1970" name="_ftn6_1970">[6]</a> Hal. 40. <p align="justify"><a href="#_ftnref7_1970" name="_ftn7_1970">[7]</a> Ulama wa Mufakkirun 'araftuhum karya Ustadz Muhammad al-Majdzub (I/288). <p align="justify"><a href="#_ftnref8_1970" name="_ftn8_1970">[8]</a> Guru beliau lainnya dapat dilihat pula dalam Imdad al-Fatah hal 308-312. <p align="justify"><a href="#_ftnref9_1970" name="_ftn9_1970">[9]</a> Perlu diketahui bahwa periwayatan Syaikh Abdurrahman bin Hasan kepada kakeknya, masih menjadi perbincangan diantara ahli riwayat. Apakah Syaikh Abdurrahman meriwayatkan secara qiroat saja kitab-kitab kakeknya tanpa disertai ijazah riwayah ammah, atau juga melalui ijazah ammah?!. Namun sebagian Masyaikh secara jelas menyebutkan periwayatan Syaikh Abdurahman dari Kakeknya melalui ijazah ammah, dalam teks ijazah-ijazah mereka. Diantaranya : Syaikh Sa’ad bin Atiq, Syaikh Muhadits Muhammad Badi’uddin ar-Rasyidi, Syaikh Hamud at-Tuwaijiri, Syaikh Sulaiman bin Hamdan, Syaikh Abu Bakar Arif Khuwaqir dan juga dalam ijazah dari Guru Kami Syaikh Prof. Dr. Ashim al-Quryuthi hafizahullahu, walahu’allam. <p align="justify"><a href="#_ftnref10_1970" name="_ftn10_1970">[10]</a> Tsabat beliau dikenal dengan nama, “Tsabat Mufti al-Hanabilah bi Damasyiq”. <p align="justify"><a href="#_ftnref11_1970" name="_ftn11_1970">[11]</a> Tsabat beliau dikenal dengan nama, “Ithaful Akabir bi Isnad ad-Dafatir”. <p align="justify"><a href="#_ftnref12_1970" name="_ftn12_1970">[12]</a> Tsabat beliau dikenal dengan nama, “al-Irsyad ila Muhimmat Ilm al-Isnad”. <p align="justify"><a href="#_ftnref13_1970" name="_ftn13_1970">[13]</a> Tsabat beliau dikenal dengan nama, “al-Umam li Iqaz Al-Himam”. <p align="justify"><a href="#_ftnref14_1970" name="_ftn14_1970">[14]</a> Lihat Tsabat al-Atsbat asy-Syahirah hal 64-71. <p align="justify"><a href="#_ftnref15_1970" name="_ftn15_1970">[15]</a> Lihat Mazhahirul Syarfi wal ‘Ijah al-Mutajaliyah fi Fahrisah Syaikh Muhammad Bu Khubzah Hal 230 <p align="justify"><a href="#_ftnref16_1970" name="_ftn16_1970">[16]</a> Lihat Tadzkirul Nabihin karya Syaikh Rabi al-Madhkali hal 13. <p align="justify"><a href="#_ftnref17_1970" name="_ftn17_1970">[17]</a> Beliau meriwayatkan pula dari : Syaikh Ahmad bin Shadiq al-Ghumari, Syaikh Abdul Hay al-Kattani, Syaikh Abdul Hafizh al-Fihri al-Fasi, Syaikh Thahir bin Asyhur al-Tunisi dan lainnya sebagaimana dalam ijazahnya kepadaku. <p align="justify"><a href="#_ftnref18_1970" name="_ftn18_1970">[18]</a> Syaikh at-Tuklah meriwayatkan dari banyak sekali syaikh (300-an lebih), sebagiannya disebutkan dalam ijazahnya kepadaku. Dan beliau membaca kepada guru-gurunya itu banyak sekali kitab. Penulis saksikan kalau beliau termasuk ahlinya dibidang ilmu riwayah ini. <p align="justify"><a href="#_ftnref19_1970" name="_ftn19_1970">[19]</a> Lihat Mazhahirul Syarfi wal ‘Ijah al-Mutajaliyah fi Fahrisah Syaikh Muhammad Bu Khubzah Hal 230 <p align="justify"><a href="#_ftnref20_1970" name="_ftn20_1970">[20]</a> Selain dari al-Albani, Syaikh Musa’ad meriwayatkan pula dari Syaikh Umar al-Faqi, Syaikh Abdul Hayy al-Kattani, Syaikh Muhammad Hafizh Tijani, Syaikh Abu Hasan Ali an-Nadwi, Syaikh Abdullah an-Najdi, Syaikh Yasin al-Fadani, dan lainnya. <p align="justify"><a href="#_ftnref21_1970" name="_ftn21_1970">[21]</a> Syaikh Abu al-Hajaj termasuk yang banyak gurunya dalam riwayat, sekitar 150 syaikh, sebagaimana disebutkan dalam Tsabat Ijazahnya kepadaku dan kepada ikhwan yang ikut dalam istida ijazah di grup “Belajar Hadits” yang dikelola oleh saya sendiri. <p align="justify"><a href="#_ftnref22_1970" name="_ftn22_1970">[22]</a> Lihat <a href="http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showpost.php?p=1929424&postcount=24">http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showpost.php?p=1929424&postcount=24</a> Abu Abdillah As-Surianjihttp://www.blogger.com/profile/01400890665988588626noreply@blogger.com0